15 Tahun kemudian...
"Abiii,bang Zhafran nya nakal!!!." Ucap seorang gadis muda yang sedang bermain-main dengan Abang nya.
"Bodo amat,kalau mau ya ambil sini." Ucap Seorang anak laki-laki.
"Udah Zhafran,Zifara jangan main Mulu, istirahat udah malam,besok kan kalian sekolah." Ucap Abi nya.
"Iya Abi."
"Oh ya Abi mau bicara sama kalian."
"Apa Abi?."
Kedua anak kembar nya pun langsung menghadap kearah ayah nya mereka,selama ini bahkan mereka tak pernah mendengar tentang ibu nya.
"Kalian belum pernah kan lihat muka ummi kalian kan?,sini Abi kasih lihat sekalian Abi ceritain." Ucap Abi nya menampilkan sebuah wanita cantik sekali yaitu istri nya.
"Ummi cantik banget ya Abi,Abi juga ganteng nih difoto nya." Ucap Ning Zifara.
"Iya dong Abi gitu,kalau suatu saat nanti kalian kangen Abi kalian lihat aja disini,oh ya kalau Abi udah gak ada kalian yang bakal ngurus pesantren ini tapi harus nunggu usia 22 tahun baru boleh,urus pesantren ini dengan baik jangan kecewakin alm nenek dan kakek kamu ya." Ucap Abi nya.
"Kok Abi bilang nya gitu sih." Ucap Zifara.
"Mau kita hidup, meninggal itu sudah di atur oleh takdir,jangan salahkan Allah bila suatu saat nanti Abi pergi karna ini sudah menjadi takdir Abi,Abi juga kangen banget sama Umi kalian,15 tahun Abi hidup tanpa nya rasanya berat sekali menghadapi ujian bertubi-tubi,tapi mau gimana lagi?. Umi kalian cantik sekali,tinggi,manis inti nya lengkap,dia selalu jaga kalian dengan hati-hati namun waktu itu karna keinginan kalian berunjung menjadi harus di lahirkan sebelum waktu nya,sebelum Umi meninggal umi sempat bilang keabi untuk menjaga kalian hingga dewasa,tapi Abi usahain di usia Abi sekarang sudah tua rasa nya capek sekali kalau suatu saat nanti Abi gak ada kalian harus tetap semangat dan selalu bersama-sama ya nak." Entah apa arti dari ucapan Abi mereka itu.
"Iya Abi kita janji kok,tapi Abi jangan bicara kek gitu lagi ya." Ucap Gus Zhafran.
"Abi gak bisa janji,Usia Abi sudah tua Zhafran Abi udah gak bisa kek dulu lagi." Ucap Abi nya.
"Iya kita tau kok,tapi abi jangan gini Abi kata nya dulu mau lihat kita nikah dan punya cucu untuk Abi jadi Abi harus sehat ya?,Umi juga pasti nya sedih disana kalau lihat Abi kek gini,Zifa gak suka ya Abi nicara kek gini." Ucap Ning Zifara.
"Putri Abi udah besar pasti tau apa itu kematian,jangan takut ya nak,Abi akan selalu jaga kalian walaupun kita sudah berbeda dunia nanti." Ucap Abi sambil memeluk putri nya yang sedang menangis.
"Putra Abi yang paling ganteng juga,harus tetap semangat ya nak,kamu kan anak kuat harus jaga adek kamu ya,dan kalau kamu sudah jadi pengurus pesantren kamu harus bisa mengurus nya dengan baik,kalau kangen Abi kamu bisa kekamar Abi." Sambung nya.
"Zhafran sayang Abiiiii." Entah mengapa putra sulung nya menjadi cengeng ketika Abi nya bicara seperti itu.
"Abi juga sayang kalian."
"Terima kasih Abi,selama ini Abi mengurus sendiri karna Umi sudah tiada."
"Iya nak,Sebelum itu Abi mau cerita sedikit kisah tentang Umi kalian."
"Apa Abi?."
Flashback 19 Tahun lalu.
"Mas aku hamil." Ucap seorang perempuan yang sangat cantik.
"Serius sayang?, Alhamdulillah ya Allah." Ucap Suami nya.
"Tapi sekolah aku gimana mas?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Husband (END)
Teen Fiction⚠️MAAF JIKA ADA KESALAHAN SAYA TOLONG DI MAAF KAN MAUPUN ITU SAYA SENGAJA ATAU KETIDAK SENGAJA AN⚠️ ⚠️NO PLAGIAT⚠️ SEBAGAIAN PART SUDAH DI HAPUS!. Ini asli cerita saya jika ada bagian yang sama saya tidak ingin mengplagiat mungkin hanya tak sengaja...