Hari mulai larut, Yoongi kembali ke Mansion Min saat waktu makan malam tiba. Terlihat kedua orang tuanya sudah berada di depan meja makan, menantikan kepulangan putra tunggal mereka.
"Selamat malam ibu, ayah!" Sapa Yoongi berjalan mendekati mereka. Dia duduk bersebrangan dengan Seohyun ibunya dan dengan acuh mengambil hidangan yang sudah tersaji tanpa melihat komplain di wajah Kyuhyun.
"Dimana sopan santun-mu, Yoongi-ah! Kami menunggu mu dan kau datang begitu saja tanpa permen mulut (basa-basi)?!" Komentar Kyuhyun melihat putranya.
Yoongi meletakkan sendok diatas meja dan menatap ayahnya untuk beberapa waktu. "Ayah aku sarankan untuk memakan makananmu secepatnya. Kau akan memerlukan banyak tenaga untuk waktu berikutnya karena ada hal yang perlu ku bicarakan dengan kalian setelah makan malam." Ujar Yoongi menyarankan.
Seohyun tertegun, dia memastikan tidak adanya gurauan dari wajah Yoongi-nya. "apa itu, sayang?!" Tanya Seohyun penasaran.
"Setelah makan malam. Aku berjanji." Ujarnya lagi. Dan Seohyun semakin penasaran dibuatnya.
Sudah menjadi kebiasaan di keluarga mereka menghabiskan waktu makan dengan terus berbicara tapi Yoongi tidak ingin membahas hal berat diatas meja makan. Mereka memerlukan waktu yang intim. Dimana pikiran merek benar-benar tertuju pada topik utama. Memikirkannya dengan masak-masak dan pikiran yang jernih seutuhnya.
Tidak ingin mati penasaran, baik Kyuhyun dan Seohyun menyuap makanan kedalam mulut mereka dengan Tempo tidak biasa. Mereka ingin menyelesaikan dengan segera. Dan bergegas ke ruang keluarga untuk BooM yang sudah menanti mereka.
.
.
.
.
.
Hening untuk beberapa waktu. Wajah tegang Kyuhyun dan Seohyun menatap wajah serius putra mereka."Apa kalian sudah siap untuk mendengannya?!"
"Aku siap/kami siap" jawab mereka bersama.
Keheningan untuk beberapa saat sebelum pemicu BooM di tekan oleh Yoongi.
"Aku memperkosa seorang gadis buta."
. . . . . . . . . . . Mencerna semua informasi. . . Dan
"APA?!" Teriak kedua orang tua Yoongi terkejut.
"KAU GILA MIN YOONGI!! KAU TIDAK WARAS!! APA AKU PERNAH MENGAJARIMU UNTUK MENJADI SEORANG BAJINGAN?!" bentak Kyuhyun marah.
"Yoongi! Apa kau sadar dengan apa yang telah kau lakukan, hum?! Kau. . . . Kau telah menghancurkan kehidupan seseorang, nak! Kau benar-benar mengecewakan ku. Tidakkah kau memikirkan ibumu saat memiliki pemikiran kotor itu. Ibumu seorang wanita bagaimana bisa kau menghancurkan hidup dari kaum ibumu. Tidak kah kau berpikir sejauh itu?" Seohyun sudah menangis memikirkan tindakan mengerikan putranya. Dia benar-benar kecewa dan merasa gagal telah mendidik putranya.
"Apa kalian sudah selesai. . . ?!" Tanya Yoongi menunggu untuk berbicara lebih jauh.
Tatapan Kyuhyun penuh ketidak puasan. "Selesai?! Bahkan ini belum menyentuh titik awal! Aku hanya ingin tau apa yang ada didalam otak tidak berguna mu. Kenapa kau membicarakan ini pada kami?! Apa keluarga korban menuntutmu, jika ya itu bagus. Kau pantas mendapatkannya. Bajingan sepertimu yang tidak dapat menghargai orang lain patut membusuk dipenjara. Jangan pernah berharap aku akan membantumu untuk keluar karena itu tidak akan pernah terjadi."
Yoongi menghela nafas panjang. Dia mencubit celah diantara alisnya. "Ayah tolong beri aku kesempatan untuk berbicara. Ini tidak akan seburuk itu. . . . Aku hanya ingin kau mendengarkannya dan menyetujui, itu saja tidak lebih. Selanjutnya biarkan aku yang menyelesaikannya." Ujar Yoongi meminta waktu pada kedua orang tuanya dan berusaha membuat mereka tenang.
