Sepanjang hari tidak ada kata untuk berhenti. Yoongi melakukan banyak pergerakan, dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari klue satu ke klue yang lain. Hari ini Daegu terasa lebih panas, kelelahan yang sangat membuatnya lebih mudah marah.
Staff yang terlibat langsung dengan Yoongi, merasa seperti akan mati dengan cepat. Tidak ada istirahat, benar-benar tanpa istirahat. Meskipun mereka marah namun semua orang memahami. Dia adalah anak satu-satunya dan ayah yang sangat dia cintai sedang berjuang untuk mendapatkan keadilan.
Siapa yang tidak mengenal Kyuhyun, kebanggaan penatua Min? Saat muda, Kyuhyun selalu mengikuti ayahnya, melakukan perjalanan bisnis dengan tekun. Semua orang percaya padanya. Semua orang mengenal kejujuran generasi yang akan datang. Ketika kabar penangkapan Min Kyuhyun tersiar, tidak ada dari mereka yang tidak terkejut. Mustahil untuk Kyuhyun melakukan perbuatan kotor itu. Terlebih dia sangat mengenal bagaimana ayahnya membangun perusahaan ini. Tidak mungkin jika dia akan menghancurkannya hanya karena kegilaan.
Saat seseorang mengatakan bahwa Min Yoongi akan datang dan melakukan pencarian bukti, semua orang langsung bergerak. Kami telah hidup dengan nyaman berkat keluarga Min. Bagaimana mungkin kami membiarkan seseorang menghancurkan apa yang telah kami besarkan? Tetapi sejauh penelitian yang dilakukan, semua mengarah ke hasil yang sia-sia.
Yoongi duduk di atas kursi milik ayahnya. Memijat pelipis yang memunculkan urat-urat tegang.
Semua orang menundukkan kepala, tidak memiliki nyali untuk menatap pria itu dengan langsung.
Ketukan sepatu terdengar lebih jelas, Jungkook datang dengan wajah gugup. "Hyung, sudahkah kamu mendengarnya? Myung-soo berada di Daegu, dia akan mengadakan pesta pertunangan dengan adik mu."
"Adik ku siapa yang kamu maksud? Aku tidak memiliki saudara apapun!" Bentak Yoongi kesal.
Jungkook yang diserang dengan suara keras, hanya bisa tersedak oleh keterkejutan. Dia nyaris terpelanting saat langkahnya berhenti mendadak
Karena reaksi bawah sadar."Ini Min Taec-Yeon.. Anak Min Taec-Yeon.. Kristal Min..."
Mata Yoongi memicing. Dan di ikuti dengan suara gerakan di meja. "Brengsek! Ayahku menderita dan dia akan bersenang-senang.? Beraninya dia!"
Jungkook ragu-ragu melihat reaksi Yoongi. Sebenarnya ada hal yang jauh lebih penting, tetapi bisakah dia mengatakan hal ini, saat Yoongi dalam kondisi mengerikan? Aku sangat menyayangi nyawa ku, ok!
Semua orang ketakutan. Bahkan seorang wanita yang tengah hamil harus memegang gagang kursi dengan sangat kuat. Dia khawatir Saat terkejut akan menjauhkan telat duduknya.
Salah seorang asisten Yoongi yang berjaga di luar ruangan memegang ponsel dengan gemetar. Dia ingat apa yang di katakan oleh Jeon Jungkook sebelum memasuki ruangan itu, bahwa dia harus melakukan panggilan saat amarah Yoongi sudah meledak hebat.
Dia mencoba yang terbaik. Meskipun tangannya tidak dapat di kendalikan olehnya.
"Ha-haloo..."
"Ya, siapa?"
"A-aku Park Jimin asisten Tuan Min Yoongi. Apakah ini Nyonya Min?"
"Tidak. Aku asistennya. Tunggu!"
"................."
"Park Jimin?"
"Ya, nyonya... Ini-ini Park Jimin."
"Apa yang terjadi?" -Jinny
"Itu... Itu..."-Jimin
"Apakah sesuatu terjadi?"-Jinny
" Nyonya, aku sangat lancang. Mohon maafkan aku. Tapi-tapi tuan Min sedang marah-marah. Dia memarahi semua orang bahkan staff yang hamil tidak dilepaskan. Nyonya bisakah kamu menolong kami. Bujuk tuan untuk meredakan amarahnya, nyonya. Aku akan berterimakasih hingga tujuh Kehidupanku padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
True Colour🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Fanfictiontidak ada deskripsi. penasaran langsung baca saja ya.