Dua hari setelah resmi menikah.
Dua hari setelah nama Jinny dan yoongi terdaftar dalam arsip biro catatan sipil, yoongi memutuskan untuk membawa Jinny kembali ke Mension utama Min.
Jinny sangat senang atas sambutan dari keluarga yoongi. Memberikannya kedudukan yang layak, dan bagaimana Seohyun melimpahkan rasa sayangnya pada Jinny, dia begitu bersyukur.
.
.
.
.
Hari masih gelap saat Jinny membuat sedikit kegaduhan di dalam dapur. Tidak ada siapapun yang akan tau karena hari masih sangat awal untuk membuka mata. Dia begitu menikmati perannya sebagai istri hingga dia memikirkan banyak hal untuk menyenangkan keluarga Yoongi.Jinny begitu larut, dia tidak menyadari sosok tua rapuh tengah membeku dibalik punggungnya. Dia seolah baru saja mendapatkan serangan kejutan. Melihat Jinny berkutat dengan alat-alat memasak.
"Nona Min?!" Seru Minju, kepala pelayan di kediaman Min.
Jinny terkejut namun dia pandai menyembunyikan ekspresi wajahnya dengan ketenangan telaga. Dia tersenyum saat bibi minju datang mendekati nya.
"Nona Min! Matamu?" Tanya minju cemas dengan situasi tuannya.
Jinny mengangkat tangannya dan meletakkan jari telunjuk tepat didepan bibirnya.
"Sssstttttttt. . . Jangan beritahu siapapun tentang hal ini. Aku sendiri yang akan memberi tahu keluarga Min." Ujar Jinny meminta pengertian dari minju.
"Kau sengaja menipu tuan muda Yoongi agar bisa memasuki keluarga Min, benar?!" Tuduh minju semakin cemas. Yoongi telah dirawat olehnya sejak kecil dan sudah seperti putranya sendiri namun seorang gadis datang dengan trik dilengan bajunya.
Jinny berbalik menatap Minju dengan satu alis yang terangkat. "Tidakkah kau mendengar bagaimana aku berakhir di ranjang Yoongi?"
Minju menelan ludahnya kasar saat mendengar pertanyaan itu. "Itu kesalahanmu. Kenapa kau tidak menolaknya. Sudah jelas bahwa kau bisa melihat situasi yang sebenarnya." Geram wanita tua itu mencoba membebaskan Yoongi dari kesalahan yang sama sekali tidak benar. Dia merasa tuan muda nya telah dijebak.
"Kau tau kenapa aku berpura-pura buta?"
Minju menggeleng pelan. "Manta suamiku adalah pria yang angkuh, dia tidak akan menikmati barang cacat. Aku tau dia memiliki trik kotor dibalik lengan bajunya dan aku akan menemaninya bermain dalam kesunyian."
"Jadi maksud mu. . ."
"Ya! Aku aku membiarkan suamiku menjualku pada Yoongi, dan mengikuti permainan yang ada. Dengan begitu, aku bisa mengakhiri kepura-puraan ku sesuai dengan permainan yang kami mainkan."
"Tidakkah kau pikir ini tidak baik untuk tuan muda ku. Dia baik pada semua orang tapi kau menjebaknya!"
"Apa maksudmu aku menjebaknya, huh?! Apa aku yang menyuruh tuanmu untuk bermain dengan Minhyuk?! Tidak. Dia sendirilah yang datang dan ikut bermain, jadi jangan salahkan aku."
"Kau gila! Pernikahan adalah hal yang suci dan kau mempermainkan nya." Minju semakin marah. Dia tidak terims jika tuan mudanya diperalat oleh siapapun.
"Apa kau pikir aku tidak menghormati pernikahan ku dengan tuan mudamu, hum? Kau salah. Aku berada di tengah dapur karena aku sangat menghormati pernikahan kami. Aku bersumpah padamu, tidak ada trik dan niatan buruk bersama ku. Malah sebaliknya, sebisa mungkin aku akan membantu tuan mu tidak lama lagi."
.
.
.
.
.
.