Tidak ada sahutan apapun, Kyuhyun yang marah hanya mengeluarkan dengusan keras dan membanting tubuhnya ke atas sofa. Dan membuang wajah, tidak ingin menatap wajah putra yang telah mengecewakannya dengan berat.
"Aku tau aku melakukan kesalahan. Tapi yang ada dipikiran ku sekarang tidak seburuk yang kalian pikirkan. (Yoongi memberi jeda, dia menghela nafas panjang.) Dia Park Jinny. . . "
"Park Jinny?! Gadis dari Mension Park?!" Pekik Seohyun terkejut. "Apa kau gila?! Dia gadis dengan suami. . . Kau benar-benar kehilangan akal sehatmu Yoongi. Kau bajingan!" Teriak Seohyun semakin marah.
"Tolong dengarkan! Kami tidak akan mencapai pada kesepakatan jika ibu ataupun ayah terus menginterupsi penjelasan ku."
Kini giliran Seohyun yang mendengus keras.
"Kim Minhyuk, menantu keluarga Park datang menemui ku dengan janji piutang dia melunasi hutangnya dan memberikan seseorang sebagai kemurahan hati. Dia membawa photo seorang gadis yang membuatku tertarik diawal. Aku hanya ingin memastikan orientasi seksual-ku dan setelah melakukan-nya aku terkejut mengetahui bahwa dia gadis buta. Minhyuk menipuku. Tidak! Tidak hanya menipuku. Dia juga menipu keluarga Park. Tanpa sepengetahuan nona Jinny, Minhyuk sudah menceraikannya, dan menjualnya padaku. Bahkan Minhyuk membawa kabur semua harta peninggalan penatua Park. Jinny sekarang berada di bawah pengawasan keluarga Kim. Seniorku di Boston. Aku tau aku mengecewakan kalian. Untuk itu aku tidak ingin lebih mengecewakan kalian terlalu jauh dan akan berusaha mendapatkan Jinny untuk diriku sendiri. Aku akan menjaganya. Aku tidak akan membiarkan siapapun melukainya lagi. Bukan hanya karena kesalahanku. Tapi ada beberapa alasan pribadi yang mendasari keputusanku."
Hening kembali. Seohyun dan Kyuhyun menatap raut wajah putra mereka. Kedua tangan Kyuhyun terkepal.
Minhyuk benar-benar tercela. Memperdaya orang yang lemah. Licik dan tidak tau malu.
"Kau harus mendapatkannya. Kau harus membawa menantuku pulang. Dan bajingan yang telah membuatnya menderita. . . . Suamiku, kau harus melakukan sesuatu. Seseorang telah menggertak menantu kami. Keluarga Min akan kehilangan wajah jika membiarkan tersangka lari dengan nyaman." Ujar Seohyun memerintahkan sumai dan anaknya untuk melindungi Jinny yang sudah di klaim sebagai menantu keluarga Min.
Brakk!!
"Tentu aku akan bertindak. Siapa yang sudah memberinya nyali melakukan hal tercela saat keluarga Min masih berdiri dengan keagungan diatas tanah?! Dia akan menyesal. . . "
"Ayah! Ibu! Tolong jangan terlalu bersemangat. Aku sudah menjelaskan situasinya pada kepala keluarga Min. Dia memberiku akses untuk berada di Mension Kim sebagai seorang ajudan Jinny. Jika ibu dan ayah mengijinkan, aku akan menetap disana untuk beberapa waktu. Aku akan memperbaiki segalanya dan membawa Jinny untuk kuambil sebagai seorang istri."
Seohyun menganggukan kepalanya beberapakali. "Bagus. . . Itu bagus, sayang. Kau harus selalu berada di dekatnya jangan biarkan orang lain berusaha menggertaknya lagi. Katakan pada ibu dan ayah jika kau memerlukan bantuan dari kami. Dan. . . . Eoh bawa dia ke toko bunga ibu. Aku ingin mengenalnya lebih jauh saat kalian lebih dekat kedepannya."
"Ibu tidak perlu khawatir. Aku akan berusaha yang terbaik. Dan segera mempertemukan kalian saat waktunya tepat."
Kyuhyun yang terdiam mulai bersuara. " Dan apa rencana mu tentang Kim Minhyuk?!"
"Aku meminta Namjoon untuk mencarinya dan mendapatkan beberapa informasi. Aku akan memberinya pelajaran yang setimpal."
KAMU SEDANG MEMBACA
True Colour🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Fanfictiontidak ada deskripsi. penasaran langsung baca saja ya.