BAGIAN 01

2.1K 180 23
                                    

(telfon Bu Alfa dan pak Zion).

"Assalamualaikum pak".

"Wa'alaikumusalam ada apa ya buk,apa Vania membuat kacau lagi di sekolah itu".

"Apakah bapak besok bisa kesini jam 8 pagi untuk menemui pak kepala sekolah".

"Untuk apa ya".

"Bapak kesini saja".

"Oke".

(Selesai).

"VANIA!!! KAMU BUAT ULAH APA LAGI" Teriak Zion dari ruang tengah rumah nya.

"Apa sih pah" Vania langsung turun ke ruang tengah rumah nya dan menghampiri papah dan mamah nya.

"KAMU BUAT ULAH APA LAGI HAH,KO PAPAH DI SURUH KESANA PADAHAL AHAD KEMARIN UDAH KESANA GARA-GARA KAMU MECAHIN KACA PAK KEPALA SEKOLAH, SEKARANG KAMU BUAT ULAH APA LAGI" Bentak Zion .

"Maaf pah..." Vania langsung minta maaf kepada papah nya karena ia telah melakukan kesalahan lagi.

"MAAF MULU ANAK MACAM APA KAMU HAH" Bentak Zion.

"Hiks... Hiks.... Maaf lah,Vania minta maaf Vania gak sengaja bikin ulah" Vania langsung menangis saat papah nya membentak nya sendiri.

"KAMU TUH YA" Zion langsung menampar pipi Vania dengan tangan kiri nya.

"Maaf pah... Maaf" Vania langsung memegangi pipi nya yang sehabis di tampar papah nya.

"Pah udah pah kasian Vania" Ucap Nabila .

"Oke tapi kalo besok kamu ada informasi buruk lagi papah gak mau maafin kamu" Ucap Zion.

"Hiks..., Papah kok tega banget sih sama Vania" Ucap Vania.

"Udah jangan nangis udah gede itu harus mandiri jangan cengeng ya" Ucap Nabila

"Vania sayang papah dan mamah..." Vania langsung memeluk papah dan mamah nya.

"Sayang Vania juga...." Mamah dan papah nya langsung mengusap air mata Vania .

"Yaudah Vania mau tidur dulu ya pah... Mah..." Vania langsung menaiki anak tangga satu persatu.

"Iya, jangan lupa makan nanti mamah suruh bibi bawain makanan ke kamar kamu ya" Ucap Nabila .

"Iya mah" Nabila langsung masuk ke kamar nya.

"Idih najis banget gw tadi nangis-nangis di depan mamah sama papah,mamah sama papah aja gak pernah memperdulikan aku sama sekali,mereka sering banget ninggalin aku di rumah sama bi Siti dan pak Parjo,mereka lebih mementingkan urusan perusahaan dari pada aku"

"Permisi... Non Vania" bi' siti yang sedang mengetok-ngetok pintu kamar Vania .

"Silahkan masuk bi" Vania langsung membuka kan pintu kamar nya dan mengajak bi Siti duduk di sofa kamar nya.

"Non tadi kenapa bilang seperti itu" .

"Ya bibi tau lah kalo mereka emang gitu gak meduli in Aku".

"Non,semua orang tua pasti sayang terhadap anak nya,jadi mungkin mereka sibuk karena mereka juga memikirkan masa depan non".

"Pokoknya bibi deh orang yang paling mengerti in Aku".

"Haha,Anak bibi juga ngerasain kek gitu tapi bibi nasehati dia biar jangan seperti itu karena bibi juga sama pak Parjo juga kerja untuk masa depan dia".

"Bibi punya anak".

"Iya".

"Perempuan atau laki-laki bi".

Dear My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang