Malem-malem gini Andhara ngerasa laper, lihat jam menunjukan pukul sepuluh malem.
Andhara beranjak dari tidur nyenyaknya karena rasa laper, mengecek isi kulkas yang ada di apartemen Ghiyats ternyata gak ada apa-apa selain minuman bersoda.
Andhara mau ngebangunin Ghiyats kalau dirinya itu laper tapi Andhara gak mau ngeganggu tidur Ghiyats yang nyenyak dan gak mau ngerepotin Ghiyats juga.
Jadinya Andhara minjem hoodie Ghiyats yang kebesaran di badannya tapi gak apa yang penting nanti gak kedinginan waktu keluar nanti.
Andhara diem-diem pergi keluar ngebawa uang yang dia ambil dari dompet Ghiyats, Andhara bakal bilangnya besok sekarang minjem dulu.
"Mau kemana?" Tanya Ghiyats dengan suara seraknya.
Andhara membalikan badannya mengarah ke Ghiyats yang berdiri di ambang pintu dengan mata sipitnya yang jelas menahan ngantuk dan rambut yang acak-acakkan.
"Gue laper, gue pinjem uang lu dulu ya buat beli makan" jawab Andhara.
"Bentar, tunggu gue"
Andhara mengerjapkan matanya bingung, memilih menunggu Ghiyats sesuai apa yang Ghiyats ucapkan.
Tak butuh waktu lama Ghiyats sudah memakai jaketnya dan berganti boxernya dengan celana jeans panjang.
"Ayok gue temenin"
"Gue juga bisa sendiri"
"Gak rela gue ngebiarin lu sendirian lagi, takut di ambil Sayuda kayak dulu"
Andhara gak tau harus merespon apa, sampai mereka berdua keliling menggunakan mobil milik Ghiyats mencari makanan yang di pinggir jalan atau pedagang kaki lima tidak ketemu.
"Emm balik ke apartemen aja gak apa yats, lagian juga ini udah malem jadi wajarlah mungkin yang jualan udah pada pulang"
"Bentar lagi pasti ketemu, jangan nyerah dulu" ucap Ghiyats meyakinkan.
Andhara hanya mengangguk saja mengiyakan. Setelah hampir satu jam'an akhirnya mereka berdua nemu pedagang kaki lima yang masih jualan walaupun udah sepi karena udah mau jam sebelas malam.
"Nah untung masih buka" ucap Ghiyats membuka pintu mobil dan membukakan pintu buat Andhara.
"Gue bisa sendiri Ghiyats"
Ghiyats menanggapi dengan senyuman.
"Gak apa-apa"
"Makasih.."
Ghiyats mengangguk, Andhara mengikuti Ghiyats di belakangnya.
"Bang gue kayak biasa ya"
"Siap" balas penjual mengacungkan jempol.
"Lu mau pesen makan apa?" Tanya Ghiyats ke Andhara.
"Emang ada apa aja?"
"Paling nasgor, mie goreng, mie rebus, mie kwetiau goreng atau rebus"
"Gue mau nasgor aja deh, lagi pengin nasi biar cepet kenyang"
"Pedes?"
"Sedeng aja, jangan terlalu pedes"
"Okeh, bang nasgor sedeng satu ya" teriak Ghiyats.
"Yoiii"
Ghiyats ngajak Andhara buat duduk dulu selagi nunggu makanannya jadi.
"Lu kayaknya udah sering kesini ya? Akrab banget" tanya Andhara heran.
"Gak sering sih, cuma kadang kesini aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE🔞
Short StoryBanyak adegan 18+ nya, bocil minggir... Andhara Faresta, biasa di panggil Andhara atau Dhara cowok yang baru sadar ternyata dirinya belok dan terjebak friendzone dengan Ammar Abqari, ketua rohis yang jelas-jelas beda jauh sama Andhara yang notabenya...