Ditaman belakang sekolah yang saat ini sedang sepi dari siswa-siswi, mungkin mereka sudah sibuk dengan pelajaran dikelas karena bel masuk sudah berbunyi beberapa waktu yang lalu.
Namun ada seorang perempuan berseragam sekolah, yang menandakan bahwa ia adalah salah satu siswi disana.
Sedang duduk sendirian dibangku panjang yang ada ditaman tersebut, entah apa yang dipikirkannya sehingga ia tidak sadar bahwa bel masuk sudah berbunyi dari tadi.
"sialan" umpat gadis itu setelah sekian lama dia berdiam diri dan melamun disana.
Tangannya yang lentik mengacak-acak rambut hitam legamnya yang ter-urai panjang, dan sedikit curly dibagian bawah.
Gadis itu mendongak keatas melihat langit pagi yang begitu cerah seolah sedang tertawa melihat kerisauan dirinya.
"Kenapa harus kairin, rio" ungkapnya
"Kenapa lo gak sedikitpun liat gue yang selama ini ngejar lo" ucap gadis itu lagi, seraya mencengkram rambutnya.Nyess
"Awwww" gadis itu terkesiap saat ada seseorang yang mengejutkan ia dengan menempelkan minuman kaleng dipipinya.
"Minum" ucap seorang yang mengejutkan gadis itu seraya menyodorkan minuman kaleng tersebut kehadapan gadis itu.
"Siapa sih lo, ngagetin gue aja" kesal gadis itu seraya melirik orang yang telah mengejutkannya.
"Partner lo" jawab orang itu seraya mendudukan dirinya disamping orang yang iya sebut partner
"Maksud lo?" Tanya gadis itu saat tak paham maksud dari orang tersebut.
"Gue tau lo suka sama rio" jawab orang itu
"Terus hubungannya sama lo apa?" sewot gadis itu, ia tidak suka jika ada yang mau ikut campur dengan urusannya.
orang itu terkekeh, seraya menyodorkan sebelah tangannya yang tidak memegang minuman.
"Kenalin, nama gua Rean anak kelas 12 IPS 1" ucapnya seraya tersenyum nakal.
Gadis itu menjabat tangan lelaki itu dengan ragu-ragu sebab baru kali ini dia melihat lelaki itu disekolahnya.
"Lean, anak kelas 11 IPS 3" potong lelaki itu, sesaat sebelum Lean membuka mulutnya untuk memperkenalkan diri.
"Kok lo tau nama gue? Stalker lo ya" tuduh lean saat lelaki itu tau nama bahkan kelasnya.
"Apa yang gak gue tau sama Calon partner gue" ucap lelaki itu seraya menyodorkan kembali minuman itu.
"Ambil" lanjutnya"Thanks" Lean mengambil minuman dihadapannya dengan ragu-ragu, sebab bisa saja orang yang ada dihadapannya ini ingin meracuninya.
"Maksud lo dari tadi bilang partner, partner apa?" tanya Lean lagi saat sadar pertanyaannya belum dijawab oleh lelaki itu.
Tangannya membuka segel penutup minuman itu, dan meneguknya seolah lupa kalau dia tadi sempat menuduh yang tidak-tidak soal minuman itu.
"Partner buat misahin Rio dan kairin" ucap Rean dengan enteng sambil menyandarkan punggungnya disandaran kursi.
"Uhuk uhuk" minuman yang ada dimulut Lean menyembur karena terkejut dengan perkataan Rean.
"LO GILA!" cecar Lean saat sudah reda dari batuk yang diakibatkan oleh Rean.
" Gua enggak gila, kita kerjasama buat misahin mereka" jawab rean
"dengan begitu lo bisa sama cowok sialan itu, dan gue bisa sama kairin" tambahnya"Namanya Rio bukan cowok sialan" ucap Lean tidak terima saat lelaki dihadapannya ini menjelekan orang yang dia cintai.
Rean mengendikan bahunya seolah tidak peduli dengan protesan gadis dihadapannya ini.
"Lo suka sama kairin?" tanya Lean yang mendapat anggukan dari Rean.
"Jadi gimana, lo mau kerjasama sama gue?" tanya Rean memastikan.
Lean bingung dengan hal itu, disatu sisi tawaran itu menarik untuknya karena dengan begitu dia bisa mendapatkan Rio. tetapi disisi lain hati kecilnya menolak tawaran itu karena sama saja dia merusak hubungan orang lain.
THANK YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
R to L
Teen FictionAndrean Garendra Utomo, atau yang sering dipanggil Rean menyukai seorang gadis cantik bernama kairin pada pandangan pertama saat ia menginjakan kaki disekolah barunya. namun ia harus menelan pil pahit saat dirinya tau orang yang di sukai olehnya su...