"Mar"
"Iya ada apa?"
"Kok gue di kasih ikutannya lomba balap karung, hilang dong jiwa lakik gue"
"Saya membagikan sesuai dengan kecocokan masing-masing"
"Jadi lu bilang gue cocoknya main balap karung kayak anak kecil gitu?"
"Iya, kamu mirip kayak anak kecil"
"Gak baik loh ngomongin orang"
"Kamu nanya saya jawab"
"Bisa aja ngelesnya anjir"
Ammar senyum ngeusap rambut Andhara acak, Ammar seneng Andhara udah balik lagi udah gak marah lagi sama dia.
"Gak usah perlakuin gue kayak cewek" Andhara nepis tangan Ammar.
Ammar di apa-apain juga balasannya senyum doang. Emang kalo orang yang murah senyum begitu.
"Saya bukannya mengatai kamu tapi ini sesuai kenyataan, kamu lucu kalau lagi marah-marah. Saya gak tahan mau ketawain kamu"
"Dih siapa juga yang marah, udah ah dah sore takut di marahin emak"
"Anak nakal bisa takut emak juga"
"Yee gue masih ada sopan santunya sama orang tua, walaupun gue membebani sedikit sering masuk BK"
"Itu namanya bukan sedikit, tapi banyak dhar"
"Lu ngatain gue?"
"Saya gak berniat mengatai kamu tapi saya mengatakan sesuai kenyataan"
"Iyadah serah lu aja"
.
"Ka Ammar"
"Iya saya?"
"Kak, Eeeh gak jadi hehe"
Ammar mengerutkan dahinya bingung, tapi tetap dia balas dengan senyuman. Menepuk bahu pemuda yang merupakan adik kelasnya.
"Kalau sudah ingat bisa kasih tau saya"
"Ehm iya kak"
"Kalau begitu, saya pulang duluan. Kamu pulangnya hati-hati jangan mampir-mampir apalagi sampai merepotkan orang tua"
"Hehe iya kak siap"
Ammar senyum sekilas melanjutkan jalannya ke area parkiran, memakai helm melajukan motornya keluar area sekolah.
Di depan gerbang sekolah, Ammar melihat Andhara yang nengok kesana kemari seperti mencari sesuatu. Ammar menghampiri Andhara.
"Belum pulang?"
"Kalau gue masih di sini berarti gue belum pulang"
"Benar juga, kalau boleh tau kenapa belum pulang?"
"Ouh belum ada yang ngejemput gue"
"Biar saya aja yang ngantar kamu pulang sebelum malam hari tiba"
"Boleh juga, okeh gue nebeng lu ya"
"Iya tentu"
Andhara nyengir menaiki motor Ammar. Di belakang sana ada sepasang mata dengan raut cemburu. Menghela nafas sabar.
.
Andhara malem-malem udah dandan ganteng. Pakai celana levis sobek-sobek di lututnya, pakai baju singlet yang keteknya keliatan di double jaket kulit warna item.
Walaupun Andhara anaknya nakal tapi tetep aja kalau mau pergi-pergi dia pamit ke orang tuanya. Emak bapaknya Andharanya udah gak heran sama Andhara udah biasa bagi mereka kalau anaknya itu nakal gak beda jauh sama kakaknya yang udah nikah gara-gara ngehamilin anak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE🔞
Short StoryBanyak adegan 18+ nya, bocil minggir... Andhara Faresta, biasa di panggil Andhara atau Dhara cowok yang baru sadar ternyata dirinya belok dan terjebak friendzone dengan Ammar Abqari, ketua rohis yang jelas-jelas beda jauh sama Andhara yang notabenya...