PART 9 - RA

131 47 5
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Ketika Allah memberi cobaan kepadamu, itu tidak dimaksudkan untuk menghancurkanmu. Saat Dia menghapus sesuatu yang menjadi milikmu, itu hanya mengosongkan tanganmu untuk menerima suatu pemberian yang lebih besar."
- Ibnu Qayyim al-Jauziyah

Sebaik-baik karya manusia, kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang terbaik. Maka, jadikan Al-Qur'an Sebagai bacaan Utama.

Happy Reading. Jangan lupa Vote.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Siang ini, beberapa jamaah laki-laki berhamburan pulang ke rumah mereka. Sudah menjadi kewajiban mereka setiap Hari Jum'at untuk melaksanakan Sholat Jum'at di Masjid. Perempuan dengan balutan gamis abu-abu berpaduan hitam sedang membaca buku di dalam kamarnya.

Ia akan pergi ke mall bersama dengan ibu tercintanya. Setelah melakukan kewajibannya seperti biasa, dan sambil menunggu ibunya selesai berdandan. Ia memilih untuk membaca buku dengan judul 'adab di atas ilmu' karya Imam Nawawi. Suatu buku yang ia sukai setelah yang satunya. Disana menerangkan bagaimana beradab yang baik saat menuntut ilmu maupun mengajar. Dengan adab yang baik ilmu akan menjadi berkah dan bermanfaat.

Karena terlalu asik membaca ia sampai tidak sadar bahwa ibunya memanggil dari luar kamarnya. Karena pintu kamar tidak dikunci, ibunya lantas masuk begitu saja ke dalam. Merasa ada orang yang masuk ke dalam kamarnya, ia pun mengalihkan titik fokus dari bukunya ke wanita paruh baya yang sedang melihatnya dengan senyuman.

Sadar akan ibunya yang sudah berada di sisi ranjang, ia lantas menaruh buku di laci meja samping tempat tidurnya. Ia tersenyum canggung kepada ibunya yang kini menatapnya dengan teduh.

"Sudah, baca bukunya?" tanya Ibu Zahra

"Hehe, sudah bu. Jadikan kita berangkat ke mall?" ucap Raisha dengan cengiran khas miliknya.

"Jadi dong. Ayok kita berangkat" ajak Ibu Zahra yang sudah rapi dengan gamis panjang biru tuanya dan juga khimar hitam menutup setengah tubuhnya.

Mereka berdua pun berjalan keluar kamar dan kini menuju ke depan halaman rumah. Karena jarak mall dengan rumahnya lumayan jauh, ia memilih di antar oleh mobil yang Ibu Zahra pesan sebelum ia memasuki kamar anak kedua perempuannya itu.

Tidak terlalu mahal tarif pembayarannya, karena ia menggunakan voucher khusus pengguna baru. Hitung-hitung menghemat uang pemberian suami dan kerja keras ia sendiri tentunya.

Saat mereka sudah berada di luar perkarangan rumah. Mobil putih avanza tiba di lokasi titik jemput. Yap, tepat di depan rumah keluarga bapak Zaidan serta Ibu Zahra.

Raisha dan Ibu Zahra mendekati mobil tersebut setelah melihat nomor platnya. Ibu Zahra lantas membuka pintu belakang mobil itu. Dan saat itulah bapak supir bertanya memastikan.

"Ibu Zahra ya, benar?" tanya Supir Mobil tersebut dengan menatap benda pipih di depannya bergantian pada wanita yang membuka pintu mobil.

"Iya pak, benar." jawab Ibu Zahra, kaki nya menaiki mobil di bagian jok belakang dan bergeser agar anaknya mendapat tempat duduk.

Setelah mereka berdua telah berada di dalam mobil. Supir pun bersiap menjalankan mobilnya menuju titik lokasi tujuan. Membutuhkan waktu kurang lebih lima belas menit dari sana menuju ke mall.

Transportasi beroda empat itu kini sudah berada di depan bangunan berlantai lima. Kedua penumpang di belakang jok mobil itu pun membuka pintu, dan keluar bergantian setelah salah satu dari mereka membayar tarif.

Rafiq Aljinah [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang