Happy ReadingChilla yang melihat sahabatnya keluar dari kelas hanya bisa menghela nafas dan tidak ada niatan untuk mengejar karena ia tau Lean saat ini butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya.
Ia menoleh ke samping guna melihat Elsa, siswi yang tadi mengejek Lean.
"Mulut lo kalau gabisa ngeluarin hal yang baik seenggaknya diem!" Ucap Lean kesal, tak lupa pelototan matanya ia berikan kepada Elsa.
"Emang kenyataannya begitu kan? Temen lo aja yang kecentilan ngedeketin kak Rio" ucap Elsa tak mau kalah.
Chilla bangkit dari kursinya, dan mendekati Elsa dengan emosi yang tidak bisa ditahan lagi. Ia tidak terima jika sahabatnya dikatai seperti itu.
Elsa yang melihat chilla mendekatinya pun tak ayal ada rasa takut dihatinya, tapi ia tutupi dengan memasang tampang menantang sambil bersedekap dada.
"Mulut lo tuh sampah tau gak" marah chilla sambil menunjuk muka Elsa
"Gue? Gak salah lo, gue mulut sampah haha lo yang mulut sampah" balas Elsa lagi tak mau kalah.
Anak-anak dikelas pun hanya diam memperhatikan perdebatan kedua gadis itu, yang mungkin sebentar lagi akan menjadi keributan jika tidak ada yang mengalah.
"Mulut gue sampah? Kalau mulut gue sampah, lantas sebutan apa yang cocok untuk lo yang selalu pake mulut lo yang dower itu buat ngomongin kejelekan orang lain" marah chilla
"JAGA OMONGAN LO" teriak Elsa dengan lantang didepan muka chilla.
Chilla menanggapinya dengan santai, ia menatap Elsa malas seraya memainkan kukunya yang baru ia cat kemarin.
"Gigi lo ada cabenya, gak sikat gigi lo tadi pagi" ucap Chilla mengada-ada
Sontak saja perkataan Chilla barusan mengundang gelak tawa dari seluruh penghuni kelas.
Elsa yang merasa dirinya dipermalukan langsung berlari keluar dari kelas, tak lupa ia memandang chilla dengan wajah marah.
Chilla menoleh kearah siswa yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Ia memandang siswa itu dengan raut datar, karena siswa itu juga yang tadi meledek sahabatnya.
Gani, siswa yang ditatap chilla. Menaikan sebelah alisnya pertanda bahwa ia menanyakan mengapa chilla menatapnya
"Lo juga, itu mulut lemes amat bang. Kayak banci tau gak" balasa chilla sambil menatap kearah Gani yang terdiam mendengar ucapan gadis dihadapannya barusan.
Chilla memindai Gani dari bawah sampai atas, setelah itu ia tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.
"Bener nih, orang didepan gue ini yang tadi ngejek temen gue. Gak salah?" Ungkap chilla dengan nada mengejek
"Jamet kayak lo, jangan sok-sok an buat ngatain temen gue yang bahkan gak ada secuilnya pun dibanding penampilan lo yang kayak jamet ini" ucap Chilla lagi setelah meredakan tawanya.
Ucapan chilla sontak saja membuat tawa tertahan dari penghuni kelas, karena mereka tidak ada yang berani mencari masalah dengan Gani.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan penampilan Gani bahkan Gani cukup tampan dengan rahang tegas yang ia miliki, hanya saja chilla ingin membalas perlakuan Gani terhadap Lean tadi.
Gani menyapukan pandangannya keseluruh penjuru kelas dengan tatapan mengancam kalau ada yang berani menertawai nya.
"Mulut lo dij_"
"apa apaan ini, kenapa kalian belum duduk dikursi kalian masing-masing" ucap Bu hani, guru Sosiologi dikelas 11 IPS 3. yang memotong ucapan Gani barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
R to L
Teen FictionAndrean Garendra Utomo, atau yang sering dipanggil Rean menyukai seorang gadis cantik bernama kairin pada pandangan pertama saat ia menginjakan kaki disekolah barunya. namun ia harus menelan pil pahit saat dirinya tau orang yang di sukai olehnya su...