Yoongi masih tertidur pulas di atas ranjang, dia meringkuk dalam selimut seperti seekor kucing yang kedinginan. Jinny melihat itu, tidak dapat menahan semburat merah di kedua pipinya.Dia berjalan mendekati ranjang, dan naik mendekat ke arah Yoongi. Satu tangannya terulur dan tangan lain menopang tubuhnya. "Min Yoongi. . . . Bangun. Hari sudah siang. Kau harus pergi ke kantor." Kata Jinny berusaha membangunkan suaminya.
"Hhmmmm. . . ."
"Bangun Yoongi. Hari mulai siang, kau akan terlambat."
"5 menit lagi ibuuuuuuuuuuuu. . ." Gumam Yoongi masih dalam tidurnya.
Jinny tertawa tertahan melihat tingkah Yoongi yang kekanak-kanakan. Tangan Jinny terulur, dia membelai Surai rambutnya yang hitam dan mendaratkan satu kecupan, dibibir Yoongi.
Entah apa yang ada didalam tidur Yoongi, saat Jinny berusaha mengakhiri kecupan singkat itu, secara tiba-tiba dia meraih tengkuk Jinny dan membenamkan bibirnya semakin dalam ke bibir istrinya. Begitu sarat akan kerinduan yang menuntut. Ciuman Yoongi cukup dalam dan basah. Dia terus mengunci Jinny di dekapannya.
Tidak puas di titik itu, segera dengan kasar Yoongi membalikan posisi. Kini Yoongi berhasil menindih tubuh Jinny dan dia membiarkan Yoongi melakukan apapun yang di inginkan nya. Seperti saat Yoongi mulai menarik kerah kemeja yang menutupi leher mulus Jinny. Dia menariknya hingga satu kancing atas terlepas dan menunjukan sedikit bagian dada Jinny yang terbuka. Apakah dia berhenti? Tidak, Yoongi semakin keranjingan. dia menjadi semakin berani mengecup setiap jengkal area tersebut hingga suara desahan basah menerobos masuk kedalam pendengaran nya dan sedikit rasa nyeri di kepala sontak membuat mata Yoongi terbuka lebar.
Dia terkejut, sangat terkejut mendapati tampilan Jinny dan posisi mereka yang nampak ambigu dan jangan lupakan posisi satu tangan Yoongi berada tepat diatas dada Jinny dengan sedikit tekanan. Dia membeku untuk sesaat dan bersiap menjauh memberi ruang untuk Jinny, namun Tidak istrinya semakin membuat Yoongi membatu. Jinny mengusap rambut hitam suaminya dan tatapan nanar dari mata Jinny semakin meningkatkan nafsu binatang Yoongi.
"Apa kau menginginkannya, hum?" Tanya Jinny lirih.
"Jika kau keberatan, aku tidak akan bertindak lebih jauh."Jawab Yoongi singkat.
"Aku istrimu. Aku akan melayani mu."
.
.
.
.
.
.Min Kyuhyun dan Seohyun terus mengedarkan pandangannya di pintu kamar tamu yang akan menjadi kamar Yoongi dan Jinny mulai saat ini. Mereka berdua penasaran dengan apa yang terjadi. Kenapa Yoongi dan Jinny belum datang untuk sarapan. Banyak hal yang terlintas dan kebanyakan adalah gambaran musim semi.
"Apa menurutmu kami akan segera menjadi seorang Kakek dan nenek?" Tanya Seohyun antusias.
"Apa yang kau pikirkan, huh?! Putra kami baru menikah 3hari yang lalu bagaimana bisa kau berharap terlalu dini, huh?!" Sergah Kyuhyun geram dengan antusias istrinya.
"Suamiku, pernikahan memang terjadi 3hari yang lalu, tapi apa kau lupa alasan kenapa putra kami menikah, eoh?! Dia melakukan deposito di awal, jika kau lupa."
Kyuhyun tidak tau harus menangis atau tertawa mendengar pemikiran istrinya. Namun dia tidak memungkiri kebenaran itu dari nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Colour🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Fanfictiontidak ada deskripsi. penasaran langsung baca saja ya.