Yeorin.
Dia menciumku.
Astaga. Jimin menciumku.
Dia menciumku!
Dibutuhkan seperlima detik agar kejutan itu hilang. Kemudian, sentuhan bibirnya di bibirku terasa, dan semua taruhan dibatalkan.
Tanganku yang bebas menemukan jalannya ke dadanya, jari-jariku melingkar di kemejanya. Aku membuka bibirku dengan erangan lembut. Dia mengambil keuntungan dari itu dan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku, menciumku lebih dalam. Dan aku memberikan kembali sebaik yang ku dapatkan.
Jimin mendorongku ke dinding, mulutnya masih menempel di bibirku.
Tangannya mencengkram pergelangan tanganku. Dia menjepit lenganku ke dinding dan menjepit bagian bawahnya tubuhnya dengan milikku, menjebakku. Bukannya aku ingin pergi dalam waktu dekat.
Dan, astaga... dia keras. Aku bisa merasakan ereksinya menggali ke dalam perutku.
Aku membuatnya keras hanya dari ciuman.
Perasaan dia keras dan menekanku dengan lidahnya menyapu sapuan lezat di atasku membuatku menggeliat. Aku cukup yakin celana dalamku juga basah.
Tuhan, pria itu bisa mencium.
Aku bisa menulis lagu tentang seberapa baik dia bisa mencium.
Tapi kemudian itu akan menjadi aneh. Dan, juga, aku tidak bisa menulis omong kosong.
Jimin menurunkan pergelangan tanganku dan memegang wajahku dengan kedua tangannya, lalu dia memiringkan kepalaku sehingga dia bisa menciumku persis seperti yang dia inginkan. Dan aku sama sekali tidak masalah dengan itu.
Aku menyelipkan tanganku di punggungnya, ingin merasakannya, kokoh dan kuat di bawah jemariku.
Lidahnya menyapu bibir bawahku, membuatku mengerang dan bergerak melawannya.
Aku merasakan getaran menjalari dirinya, dan dia menekanku lebih keras lagi.
"Brengsek, Rin," dia mengerang sebelum mengambil mulutku lagi.
Dia menciumku dengan lebih intens, hampir gila.
Kami menarik satu sama lain, keduanya mengambil apa yang kami butuhkan. Pada dasarnya sialan keluar dari mulut masing-masing.
Dia menahanku, dan tetap saja, aku tidak merasa cukup dekat.
Aku ingin lebih dari dia. Aku ingin dia semua.
Aku mengaitkan kakiku di sekelilingnya. Tangannya meninggalkan wajahku dan meluncur turun ke pahaku. Dia mengangkat kakiku lebih tinggi, mengaitkannya di pinggulnya.
Dia menggeser tubuh bagian bawahnya, menggiling dirinya ke arahku.
Tepat di tempat di mana aku membutuhkannya. Tempat yang meminta sentuhannya.
Giginya menggores bibir bawahku saat dia mendorongku.
"Jimhh," erangku.
Dan saat itulah semuanya berubah.
Atau berhenti.
Atau salah.
Aku tidak begitu yakin apa yang terjadi. Yang aku tahu hanyalah dia tidak lagi bergerak, tidak lagi menciumku.
Dia mundur, menatapku seolah dia bahkan tidak mengenalku. Tidak tahu mengapa dia ada di sini.
Alisnya menyatu dan dia memejamkan mata. Sepertinya dia kesakitan.
Perasaan dingin dan sakit mengalir ke perutku.
Tanganku terlepas darinya.
Matanya berkedip terbuka. Tampilan yang ku lihat di dalamnya... menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSUITABLE
Mistério / Suspense(Completed) Kim Yeorin telah menghabiskan delapan belas bulan hidupnya untuk membayar kejahatan yang tidak dilakukannya. Sekarang keluar dari penjara, dia hanya memiliki satu fokus - untuk mendapatkan kembali hak asuh adik laki-lakinya, Jongkuk, ya...