Dean dengan telaten membersihkan luka di telapak tangan Sayuda menggunakan kapas yang sudah ia kasih dengan betadine. Membalut lukanya menggunakan kain kasa.
Tanpa Dean sadari, lukanya di pipi bahkan belum ia obati. Masih dengan darah yang mengalir dari luka sayatan di pipinya.
Dean membersihkan badan Sayuda menggunakan handuk kecil yang sudah di basahi. Memakaikan Sayuda pakaian kembali.
Dean menyuci tangannya di westafel, mengaca dan baru ia sadari luka yang di wajahnya belum ia obati.
Mengambil kotak p3k dengan telaten mengobati lukanya sendiri dan menutupinya dengan plester luka.
Melepaskan semua pakaiannya sampai tak tersisa. Merendamkan dirinya di bathub, menenangkan pikirannya.
Sampai beberapa menit, Dean terpenjam dengan keadaan yang masih terendam di bathub. Dean terbangun saat mendengar suara yang dari kamarnya.
Dean beranjak mengambil handuk dan melilitkan di bagian pinggangnya.
"Ada apa Yuda?" Tanya Dean saat mengetahui kalau Sayuda sudah terbangun dari pingsannya dan terjatuh akibat rasa pusing dari kepalanya.
Dean berniat membantu Sayuda berdiri, tapi Sayuda menepis keras tangan Dean menolak mentah-mentah.
"Jangan sentuh gue" peringat Sayuda tajam.
Bukan Dean kalo gak maksa, Dean tetap menarik lengan Sayuda sampai berdiri walaupun Sayuda sudah memukul badan Dean berkali-kali.
Dean yang tidak suka di peringati apalagi harus menuruti orang lain, yang Dean mau hanyalah orang-orang yang menurut kepadanya terutama Sayuda yang keras kepala ini.
Dean menarik Sayuda menghempaskannya kembali ke kasur.
"Dean!" Teriak Sayuda memegang lengannya yang terasa sakit.
"Di sini dulu sampai luka lu sembuh"
"Gak! Gue mau ke kamar gue sendiri, dan gue bisa ngobati luka gue sendiri" tolak Sayuda yang hendak beranjak kembali sebelum Dean menahan dan mengambil sebuah borgol di lacinya.
Memasang paksa borgol itu ke tangan kanan Sayuda dan ke kepala ranjang. Menyimpan kunci borgol di laci.
Sayuda yang melihatnya mencoba ingin meraih kunci itu untuk dirinya melepaskan diri, tapi borgol sialan ini menahan dirinya.
"Dean lepasin borgol ini bangsat!"
"Tanpa lu sadari, lu sekarang semakin berani ya sama gue! Ngeluarin kata-kata kasar ke gue hah!" Marah Dean menarik kerah kaos Sayuda.
"Gue gak selemah yang lu kira" balas Sayuda dengan tatapan yang tak kalah tajamnya dengan Dean.
Dean berdecih.
"Gue suka lu yang membangkang kayak gini, makin bikin libido gue naik" ucap Dean seraya meniup telinga Sayuda sampai sang empu merinding.
Dean menyeringai mengetahui titik sensitif Sayuda. Dean menindihi Sayuda duduk di atas kaki Sayuda yang sedang bersandar di kepala ranjang menahan kedua kaki Sayuda untuk tidak bergerak bahkan menendang dirinya seperti tadi.
"Dean apa yang lu lakuin?!" Panik Sayuda mencoba menarik borgol yang menahan tangan kanannya.
Semakin kencang Sayuda menarik tangannya, semakin sakit rasanya.
"Dean..Dean..berhentiiii!" Sayuda memanggil nama Dean berkali-kali saat Dean mengangkat kaosnya sampai dada.
Tangan kiri Sayuda tidak hanya diam, ia memegang kepala Dean mendorong menahan untuk tidak mendekat ke dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE🔞
Short StoryBanyak adegan 18+ nya, bocil minggir... Andhara Faresta, biasa di panggil Andhara atau Dhara cowok yang baru sadar ternyata dirinya belok dan terjebak friendzone dengan Ammar Abqari, ketua rohis yang jelas-jelas beda jauh sama Andhara yang notabenya...