PART 25 - RA (END)

393 32 32
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Ikutilah jalan hidup yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW, karena sesungguhnya itu adalah jalan yang benar".
- Abu Bakar Ash-Siddiq

Sebaik-baik karya manusia, kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang terbaik. Maka, jadikan Al-Qur'an Sebagai bacaan Utama.

Siapkan hatimu, untuk membaca 3000+ kata dipart ini.
Happy Reading. Jangan lupa Vote.

Izinkan Aku Menghalalkanmu.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Hari ini adalah hari yang mendebarkan bagi kedua insan di tempat kediaman Keluarga Besar Bapak Arfa dan Ibu Fadhila. Acara pernikahan anak mereka dilangsungkan indoor dengan cukup mewah. Beberapa orang yang bertugas membantu keperluan akad serta resepsi itu sibuk mondar mandir disana.

Mempelai pengantin perempuan kini tengah di rias secantik mungkin dikamar khusus meriasnya. Ia menggunakan gaun yang sempat Ibunya belikan untuknya. Padahal dirinya ingin membayarnya sendiri tapi Ibunya bersih kukuh membayarinya, hitung-hitung sebagai hadiah dihari penikahannya. Walaupun begitu Ibunya dan Ayahnya juga tetap memberikan hadiah untuknya dan Reyzan.

Raisha kini telah di rias dengan cantik dan elegan tanpa make up yang berlebihan atau tabaruj. Dengan memakai gaun putihnya dan khimar putih menutup dadanya. Ditambah riasan mahkota permata di atas kepalanya. Menambah kesan sempurna bak bidadari yang turun dari langit.

Dirinya masih duduk di meja rias dengan debaran dijantungnya. Ia merasa gugup karena hari ini akan dihalalkan oleh laki-laki yang selalu ia sebut namanya dalam doa. Ia juga masih merasa tidak menyangka akan menjadi seorang istri di umurnya yang sudah mau menginjak dua puluh lima tahun.

"Dek, sebentar lagi akadnya akan segera dimulai." ucap Zahra yang kini berjalan mendekat ke arah Raisha berada.

Raisha semakin berdebar, dirinya menoleh ke arah Ibunya berada. Kedua tangannya seakan memegang es batu yang dingin.

"Kamu pasti gugup ya?" tanya Fadhila dengan senyum, ia memegang bahu Raisha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu pasti gugup ya?" tanya Fadhila dengan senyum, ia memegang bahu Raisha.

"I-iya Tante." jawab Raisha sambil menoleh ke arah Fadhila lalu menunduk.

"Tenang aja, Calon Suami kamu sudah berlatih mengucapkan kalimat akad, jadi pasti lancar." ujar Fadhila menenangkan.

Setelah Fadhila berucap, kedua perempuan dengan gamis model pernikahan itu masuk ke dalam kamar rias Raisha. Membuat Zahra dan Fadhila mengubah niatnya untuk menemani Raisha dikamar.

Rafiq Aljinah [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang