12. MEMULAI?

9 1 1
                                    

Happy Reading

"Hai, long time no see syasya" ujar orang itu seraya berdiri dari duduknya.

"L-leo?" beo Lean menatap lelaki didepannya.

Leonardo, atau sering dipanggil Leo. laki laki blasteran Indonesia-Jerman yang sejak kecil sudah bersahabat dengan Lean. tetapi sejak lulus SMP, Leo melanjutkan pendidikannya di Singapore ikut kedua orang tuanya yang menetap disana.

"yess i'm, baby" ujarnya, senyum nakal terbit dibibirnya.

Lean mendengus dan melangkah mendekati lelaki yang dipanggil Leo oleh Lean tadi.

"ngapain lo disini"

Leo menggendikan bahunya dengan acuh dan mencebikan bibirnya dan tangan terangkat sejajar dengan bahunya.

"apalagi kalau bukan buat ketemu kamu" ucapnya.

Lean duduk diseberang sofa yang diduduki okeh Leo tadi, jaket Rean ia taruh di sandaran sofa.

"ngapain lo kesini" tanyanya lagi.

"aku dateng jauh-jauh dari Singapore kesini buat ketemu kamu, tapi malah begini sambutannya?" tanya Leo sembari duduk lagi disofa yang ia tempati tadi.

"Leo, tell me what your business in here" ucap Lean dengan bahasa inggrisnya yang luman lancar.

"sepertinya aku akan pindah ke Indonesia lagi" ujar lelaki itu.

Lean membolakan matanya saat mendengar penuturan dari lelaki yang berada dihadapannya ini.

"why?" tanyanya.

"karena aku ingin selalu dekat-dekat denganmu" ucap Leo.

Lean kembali mendengus dan menyenderkan punggungnya disandaran sofa seraya bersedekap dada.

"jangan mulai lagi Leo"

Leo tertawa saja melihat kekesalan dari sahabat kecilnya ini.

"I'm serious, memangnya lo gak kangen sama
gua?" tanya Leo sambil memandang Lean dengan genit.

"serius?" tanya Lean.

"serius apanya?"

"serius, lo jauh-jauh datang dari Singapore cuma buat gue kesel Leo" ujar Lean seraya bangkit dari duduknya dan menghampiri Leo.

Leo tergelak saat tiba-tiba menyerang dirinya dengan pukulan yang Lean berikan kepadanya.

"aw aw, Calm down Syasya" ujar Leo saat Lean menindih seraya memukul mukul dirinya.

dan setelah pukulannya terhenti, Leo menegapkan badannya lagi dan membuka kedua tangannya.

Lean segera menghamburkan dirinya kedalam pelukan Leo.

"i miss you so much Leo"

"Too syasya"

Lean melepaskan pelukannya, dan menatap Leo dengan sengit.

"Mana oleh-oleh buat gue?" Tanya Lean menadahkan tangannya.

Leo terkekeh dan mengacak rambut sahabatnya dari kecil dihadapannya ini.

"ada kok"

Leo berbalik dan mengambil bingkisan yang berada dibawah meja yang ada didekat sofa dan menyodorkannya kepada Lean.

R to LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang