chapter 13

35.9K 2.6K 28
                                    

Happy reading❤️

"Kak Reva!"

Reva berbalik mendengar seseorang memanggil namanya. Terlebih lagi dengan sebutan 'kak' tadi ia berniat pulang, karena memang bel berbunyi beberapa menit lalu.

"Lo?"tanya Reva.

Gadis itu mengangguk."Kakak gak mau kerumah? Udah lama banget gak nginep."

"Lah, gue setiap hari pulang kerumah, kok!"

"Bukan rumah suami Kakak! Tapi rumah ayah sama bunda."

Reva bersedekap dada menatap gadis itu."Emang, mereka peduli sama gue?"

"Kak! Jangan gitu, bunda lagi sakit. Seenggaknya Kakak nginep bebera —"

"Nanti sore kami bakalan kesana!"

Ucap seseorang membuat kedua manusia itu menoleh, ternyata Vian bersama teman-temannya. Sedangkan gadis itu tersenyum cerah.

"Makasih, Kak!"ujarnya lalu pergi.

"Kami? Kesana? Nginep? Ogah banget gue!"Vian tak mempedulikan ocehan Reva kemudian menyeretnya pergi begitu saja.

                                  •••••

Ternyata Vian membawa Reva ke taman, membuat Reva bingung. Tumben sekali bukan suaminya itu membawa ketempat seperti itu.

"Lo harusnya bersyukur, gue bolehin pulang kerumah orang tua lo,"katanya tiba-tiba.

Reva menatapnya sinis lalu duduk di tanah, dengan kaki disilangkan."Gue gak minta tuh!"

"Tapi harusnya lo seneng,"ucap Vian menjambak rambutnya frustasi.

Sebenarnya apa yang diinginkan oleh Reva? Padahal ia hanya ingin membuat Reva senang. Tapi selalu berakhir seperti itu.

"Udah terlanjur juga."

"Yaudah aku minta maaf, aku bisa batalin kalo kita gak jadi kerumah orang tua kamu."

Ucapan itu membuat Reva memutar bola matanya malas. Vian sungguh tidak bisa ditebak, kadang kasar, terkadang lembut dan memakai embel-embel aku-kamu.

"Gak usah! Gue bakalan kesana tapi ..."

Reva mendengkus pelan.

"... bukan 'kita' tapi cuman gue."

Lanjutnya membuat Vian bingung, jadi maksud Reva. Ia ingin dirumah orang tua nya sendirian? Sedangkan Vian tau sebelum mereka menikah dulu, Reva tidak diperlakukan layaknya seorang anak.

Mereka memperlakukan Reva seperti maid, kadang menyiksanya menggunakan kekerasan fisik. Mereka lebih mementingkan Ica, anak angkat mereka. Ica diangkat oleh mertuanya saat Reva berumur 10 tahun.

Saat itu Reva anak yang sangat bodoh, tidak seperti Ica yang pintar. Reva yang pendiam, tidak seperti Ica yang ramah dan ceria. Dan tentu saja, mereka tidak ingin mempunyai anak bodoh seperti Reva. Bahkan mereka menikah bukan karena perjodohan. Tapi Reva dijual oleh kedua orang tuanya, yang saat itu perusahaan keluarganya hampir bangkrut.

Lalu meminta tolong pada keluarga Vizeo, karena orang tua Vian yang melihat anaknya butuh seorang gadis pun membuat perjanjian itu. Selama Reva menurut pada keluarga itu, maka perusahaan mereka akan baik-baik saja.

Dulu Vian tau, bahwa Reva sangat tertekan. Kehidupannya dari umur 10 tahun sangat kacau. Menginjak masa remaja pun, ia selalu dipaksa, dan selalu diancam. Tetapi jujur saja, di dalam hati Vian, pemuda itu tidak pernah menyiksa Reva.

New World [TRANSMIGRATION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang