PART 13 - RA

131 39 12
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Tidak ada kegembiraan bagi seorang yang tidak menanggung kesedihan, tidak ada kenikmatan bagi seorang yang tidak memiliki kesabaran, tidak ada kesenangan bagi orang yang tidak mengalami penderitaan, dan tidak ada istirahat bagi orang yang tidak tahan kelelahan."
– Ibnu Qayyim al-Jauziyah

Sebaik-baik karya manusia, kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang terbaik. Maka, jadikan Al-Qur'an Sebagai bacaan Utama.

Happy Reading. Jangan lupa Vote.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Dentuman sepatu ketiga perempuan berlari di koridor sekolah menjadi pusat perhatian beberapa murid di sana sekilas. Raisha berlari dengan menahan sesuatu yang bergejolak dihatinya. Shiva dan Zia mengejar temannya itu yang sedang berlari menuju rooftop sekolah di belakangnya.

Mereka melewati beberapa kelas dan menaiki tangga yang terletak di pojok sekolah. Saat Raisha sudah menaiki tangga di lantai tiga, Shiva dan Zia diberhentikan oleh seseorang di lantai dua. Laki-laki itu memegang sesuatu yang akan ia berikan kepada kedua perempuan tersebut.

"Berhenti." ucap Reyzan sambil menghadang jalan mereka dilantai dua dekat tangga disana.

"Apa si Rey? Minggir, aku mau kejar Raisha." ucap Shiva yang sedikit kesal karena ia harus berhenti berlari mengejar Raisha.

"Tau nih, ga tau sikon banget." ucap Zia yang ikut kesal seperti Shiva.

"Hm, aku cuman mau nitip air mineral dan tisu." ucap Reyzan.

Suasana di tempat mereka berada tidak ramai, karena kebanyakan murid di sana lebih memilih istirahat di kantin, dan lainnya di kelas. Membuat Reyzan memberanikan diri untuk memberikan sebotol air mineral dan tisu kepada kedua perempuan di hadapannya.

"Buat siapa?" tanya Shiva sambil menaikkan alisnya.

"Buat Raisha." jawab Reyzan dengan tenang.

"Oh, yaudah sini." ucap Shiva sambil memajukan kedua tangannya.

Reyzan lalu memberikan sebotol air mineral dan tisu kepada Shiva. Sedangkan Zia terdiam membisu memikirkan kejanggalan ini.

"Jangan bilang itu dari aku. Assalamu'alaikum." ucap Reyzan yang ingin beranjak pergi menuju kelas.

"Oke, Wa'alaikumussalam." balas Shiva dengan raut wajah bingungnya.

Reyzan telah pergi menjauh dari mereka. Kedua perempuan itu lantas melanjutkan lari mereka menuju ke rooftop. Mereka bertiga tidak menyadari bahwa ada satu perempuan yang berada di bawah tangga yang ingin menuju ke lantai dua sedang menguping pembicaraan mereka. Ia mengepalkan kedua tangannya setelah mendengar Reyzan memberikan air dan tisu untuk Raisha.

'Jadi kamu nolak aku karena perempuan itu ya Rey.' batin perempuan tersebut.

'Aku akan buat perhitungan sama dia!.' sambung batin perempuan tersebut dengan senyum miringnya.

Seorang perempuan yang sejak tadi sudah berada di rooftop tengah memandang lurus ke depan. Tubuhnya ia sandarkan pada pembatas di sana. Keadaan yang sepi dan tidak ada makhluk lain selain dirinya membuat ia menumpahkan rasa yang bergejolak dihati. Tetesan air meluruh dari kedua bola mata indahnya saat ini.

Di otaknya memikirkan kejadian yang sempat membuatnya malu. Untuk kedua kalinya ia harus merasakannya karena ulah kakak kelasnya itu. Kini ia juga terpaksa menjadi sasaran target dari seorang perempuan yang sepertinya menyukai laki-laki yang di anggapnya dekat dengan dirinya.

Rafiq Aljinah [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang