BAGIAN 25

435 59 12
                                    

Keesokan harinya...

"Semalem kau nangis kenapa cil?,berisik amat dah" Ucap Bima.

"Papah" Ucap Vania.

"Udah jangan di pikirin ingat,besok kamu nikah" Ucap Nabila.

"Iya Van,jangan banyak pikiran dulu, mungkin semalem papah cuma mau ngejenguk putrinya yang mau nikah besok" Ucap Ilham.

"Tata nda oyeh cedih" Ucap Zidna.

"Iya kakak gak sedih kok Zidna" Ucap Vania.

"Ayo kita sarapan" Ucap Qirana.

"Cieee si bumil dah laper yakkk" Goda Vania.

"Enggak" Ucap Qirana.

"Oh ya dek ntar mau kemakam papah jam berapa?" Tanya Ilham.

"Sore aja" Ucap Vania.

"Okey".

Siang...

"Mah?" Tanya Vania.

"Apa?" Tanya Nabila.

"Pengen cemilan itu boleh ya,ya,ya" Ucap Vania.

"Heh yang bener aja kamu itu lagi ada tamu lho" Ucap Ilham.

"Takan pengen,emang gak boleh?" Tanya Vania.

"Boleh,sana kamu kedapur terus tanya ke orang yang mamah suruh buat bantuin,soal nya mereka yang tau,kamu jangan ganggu mamah dulu" Ucap Nabila.

"Ok".

ꨄ︎☕︎________☕︎ꨄ︎

Sedangkan Gus Zayyan.

Sedari tadi Gus itu sibuk sekali menghafalkan ijab qobul untuk besok,di temani oleh Abi nya.

"Qobiltu Nikahaha wa---" sekilas sudah 13× menghafalkan tetapi gak hafal-hafal.

"Bukan gitu Zayyan,ayo ikutin Abi" Ucap sang Abi.

"Qobiltu".

"Qobiltu".

"Nikahaha".

"Nikahaha".

"Wa Tazwijaha".

"Wa Tazwijaha".

"Alal mahril".

"Alal mahril".

"Madzkuur".

"Madzkuur".

"Wa Radhiitu bihi".

"Wa Radhiitu bihi"

"Wallahu".

"Wallahu".

"Waliyut".

"Waliyut".

"Taufiq".

"Taufiq".

"Nah coba di gabungin".

"Qobiltu nikahaha wa Tazwijaha alal mahril madzkuur wa Radhiitu biji, Wallahu waliyut Taufiq".

"Nah itu bisa".

Dear My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang