Andhara bangun-bangun udah di kasur kamar rumah orang yang gak asing lagi di penglihatannya. Andhara mengerjapkan matanya berkali-kali buat mastiin bener apa enggaknya, tapi malah sedetik kemudian Andhara ngerasa pusing sama haus banget akibat minuman keras semalam.
Andhara beranjak dari kasur keluar kamar, matanya ngelihatin sekeliling. Ternyata bener, Andhara gak asing sama rumah ini. Jantung Andhara berdetak kencang.
Di rumah ini pertanda tidak baik, tapi Andhara mau bersikap seolah-olah biasa aja.
Andhara ke dapur ambil air putih buat di minumnya, Suara di belakang ngebuat Andhara kaget sampai gak sengaja gelas yang di pegangnya jatuh ke lantai pecah berkeping-keping.
"Dhara"
"Eee Ka..Andhara gak sengaja mecahin gelasnya, Andhara beresin sekarang"
Andhara langsung berjongkok mungutin serpihan-serpihan pecahan gelas di lantai, jari tangannya ada yang tergores sampai ngeluarin darah sedikit tapi gak di hirauin Andhara.
Sekarang dia cuma ngerasa takut aja sama sosok yang sedang berdiri di depannya ngelihatin dirinya.
Sedetik kemudian lengan Andhara di paksa berdiri sama pemuda itu.
Di tariknya lengan Andhara sampai telapak kakinya gak sengaja menginjak serpihan kecil pecahan gelas yang mungkin menancap di telapak kakinya.
"Ka, Andhara gak sengaja..tolong lepasin"
"Brisik lu banyak bacot"
Badan Andhara udah agak gemetar, kok bisa dia bangun-bangun di rumah ini? Padahal semalam masih di club.
"Ka Yuda, please lepasin"
"Bisa diem gak lu hah?! Gak usah ngerengek kayak anak kecil!"
Sayuda ngedorong badan Andhara ke sofa. Punggung Andhara bersentuhan sama sofa, Sayuda gak langsung nindihin tapi dia ngekunci pintu dulu.
Andhara yang mencari kesempatan saat Sayuda ngekunci pintu, dia nyoba lari ke arah pintu belakang.
Tapi percuma, Sayuda dengan cepat tangannya ngejambak rambut Andhara dari belakang sampai Andhara ngedongak sekaligus nahan rasa sakit dari jambakan rambutnya yang mungkin nanti bakal rontok.
Sayuda ngejatuhin Andhara buat tiduran di sofa lagi, dengan cepat Sayuda udah di atas Andhara ngekunci kedua tangan Andhara di atas kepala Andhara.
Andhara ngeberontak tapi tenaga dia gak sebanding sama Sayuda lagian juga percuma dia ngeberontak, bukannya di lepasin malah nambah hukuman.
"Udah gak ngeberontak lagi, hm?"
"Ka please lepasin Andhara" minta Andhara dengan tatapan sayu.
"Gak usah pakai ekspresi kayak gitu, percuma tau gak!"
"Ka, Andhara mau bebas kayak dulu lagi. Please lepasin Andhara"
"Setelah perjanjian waktu itu, lu mau gue buat ngelepasin lu hah?! Gak bakal!"
"Kenapa harus Andhara sih kak?"
"Karena seperti dugaan gue, lu menarik di mata gue"
"Maksudnya?"
"Lu menarik buat di jadiin mainan, pfft. Gak usah kepedean gue bakal tertarik ke lu"
Harga diri Andhara merasa di rendahkan, Andhara ngalihin pandangan ke samping nelan ludah nahan kekecewaan terhadap dirinya sendiri.
"Udahlah gak usah banyak drama, sekarang gue sange harus nahan hasrat selama seminggu ini. Karena apa? Karena lu selalu sama Ghiyats sampai lu lupa siapa majikan lu yang sebenernya"
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE🔞
Short StoryBanyak adegan 18+ nya, bocil minggir... Andhara Faresta, biasa di panggil Andhara atau Dhara cowok yang baru sadar ternyata dirinya belok dan terjebak friendzone dengan Ammar Abqari, ketua rohis yang jelas-jelas beda jauh sama Andhara yang notabenya...