Tidur berkualitas 🔞🔞

1.2K 12 3
                                    

Suasana di dalam ruangan Yoongi terasa sangat berat. Bibirnya menunduk jatuh terlihat sangat tidak bahagia.

"Aku akan menemuimu , secepat nya. Sekarang istirahatlah di ruangan ku." Yoongi merapikan pakaian Jinny, sebelum dia membopong tubuhnya.

Ada rona yang muncul, meskipun pernikahan itu bukan yang pertama namun dia benar-benar belum pernah berbagi ranjang dengan Myung-soo. Dia sangat ingat Bagaimana pria itu pergi di malam pernikahan, apa yang menjadi alasan sebelumnya? Dia menyebutkan hal-hal di perusahaan dari waktu ke waktu. Sampai akhir, mereka belum pernah merampungkan pernikahan secara total. Jika di ingat kembali, Jinny merasa sangat bersyukur karena Myung-soo tidak tertarik padanya bahkan tidak memiliki ide untuk Tidur dengan nya sehingga penyesalan tidak akan mengikuti nya ke liang lahat, bukan?

Jinny menyerahkan tubuhnya diatas kekuatan lengan Yoongi. Dia menyembunyikan wajahnya di depan dada bidang itu. Menghirup aroma khas milik suaminya. Aroma yang lembut dan kuat, memberi kenyamanan saat menghirupnya. Terbersit pikiran nakal di otak Jinny, dia menempelkan hidungnya di permukaan kulit lehernya. Deru nafas dia tiupkan dari hidung, menggelitik penuh undangan. Sekilas dia bisa melihat kulit-kulit halus berdiri dengan warna kemerahan. Jinny masih berpura-pura. Bersikap seolah suci, dan polos, menggoda Yoongi tanpa sengaja.

Yoongi menggelengkan kepalanya, dia ingin membuang jauh hasrat seksual yang dia miliki. Namun nafas itu, terus menggelitik tanpa tau posisi. Dia merasa sangat cabul. Hanya dengan menggendong istrinya, hasrat benar-benar hidup. Dia ingin melemparkan wanita di dalam pelukannya, menindihnya dan membuatnya terus menyebut nama "Yoongi" dengan penuh gairah yang serak.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Jinny, sangat lembut penuh rasa kekhawatiran.

Yoongi mengintip dari celah bulu mata, wanita itu sedang menatapnya, meskipun tidak benar-benar menatapnya. "Ada apa denganku?"

"Deru nafas mu sangat memburu dan jantung mu berdetak sangat kencang. Yoongi, apa kamu baik-baik saja?" itu hanya kebohongan, dia jelas melihat wajah yoongi memerah karena rayuan yang dia lakukan tetapi Jinny memainkan tokoh sebagai teratai putih? Bersikap seolah hasrat seksual adalah tabu di dalam dirinya?

"Yoongi, mari kita pergi ke dokter. Biarkan mereka melihat dan memberimu perawatan." Sangat alami kata-kata itu meluncur. Dan Yoongi mempercayai nya sepenuhnya.

Yoongi menidurkan Jinny di atas ranjang di ruang pribadinya. Dia membiarkan Jinny berbaring dengan nyaman. Wajah keduanya sangat dekat, bahkan Jinny bisa merasakan deru nafas Yoongi menerpa wajahnya.

"Bagaimana jika aku mengatakan bahwa hanya kamu yang bisa merawat ku?"

Mendengar perkataan itu, Jinny tertawa kecil. "Aku bahkan tidak bisa merawat diriku sendiri, Bagaimana aku bisa merawatmu, hum?"

"Kamu bisa." Mata Yoongi begitu nakal, dia menyusuri setiap detail dari kecantikan istrinya. Dan mata yang sembrono itu jatuh pada tangan lentik Jinny. Dia meraih tangannya dan menuntun tangan tersebut tepat pada bagian yang sangat panas.

Jinny terkejut, secara alami dia menarik seketika tangannya, namun Yoongi tidak membiarkan hal itu terjadi. Yoongi terus menekan  pada bagian sensitif miliknya. "Ayo, lakukan."

Menelan ludah dengan susah payah, Jinny terlihat gugup. Belum sembuh dari kejutan awal, bibir Yoongi sudah meraup kembali bibirnya, singkat. "Kamu tidak akan melakukannya?"

"Aku akan." jawaban Jinny terlalu cepat. Dan Yoongi terkekeh melihat rona di wajah Jinny. "Lalu, cium aku."

Keragu-raguan, membuat tindakan Jinny begitu lamban. Dia pria yang tidak sabaran, ingin rasanya melumat kembali bibir itu namun fantasy kenikmatan sudah sangat mengakar. Dengan enggan dia tetap menunggu tindakan Jinny.

True Colour🔞🔞🔞🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang