PART 4 - RA

178 64 4
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu."
– Ali bin Abi Thalib

Sebaik-baik karya manusia, kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang terbaik. Maka, jadikan Al-Qur'an Sebagai bacaan Utama.

Happy Reading. Jangan lupa Vote.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Rintik hujan membasahi permukaan bumi siang ini. Membuat langit dipenuhi kabut berawan. Tapi di satu sisi, cuaca ini tidak menunda niat ketiga laki-laki yang akan berkumpul di sebuah mushola khusus milik keluarga seorang Reyzan.

Setelah melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di masjid dekat rumah masing-masing, mereka kemudian pergi menuju ke rumah Reyzan. Hari ini, seperti ucapan Rey kemarin, bahwa ia ingin mengajak kedua temannya itu mengaji bersama dirumahnya. Tentu, sekarang mereka akan memulai mengaji disana.

Reyzan mengakhiri bacaan Al-Qur'an yang ia baca ketika kedua temannya tiba di tempat ia berada. Pasti uminya yang telah memberitahu bahwa ia berada di Mushola.

"Assalamu'alaikum" salam kedua laki-laki yang kini sudah berada di samping Reyzan. Naufal dan Daffin.

"Wa'alaikumussalam." balas Reyzan dengan senyum

"Masya Allah. Bagus bener bacaan mu Rey." ucap Daffin kagum atas suara Reyzan yang sempat ia dengar saat membaca Al-Qur'an tadi.

"Biasa aja, ayo sini duduk." ujar Reyzan mempersilahkan kedua temannya duduk di lantai, beralaskan karpet yang biasa digunakan untuk sholat di Mushola.

Naufal dan Daffin yang memang dalam posisi berdiri di samping Reyzan kini sudah berganti posisi menjadi duduk di sisi Reyzan.

Mereka berdua pun membawa Mushaf Al-Qur'an masing-masing. Naufal yang menggunakan tasnya kini menaruh nya di belakang. Sedangkan Daffin, ia lebih memilih membawanya dengan tangannya tanpa tas, karena ia menggunakan Mobil saat ke rumah Reyzan.

"Ngajinya mau bareng bacanya apa ganti-gantian?" tanya Daffin

"Gantian, dibagi beberapa ayat." jawab Reyzan

"Mau baca juz berapa?" tanya Naufal tenang

"Juz 18, Surah Al-Mu'minun."

"Pertama yang baca aku, ayat 1 sampai 40. Kedua lanjut Naufal, ayat 41 sampai 79. Ketiga lanjut Daffin, ayat  80 sampai 118." jelas Reyzan dan di angguki oleh kedua temannya.

"Yaudah, ayo mulai." ucap Naufal bersiap-siap dengan Al-Qur'annya

"Eh, bentar, berarti yang belum giliran baca, nyimak dulu?" tanya Daffin meminta penjelasan kembali dengan alis yang dinaikkan

"Iya, kalau ada salah bacaan bisa bantu koreksi." jawab Reyzan menjelaskan

"Oke, sok atuh, monggoh dimulai bacanya."

"Hmm"

Reyzan pun memulai bacaannya dengan Ta'awuz kemudian membaca basmallah dan mulai membaca ayat demi ayat dengan tartil.

Menurut mereka berdua, bacaan Rey benar dalam tajwid dan makhroj nya. Sehingga mereka tetap diam menyimak bacaan yang di ucapkan Rey. Kini giliran Naufal yang melanjutkan bacaan tersebut.

Naufal pun sama halnya dengan Reyzan, ia bagus pula dalam pelafalan ayat-ayat suci yang begitu indah di dengar oleh telingga. Hingga membuat seorang Daffin meneteskan air mata saking merdunya suara kedua temannya itu dalam membaca kalam Tuhan Yang Maha Esa.

Rafiq Aljinah [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang