Tangan bertaut sepanjang koridor. Jinny terus tersenyum bersama Yoongi. Meskipun situasi kami sangat sulit saat ini, tetapi rasa damai disini sangat nyaman.
Jinny: apakah kamu lapar?
Yoongi: setelah kamu mengatakannya. Sekarang mulai terasa lapar.
"Aku juga lapar."
Jinny: .......?
Yoongi: .......?
Alis Yoongi terjalin keras. Dia menatap seorang pria dengan jubah mandi berdiri di ujung tangga.
Wajah Jinny tidak lebih baik, dia ingin memukul pria itu dan melemparnya.
Mengabaikan dia, Jinny beralih menatap suaminya. Benar pria itu sangat marah. Wajahnya seperti dasar pot yang menghitam.
Jinny: Min Yoongi, aku bisa menjelaskan.
Wajah Yoongi lebih dingin dan dingin.
Jinny: Oh Sehun, apa yang kamu lakukan? Siapa yang memberimu akses?
Oh Sehun berjalan menuruni tangga dengan acuh tak acuh. Dia pergi ke dapur dan membuka kulkas Jinny.
Sehun: Jun-myeon menyuruh ku.
Jinny: Kenapa dia menyuruhmu? Apakah sesuatu terjadi?
Sehun memutar matanya dengan kesal.
"Apalagi jika bukan keluarga suamimu. Dia benar-benar memintaku menjadi gigolo, untuk mengorek-ngorek scandal orang lain."
"Aku tidak memintamu."
"Kamu tidak tetapi Jun-myeon berpikir sebaliknya." dia meneguk air es dan menghela nafas kelelahan.
Dia diperas terus menerus. Setelah Tuhan, sekarang dia yang harus mengikuti plot konyol ini.
Sehun beberapa melakukan tindakan aneh. Dia mengendus-endus tubuhnya dengan jijik. "Wanita babi Benar-benar menodaiku."
"Wanita babi apa?"
"Siapa lagi, Kristal."
Yoongi tercengang. Bukankah dia memiliki Myung-soo? Hari ini adalah pertunangan keduanya jadi....
"Aku menghentikannya di tempat lain. . . dia benar-benar menciumi tubuhku. Ini menjengkelkan, parfumnya sangat menempel. Ya tuhan baunya menjijikan."
Suara langkah kecil yang padat mendekat.
"Nona, ponsel mu tertinggal di mobil."
Zuu berjalan santai ke arah Jinny. Mengabaikan tatapan hewan kelaparan yang lain.
Sehun menggigit bibirnya dengan tatapan yang cabul saat memandang bola kecil menggelinding di sekitar. Pakaian hitam itu terlihat panas, Meskipun tidak memiliki celah untuk di lecehkan.
Rasa merinding begitu kuat membungkus tubuh Zuu. Dia merasakan insting berbahaya di sekitarnya. Ketika dia berbalik, tatapan cabul itulah yang dia temukan. Zuu mengernyitkan kening, dengan jijik dia menatap Sehun penuh permusuhan.
Jinny memandang keduanya secara bergantian.
"Oh Sehun jangan menakutinya. Dia orangku." Tegur Jinny mengingatkan.
Banyak hal yang akan dia lontarkan, tetapi tangan Yoongi sudah lebih dulu menyambar lengannya dan menjauhkan dia dari Sehun yang vulgar. Tidak berhenti di sana, bahkan Yoongi sempat mendorong Zuu ke arah Sehun dan tabrakan itu membuat sedikit bagian tubuh privat Sehun yang tertutup jubah mandi, tersingkap.
"Eoh Tuhan!" Pekik Zuu, merasakan sakit di dahinya.
Dada Sehun begitu keras, tidak berbeda dengan menubrukkan tubuh ke dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Colour🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Fanfictiontidak ada deskripsi. penasaran langsung baca saja ya.