PART 5 - RA

192 63 7
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal; kepercayaan, cinta dan rasa hormat."
- Ali bin Abi Thalib

Sebaik-baik karya manusia, kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang terbaik. Maka, jadikan Al-Qur'an Sebagai bacaan Utama.

Happy Reading. Jangan Lupa Vote.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Di kamar bernuansa kuning, seorang perempuan bergamis hitam panjang sedang bercermin. Hari ini ia akan silahturahmi ke rumah neneknya. Dan akan menginap disana semalam. Karena hari ini adalah hari libur sekolah. Ibunya mengajaknya untuk ke sana kemarin. Kini, ia akan pergi menaiki motor yang di kemudi oleh ibunya.

Merasa telah rapi, ia lantas mengambil benda pipih yang berada di meja belajar. Lalu, mengambil tas yang biasa ia gunakan untuk sekolah dan memasukkan benda tersebut ke dalamnya. Ia pun melangkah keluar dari kamarnya untuk menemui ibunya.

"Sudah siap dek?" tanya Ibu Zahra dengan pakaian gamis merahnya yang anggun.

"Iya bu, yuk berangkat." ujar Raisha, si perempuan bergamis hitam panjang, tidak lupa senyum manis terpantri dibibirnya. Ia sangat senang, karena akan bertemu dengan neneknya hari ini.

Ibu Zahra pun mengambil kunci motor serta tas nya. Kedua perempuan tersebut pun berjalan keluar rumah dengan tas mereka masing-masing. Pintu rumah ditutup oleh Ibu Zahra. Ayah Raisha sedang bekerja. Dan Gibran, kakak laki-lakinya itu juga Masih Kuliah. Mereka akan menyusul saat pulang nanti.

Kendaraan beroda dua telah dinyalakan oleh Ibu Zahra. Tidak lupa mereka menggunakan helm agar tidak terkena razia dadakan dijalanan. Raisha yang sedari tadi menunggu pun menaiki motor di belakang ibunya. Merasa sudah siap dan tidak ada yang terasa tertinggal, mereka pun mulai menjauh dari rumah.

Saat diperjalanan tidak ada pembicaraan. Ibu Zahra fokus membawa motor, sedangkan Raisha, sibuk dengan pikirannya sendiri. Dan ia berpikir bahwa jika sedang tidak memikirkan apa-apa harus disempatkan berdzikir. Selama perjalanan itupun ia menyempatkan untuk berdzikir.

Setengah jam perjalanan dari rumahnya ke rumah neneknya. Akhirnya mereka sampai dengan selamat pada tujuan. Raisha merasa lega karena sudah sampai di rumah Neneknya tanpa halangan. Ia pun turun dari motor dan menunggu ibunya selesai memparkirkan motor di halaman.

Kedua perempuan tersebut pun berjalan ke teras sebuah rumah yang tidak terlalu besar, terkesan sederhana dan rapi. Ibu Zahra mengetuk pintu rumah itu setelah dekat. Dan mengucapkan salam.

Tot tok tok

"Assalamu'alaikum" salam Ibu Zahra

Mereka masih menunggu jawaban dari dalam rumah tersebut. Beberapa menit setelahnya, datanglah seorang perempuan bergamis coklat.

"Wa'alaikumussalam" balas salam dari perempuan yang kini sedang membuka pintu rumah nenek Raisha.

"Bibi!" ucap Raisha senang

"Eh Raisha, mba, apa kabar?" ucap Perempuan bergamis coklat, ia adalah adik dari Ibu Raisha. Namanya Farah.

"Alhamdulillah baik aku far, ibu gimana?" ujar Ibu Zahra sambil bersalaman dengan Bibi Farah.

"Baik kok, ayo masuk."

Mereka pun masuk ke dalam Rumah tersebut. Dan Ibu Zahra sudah lebih dulu pergi menuju ke kamar Neneknya. Raisha pun mengikuti Ibunya dari belakang.

Rafiq Aljinah [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang