true colours🔞🔞🔞🔞

8K 29 1
                                    

Kotor. . . Kotor. . . Kotor. .  Jangan membaca bagian inj. ini terlalu banyak dengan hal sensual dan vulgar tolong lewati jika tida sesuai.



















Uap mengepul dari dalam bathub, kehangatan air membasahi tubuh pucat Min Yoongi. Sensasi nyaman juga menenangkan telah didapatkannya, seolah beban di sepanjang hari ikut menguar dengan panasnya air.

Ada beberapa hal yang bersarang didalam pikiran Yoongi begitu mengganggu dan membuat sedikit gugup. Seseorang tengah berada di dalam kamar yang sama dengannya. Seseorang wanita tengah menunggu kedatangannya. Begitu banyak hingga membuat wajah memerah padam hanya dengan memikirkan kemungkinan tersebut.

Tidak ingin membuat Jinny mati kebosanan, dan Yoongi memutuskan untuk segera mengakhiri mandi malamnya. Yoongi keluar dari bathub, dia melangkah keluar dari kamar mandi setelah meraih handuk dari tempatnya. Berjalan pelan sembari mengeringkan rambut dengan terburu-buru.

Handuk melilit apik di sekitar pinggang Yoongi. Menyisakan tampilan atletis yang sempurna. Tidak akan ada siapapun yang melihatnya bahkan jika dia telanjang sekalipun.

Yoongi memandang Jinny yang terduduk di tepi ranjang dengan tenang. Duduk diam seperti patung Maria di dalam gereja. Begitu anggun tanpa cacat.

"Ekhmm. . . ." Yoongi berdeham keras. Dia Berusaha menyadarkan Jinny dari lamunan nya. "Aku sudah menyiapkan air panas untuk mu. Mandilah, kau akan merasa segar." Ujar Yoongi menyuruh Jinny untuk mandi.

Jinny menggeser kepalanya, dia mengikuti sumber suara yang masuk kedalam pendengaran sensitif nya. "Baik." Jawab Jinny singkat.

Jinny berdiri dari duduknya, dia berjalan dengan perlahan. Meraba-raba setiap inci, mencari jalan menuju kamar mandi. Namun tangan Jinny seketika membeku kala tangan besar Yoongi yang dingin meraih pergelangan tangan Jinny. Meraih dan menuntunnya dengan begitu sabar. "Aku akan membantumu." Ujar Yoongi berjalan menuntun Jinny.

"Sebenarnya itu tidak diperlukan. Aku sudah terbiasa. Aku dapat melakukannya. . . ."

"Kau istriku. Apa yang salah dengan membantumu. aku akan berada disisi mu. Aku yang akan menjadi matamu mulai sekarang."

Wajah Jinny memerah seperti kepiting rebus. Untuk pertama kalinya seseorang begitu baik padanya dan Sudi melewati hari membosankan dengan kebuta'annya.

Jinny mengikuti arahan Yoongi, dan berada di dalam kamar mandi dalam waktu singkat.

Saat berada di depan bathub, Yoongi tertegun menatap air didepannya. Dia larut didalam pemikirannya untuk sejenak.

"Yoongi?! Ada apa?" Tanya Jinny mengejutkan Yoongi. Jinny merasakan kediaman Yoongi dan dia merasa penasaran dengan apa yang terjadi.

Yoongi terlihat begitu canggung dan gugup. "Jin. . . Jinny. . . Apa kau bisa mengatasi setelahnya? ( Melepas baju dan lain sebagainya)"

"Eoh?! Emmm aku dapat melakukan sendiri. Meskipun sedikit lebih lama tapi aku bisa. . " Tidak yakin namun Jinny selalu berusaha dengan keras, tidak ingin merepotkan pihak lain.

"Ini sudah semakin larut. Air akan semakin dingin. Kau akan masuk angin jika bertahan untuk waktu lama di dalam kamar mandi . . " Jelas Yoongi keberatan dengan pemikiran Jinny. "Apa kau keberatan jika aku membantumu dengan segalanya?" Tanya Yoongi kemudian.

Jinny diam beberapa saat. Memikirkan tawaran Yoongi yang sedikit memalukan untuknya. Namun pemikiran itu segera dibungan jauh kebelakang. Mereka telah menikah. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya adalah milik Yoongi. Tidak perduli seberapa memalukan hal itu namun cepat atau lambat hal semacam itu akan tetap terjadi diantara mereka terlebih, ini bukan kali pertama bagi Yoongi melihat Jinny bertelanjang. "Selama itu tidak mengganggu-mu, kau bisa melakukannya."

Yoongi tersenyum tipis mendengar keputusan Jinny. Dan tanpa membuang waktu dia segera meraih pakaian Jinny dan membantu untuk meninggalkannya.

