SLAVE : 32

23.2K 935 253
                                    

Dean tersadar dan menjauhkan dirinya dari Sayuda yang terbaring dengan kaos terbuka sampai bagian dada.

"Gue harus ngontrolin diri gue, gue gak mau nanti Yuda makin benci sama gue.." ucap Dean terengah-engah menahan hawa napsunya.

Tangan jenjangnya menggapai selimut dan menutupi badan Sayuda.

"Gue harus tahan, harus tahan huff..." ucap Dean sambil berdiri mengatur nafasnya.

"Sialan" kesal Dean sendiri.

Dean cepat-cepat ke kamar mandi, menuntaskan dirinya sendiri.

.

"Shh.." lenguh Sayuda mengerjapkan matanya berkali-kali menyesuaikan remang-remang cahaya.

"Aduh leher gue kok sakit banget" ucap Sayuda memegang lehernya.

Sayuda melihat sekeliling, bersih.

Mungkin Dean yang membersihkannya, pikir Sayuda.

"Dean?" Ucap Sayuda yang tiba-tiba memikirkan Dean.

"Dean dimana?" Ucapnya lagi, beranjak dari kasur.

Sayuda membuka pintu, ternyata pintunya gak di kunci. Entah kenapa Sayuda senyum senang cuma perkara pintu gak di kunci doang.

"Dean?" Panggil Sayuda yang gak ada sautan sama sekali.

"Dean...?"

"Dean!"

"Dean.."

"Dean dimana si!"

"Dean...."

"Deannnn!"

Sayuda memanggil berkali-kali sampai dirinya mengecek dan berkeliling sekitar rumahnya.

Sayuda capek.

Kakinya sakit apalagi bagian pinggangnya kayak nyeri-nyeri pegel gitu.

Akhirnya Sayuda duduk aja di lantai karena udah lemes banget.

Apalagi dirinya belum makan sama sekali.

"Hikss Dean kemana?" Tangis Sayuda pecah.

Tangannya mengusap-usap peluh air mata yang mengalir.

Sifat kekanak-kanakannya keluar entah kenapa.

"D-dean dimanaa..." panggil Sayuda sekali lagi melihat sekeliling.

Namun nihil.

Gak ada sosok Dean sama sekali di penglihataannya.

Hingga akhirnya Sayuda memilih buat menekukkan kedua lutut kakinya dan membenamkan kepalanya di sana, meringkuk.

Menangis sesegukan.

.

Dean yang baru selesai mengurus pekerjaannya dan harus mengatur semua permintaan Frey pun bingung saat dirinya masuk ke kamar, tidak ada sosok Sayuda sama sekali.

Dean yang sedari tadi di ruang pribadinya yang biasa buat ia mengerjakan pekerjaan kantor pun lupa akan mengunci pintu kamar Sayuda.

Dean takut Sayuda bakal kabur darinya lagi.

Dean dengan cepat mencari Sayuda yang langsung ia dapat di penglihatannya.

Disana, Sayuda meringkuk duduk di lantai.

Dean dengan panik mendekat, memeluk Sayuda yang sesegukan.

"Yuda..lu ngapain di sini?" Tanya Dean mengusap helai rambut Sayuda.

"Deannn..." Sayuda menangis keras dan memeluk Dean kencang.

Dean bingung dengan pikirannya.

"Yud..Yuda lu kenapa?" Tanyanya heran.

SLAVE🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang