Happy ReadingLean sudah berulang-ulang kali meneliti dirinya, tetapi tidak ada yang aneh dengan penampilannya hari ini.
Tetapi mengapa semua orang menatapnya Seolah-olah ada yang salah dengan tampilannya, padahal ia memakai seragam putih abu-abu seperti biasanya.
Hanya saja hari ini ia padukan seragam sekolahnya dengan Kardigan berwarna pastel untuk mempermanis tampilannya.
Dari pertama ia sampai disekolah sampai dikoridor menuju kelasnya, orang-orang masih memperhatikan dirinya setelah itu berbisik-bisik.
Lean mengendikan bahunya acuh, masa bodo pikirnya. Lagian ia merasa dirinya biasa saja mungkin mereka yang terlalu berlebihan.
Lean melangkahkan kakinya memasuki kelas, tetapi ia dibuat bingung oleh suasana kelas yang tiba-tiba saja menjadi hening saat ia datang padahal tadi dia mendengar dari luar kelasnya begitu bising.
Lean mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas, teman-temannya menatap dirinya ada dengan raut wajah mengejek dan tak sedikit pula yang menatap dirinya dengan prihatin.
"Gue pikir lo gak bakal masuk Le, karena patah hati" celetuk salah satu siswi memecah Keheningan yang terjadi pada kelas mereka"Wajar sih, dia kebanting jauh lah kalau dibanding Kairin" ucap seorang siswa yang sedang duduk diatas salah satu meja kelas, dengan nada mengejek sambil memindai Lean dari bawah sampai atas.
Sontak saja perkataan siswa tadi mengundang gelak tawa dari sebagian penghuni kelas dan sebagian pula menatap Lean dengan prihatin.
Tak terkecuali Chilla yang sedari tadi menatap Lean dengan raut wajah yang khawatir
Chilla yang ditatap oleh sahabatnya pun mengerti apa maksud dari tatapan tersebut, ia lantas berdiri dari duduknya dan menghampiri Lean yang sedari tadi mematung karena sedang mencerna apa yang terjadi saat ini.
"Mending lu duduk dulu yuk" ajak chilla pada sahabatnya seraya mengapit sebelah lengan Lean.
Lean pun hanya pasrah saat ia dibawa kebangkunya, saat sudah duduk dibangkunya Lean menatap chilla pertanda bahwa ia butuh jawaban atas apa yang teman-temannya katakan tadi.
Chilla yang ditatap seperti itu mengerti apa maksud dari tatapan yang Lean lemparkan padanya, tetapi ia bingung harus menjelaskan semuanya darimana karena ia tidak mau Lean terkejut nantinya.
Chilla menggigit bibir bawahnya, tetapi ia tidak bisa diam saja karena cepat atau lambat pasti Lean akan tau tentang ini.
"Chill, ada apa" tanya Lean dengan suara parau, karena ia tidak mendapat jawaban dari chilla yang sedari tadi hanya diam.
Chilla menggenggam telapak tangan Lean, ia berupaya memberikan support agar Lean tidak terlalu sakit hati saat mendengar apa yang akan dia sampaikan.
"Le, Rio sama Kairin jadian" ucap chilla dengan hati-hati
Lean yang mendengar ucapan Chilla mendadak membeku, jantungnya berdebar kencang dari biasanya dan darahnya seperti mengalir dengan deras.
Tatapan Lean kosong, dengan cepat dia berdiri dari duduknya dan meninggalkan kelas. Karena yang ia butuhkan sekarang waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R to L
Teen FictionAndrean Garendra Utomo, atau yang sering dipanggil Rean menyukai seorang gadis cantik bernama kairin pada pandangan pertama saat ia menginjakan kaki disekolah barunya. namun ia harus menelan pil pahit saat dirinya tau orang yang di sukai olehnya su...