Yoongi dibuat menelan ludah saat pakaian Jinny benar-benar terlepas dari tubuhnya. Itu adalah gambaran yang sama dengan malam dimana merek berkeringat cukup banyak. Malam panas yang begitu gila. Malam yang membuat Yoongi keranjingan atas Jinny. Telapak tangan Yoongi menempel di lingkar pinggang Jinny dengan apik. Sentuhan dari permukaan kulit yang bergesekan, menyalurkan sensasi  cabul pada naluri lelaki Yoongi.

Berkali-kali dia menelan ludah. Berusaha mengenyahkan pikiran kotor tentang istrinya. Pikiran bagaimana dia ingin membuat Jinny mengerang dengan nikmat dibawah tubuhnya.

Ini gila dan terlewat kotor. Yoongi mencoba yang terbaik untuk mempertahankan kewarasannya. Dia tidak ingin melukai Jinny dan membuat dia semakin anti pada sosoknya.

"Hati-hati dengan langkahmu. Ada bathub ambil langkah sedikit lebih tinggi." Ujar Yoongi memberikan arahan pada istrinya.

Di awal dia berfikir Jinny akan mengikuti petunjuknya namun apa yang dilakukan Jinny membuat Yoongi terkejut. Dia merendahkan posisi tubuhnya dan mencari sisi pinggiran bathub sebagai pegangan agar dia tidak melakukan kesalahan saat turun memasuki bathub. Kesalahan! Segalanya menjadi semakin canggung dan memalukan. Jinny membungkukkan tubuhnya dan tanpa sengaja pantat Jinny menubruk sesuatu yang membuat Jinny terkejut nyaris terjerembab.

Yoongi sudah terangsang oleh pikiran cabul sebelumnya. Dan hal tersebut membuat saudara kecil Yoongi terbangun dari kedamaian.

Wajah Yoongi merah padam. Dia malu sekaligus khawatir jika Jinny akan lari darinya setelah hal memalukan yang terjadi.

Gugup dan malu, itulah yang terjadi. Langkah Jinny semakin kaku dan canggung setelah dia merasakan kekerasan Yoongi dibelakang nya. Pikiran Jinny semakin suram. Dengan cepat dia segera menenggelamkan tubuh dan wajahnya.

Yoongi khawatir melihat hal tersebut. Dia ingin meraih Jinny namun tangan seolah terikat dengan borgol yang kuat. Naluri melarang untuk bertindak lebih jauh agar hubungan mereka tetap terjaga.

Tidak lama Jinny menenggelamkan dirinya, dan dia tengah muncul dipermukaan. Wajah basah. Rambut basah dan tubuh di aliri tetesan tetesan kecil yang memberikan sentuhan sensual pada sosoknya.

Sekali Yoongi menelan ludahnya kasar. Seksi. . . Panas. . . Bagaimana dia akan menggambarkan sosok Jinny yang panas? Tangan Jinny terangkat. Tindakannya mengejutkan Yoongi yang berusaha mati-matian menolak sebuah godaan.

Ingatlah! Yoongi hanya terlilit selembar handuk di sekeliling pinggang. Tangan kecil Jinny mendarat tepat di paha depan Yoongi dan hal itu membuat Yoongi sedikit tersentak. "Apa ada yang bisa ku lakukan untukmu?" Tanya Yoongi sembari menatap tangan Jinny dipahanya.

"Apa kami suami. Istri, sekarang?" Tanya Jinny lirih.


Yoongi bingung. "Ya. . . Ada apa dengan itu?"

Jinny tidak memberikan tanggapan, dia hanya meraba pinggiran bathub sekali lagi. Memajukan tubuhnya hingga berada di ujung bathub. Jinny membungkukkan tubuhnya. Bersandar pada ujung bathub didepan. "Lakukan!"

"Apa?!"

"Kau .  . . . Kau terangsang. . Ingat?!"

"Tidak! Kau tidak perlu melakukannya. Aku akan menahan diriku."

Jinny tidak senang dengan gagasan menahan. Dengan suara sedikit serak, Jinny melontarkan keberatannya. "Kami suami dan istri. Jika kau menahan nya, aku akan berakhir menjadi tidak berguna. Lakukan. . . Setelah pernikahan, kau memiliki hal untuk melakukan hal ini. Dan dosa untukku menolak permintaan ini darimu."

Yoongi menata tubuh telanjang dihadapannya. Begitu menggoda untuk digagahi. Sekali lagi Yoongi menelan ludahnya kasar. Dia segera memasuki bathub dan membuang handuk yang melilit pinggangnya kesembarang arah. Yoongi menegakkan tubuhnya dan kedua kaki tertekuk kebelakang. Sekarang Yoongi berada di belakang tubuh membungkuk Jinny. Posisi panas penuh kecabulan. Hati Yoongi begitu bersemangat. Dia tidak sabar untuk segera menghabiskan malam pengantin yang panas di dalam bathub.

True Colour🔞🔞🔞🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang