Happy Reading
Lean berjalan sendirian di trotoar, ia merapatkan cardigan nya karena merasa kedinginan akibat udara malam.
Kendaraan hilir mudik melewati jalanan yang tak pernah sepi dari penggunanya, ia suka suasana malam begini. terasa menenangkan walau dalam keramaian.
tadi setelah Sholat isya, ia lapar tetapi malas untuk membuatnya. Bi Sri lagi pulang kampung karena anaknya sakit, mamahnya belum pulang.
jadi ia memutuskan untuk membeli nasi goreng yang tak jauh dari rumahnya.
"mang nasi gorengnya satu ya, jangan pake kecap." pesan Lean saat sudah sampai diwarung yang menjual nasi goreng.
"oke neng" jawab si penjual.
Lean mendudukan dirinya di salah satu bangku yang disediakan disana, sembari menunggu dia mengeluarkan ponselnya.
"ini neng pesenannya"
"oh, berapa pak" tanya Lean.
"lima belas ribu neng"
Lean mengeluarkan uang pecahan dua puluh ribu dan memberikannya kepada penjual nasi goreng itu.
"makasih mang" ucap Lean begitu mendapatkan kembaliannya.
"iya"
setelah membayar makanannya, ia pun pulang karena dirinya benar-benar lapar saat ini. hari ini dia hanya memakan bakso dikantin dan es teh manis.
karena tadi saat setelah sampai rumah dia ketiduran sampai tidak sholat ashar.
Ia kembali berjalan menyusuri trotoar, dan matanya tertuju pada sebuah sesuatu yang tergeletak dipinggir jalan.
Lean mendekatinya, dan matanya membulat terkejut saat objek itu sudah terlihat jelas.
"Rio" pekiknya dan mengangkat kepala lelaki itu ke pahanya.
"To—tolong gua" lirih Rio terbata-bata.
"Lo kenapa" tanyanya.
mata Lelaki itu sudah mulai tertutup, pandangangannya memburam. bahkan ia tidak mengenali siapa orang yang ia minta tolong.
"Rio bangun rio" ucap Lean sembari menepuk-nepuk pipi lelaki itu.
Rio sudah tidak sadarkan dirinya didalam dekapan Lean.
Lean bingung harus bagaimana, ia melihat ke sekelilingnya yang sangat sepi. jadi dia tidak tahu harus menolong siapa.
"ck, ini gimana gue bawa dia" gumamnya.
------------------------------
Lean tertatih-tatih memasuki rumah dengan membawa seseorang yang tidak sadarkan diri di rangkulannya.
"huh, ini orang berat banget sih. kebanyak dosa lo sama gue"gerutu Lean sembari membenarkan letak tangan Rio yang di kalungkan dilehernya.
Lean membanting tubuh Rio ke sofa ruang tamunya, dan ia merabahkan dirinya disofa yang lain. sepanjang jalan dia membawa Rio membuat dia benar-benar lelah.
ia melirik kearah Rio yang masih tidak sadarkan diri, dan mendekati lelaki itu.
mengamati wajah lelaki itu dengan lamat, lebam disupipinya yang kebiruan dan bibirnya yang robek.
KAMU SEDANG MEMBACA
R to L
Teen FictionAndrean Garendra Utomo, atau yang sering dipanggil Rean menyukai seorang gadis cantik bernama kairin pada pandangan pertama saat ia menginjakan kaki disekolah barunya. namun ia harus menelan pil pahit saat dirinya tau orang yang di sukai olehnya su...