chapter 1

83.3K 5.7K 224
                                    

Happy reading 🌙🌙

"Reva ga mau di jodohin Pa! Reva masih muda loh," rengek seorang gadis.

"Reva ini demi masa depan kamu, biar kamu ada yang jaga. Dia orang kaya loh," sahut pria paruh baya bernama Angga - ayah Reva.

"Iya Nak, dia baru tiga puluh sembilan tahun kok belum tua-tua banget. Pasti bisa jamin kamu," bujuk sang ibu - Anita.

"Gak gak gak! Pokoknya Reva tetep gak mau!" Reva keluar dari rumah dengan muka kesal.

Orang tua Reva berpandangan. "Bukan anak gue," canda mereka.

Sedangkan di sisi lain, Reva menghentak-hentakkan kakinya kesal. Tanpa melihat jalan licin, ia sambil bergumam tidak jelas. "Gila sih, om-om gitu katanya masih muda? Mama sama Papa, kok tega ya? Apa jangan-jangan mereka ada niatan jual gue?"

Tiba-tiba Reva terkejut karena di belakangnya ada anjing, refleks Reva berlari, gadis itu sangat takut pada hewan berbulu itu. Bahkan, jika Reva disuruh memilih antara anjing atau singa ia lebih memilih singa.

Reva tetap berlari hingga terpeleset lumut dan ....

Byurr

Reva jatuh ke kolam yang dalam itu. Sial nya, ia terjatuh di kolam ikan! Reva mencoba bernapas, tetapi tidak bisa. Satu hal yang ia tidak bisa adalah berenang.

"Kalau gue mati sekarang, mama sama papa gimana ya? Mereka pasti sedih banget kehilangan anak satu-satunya dan paling cantik ini." Ia membatin menatap dirinya miris.

"Mama papa, maafin Reva belum bisa bahagiain kalian. Nanti kalo kalian kuburin Reva, jangan lupa bawain Reva nasi goreng mama buat terakhir kali," lanjut Reva dalam hati.

Reva hanya pasrah karena disana sangat sepi bahkan tidak ada orang. "Bye-bye world, masih muda udah mau mati aja gue," batinnya menangis Hingga tak lama semuanya gelap dan Reva tidak bisa bernafas.

Saat itu juga, Revana Atika meninggal di umurnya ke 23 tahun karena terjebur kolam akibat menolak perjodohan orang tua nya.

Tidak tau saja nasibnya kedepannya.

                                 ••••••••

Disebuah ruangan bernuansa putih berbau obat-obatan, terbaring seorang gadis yang belum juga membuka matanya. Tak lama kemudian gadis itu menerapkan matanya pelan-pelan.

"Gue dimana anjir?! Perasaan gue tadi udah mau mati deh, kenapa di rumah sakit?" Tanya gadis itu entah pada siapa. Hingga ia tersadar sesuatu ....

"WOAH GILA GILA, KOK GUE DIRUANG VVIP ANJIR, MAMA SAMA PAPA DAPET DUIT DARIMANA YA? ATAU JANGAN-JANGAN GUE UDAH DI NIKAHIN LAGI? GAK-GAK." Hebohnya.

Brakk

Pintu terbuka dan muncullah seorang dokter tampan dan wanita paruh baya berbaju seperti pelayan. "Non Kareva udah sadar? Non kenapa teriak, hm?" Tanya sang bibi sendu.

Sedangkan yang di tanya masih diam memperhatikan wajah tampan dokter tersebut. Ia memang suka cogan, apalagi menghalu yang aslinya tidak akan bisa ia gapai.

Dokter yang di perhatikan Reva pun jadi salah tingkah. Ya, gadis itu adalah Revana Atika untuk saat ini. Dokter itu pun berdehem untuk menyadarkan Reva.

"Masih ada yang sakit?" tanya sang dokter.

Reva yang tersadar pun menatap dokter itu dengan cengiran nya. "Udah sembuh kok gara-gara perhatiin dokter tampan," ucapnya sambil malu-malu anjing.

Sedangkan wanita tadi bingung dengan tingkah nona nya. Ayolah, Nona-nya kemarin masih kalem. Lalu apa ini?

"Non? Udah sembuh, 'kan?"

"Tante siapa ya?" Heran Reva menatap wanita tersebut.

"N-non gak — gak inget sama Bibi?"

"E-engga, Reva emang gak kenal, Bi jangan nangis." Reva menjadi panik karena membuat seorang wanita menangis.

"Dok, Nona Kareva kenapa? Kenapa Nona tidak bisa ingat sama saya?" Tanya wanita itu setelah keadaannya tenang.

"Sepertinya, Nona Kareva mengalami amnesia sementara. Pelan-pelan pasti Nona akan ingat, kalau begitu saya permisi," pamit sang dokter lalu keluar ruangan.

"Emm, jadi Bibi ini siapa?"

"Saya Arum Non, salah satu maid di mansion keluarga Vizeo, dan anda adalah Kareva Gracia Vizeo, istri dari Arvian Natheo Vizeo Nona," Jelas Arum.

Reva terdiam mencerna semuanya, nama yang tidak asing. Tidak-tidak! Bukan hanya nama, marga itu tidak asing. Marga sebuah cerita fiksi yang membuatnya tidak ingin menikah juga membuatnya mati mengenaskan.

Karena otak kecilnya tidak sanggup menahan beban pikiran, gadis itu kembali menutup mata dan pingsan. Ia tidak sanggup menerima ini semua!

••••••••••

Hallo, perkenalkan saya Fafa^^

Typo tandai ✅

Vote and komen, intinya tinggalkan jejak!

TBC.

New World [TRANSMIGRATION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang