بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
"Orang yang cantik tidak selamanya orang baik, tapi orang yang baik selalu cantik."
- Ali bin Abi ThalibSebaik-baik karya manusia, kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang terbaik. Maka, jadikan Al-Qur'an Sebagai bacaan Utama.
Happy Reading. Jangan Lupa Vote.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Di dekat teras rumah Danial, seorang laki-laki sedang mengetuk pintu rumah yang ada di depannya sambil mengucap salam. Beberapa menit kemudian, terbukalah pintu tersebut dan menampakkan Danial disana.
Danial membalas salam orang tersebut kala membuka pintu rumahnya. Dan ternyata orang yang bertamu ke rumahnya adalah sahabatnya sendiri. Laki-laki itu sedikit lebih tinggi dari Danial, berparas tampan, dengan bulu mata yang agak lentik, dan alis yang tebal. Hidungnya yang mancung juga kulitnya yang tidak terlalu gelap menambah kesan sempurna. Ia berpakaian rapi, dengan celana jeans panjang berwarna hitam, dan kemeja merah maroon.
"Eh kamu, van" ucap Danial saat tahu bahwa yang berada di hadapannya adalah sahabatnya sedari kecil.
Laki-laki itu tersenyum, dan memberikan undangan kepada Danial.
"Ini ada undangan dari kakak aku buat kamu dan keluarga." ucap Revan sambil memberikan undangan yang dimaksud.
"Alhamdulillah, Kak Marsya udah mau nikah." ujar Danial dengan senyumnya sambil menerima undangan yang diberikan oleh Revan.
"Datang ya."
"In Sya Allah. Pasti aku datang."
"Yaudah, cuman mau antarin itu. Aku pamit nil."
"Eh, ga mau main dulu nih?" tanya Danial
"Kapan-kapan aja nil, sekarang aku mau antar undangan ke rumah yang lain." jawab Revan
"Oh yaudah, hati-hati di jalan."
Saat Revan ingin pergi dari sana, ia tidak sengaja melihat perempuan yang kini juga sedang melihat ke arahnya. Perempuan itu berdiri di ruang tamu dengan raut wajah terkejutnya.
Danial yang menyadari Revan melihat ke arah dalam rumahnya itupun lantas membalikkan tubuhnya. Raisha yang merasa dirinya kini menjadi pusat perhatian kedua laki-laki tersebut memilih pergi ke arah ruang makan.
"Itu Raisha kan?" tanya Revan dengan raut wajah tidak percayanya
"Iya, itu Raisha. Kenapa van?" ujar Danial yang sudah membalikkan tubuhnya ke arah Revan.
"Gapapa. Dia udah besar ya.." ucap Revan dengan senyum kecilnya
'dan makin cantik.' sambung Revan dalam hati.
"Haha, ga nyangka ya? Masih sama aja dia kayak dulu." ujar Danial tertawa kecil
"Hm, yaudah aku pamit nil. Assalamu'alaikum" ucap Revan yang berlalu pergi dari rumah Danial
"Wa'alaikumussalam." balas Danial yang kini masih berada di dekat pintu rumahnya.
Revan pun menaiki motornya, dan menggunakan helmnya. Setelah itu, ia bergegas pergi dari rumah Danial. Ia pun membunyikan klakson sebagai tanda pergi dari sana. Dan di sauti Danial dengan kata hati-hati.
Danial yang sudah melihat sahabatnya pergi dari sana, lantas masuk ke dalam rumahnya. Ia pun menutup pintu, dan menuju ke kamar ibunya untuk memberikan undangan tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/302185298-288-k543508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafiq Aljinah [TELAH TERBIT]
EspiritualKisah perempuan yang memiliki rasa kagum kepada laki-laki yang bercita-cita menjadi seorang ustadz. Lalu lama-kelamaan rasa kagum itu menjadi suka dan cinta. Lantas, bagaimana jadinya jika laki-laki itu ternyata memiliki rasa cinta kepada perempuan...