001

2.5K 241 5
                                    

"Papa."

"Jangan lari sayang, nanti jatuh."

"Maaf."

"Udah lupakan, jangan di ulangi lagi ayo masuk."

"Ok, pa."

Jeongguk menatap laki-laki yang menjemput si cantik dengan balutan jas formal itu lamat-lamat.

Benar yang dikatakan oleh Jira, bukan tampan tapi "Cantik."

.

"Kok lewat sini pa?" Si kecil kebingungan saat sang papa mengambil jalan berlawanan arah dari apartemen mereka.

"Paman Jimin kangen sama kamu."

Taehyung masih asik fokus pada jalanan mengabaikan putrinya yang merubah ekspresi bingungnya ke senang.

"Kerumah Nenek Sujin?"

"Iya, Jira sayang jangan gerak-gerak nanti jatuh. Sabuk pengaman nya please." Pinta Taehyung.

"Siap papa."

"Good Girl."

.

"Jeong! Lu kesambet?"

Yoongi menghampiri temannya di depan pintu terus mengamati gerbang sekolah yang sudah sepi.

" Enggak kok, cuman~

"Cuman apa?"  Yoongi bersungut.

"Gue tadi liat ~ ahh lupain. Yuk balik." Ajak Jeongguk.

"Nggak jelas lu." Decak Yoongi.

Jeongguk hanya terkekeh.

"Serem woy!" Yoongi nampol lengan Jeongguk main main.

"Gue speechless Yoon." Ucap Jeongguk tiba-tiba.

"Ha?!" Yoongi membeo.

"Gue nggak pernah liat yang secantik dia." Lanjutnya.

Oh, Yoongi tau.

"Cewe?"

Jeongguk geleng lalu senyum." Malaikat."

Yoongi menjatuhkan rahangnya begitu saja. Jeongguk? Bilang apa tadi?

"Maksud lu apa woy?"

.

"Neneekkkkk!" Jira dengan langkah seribu nya masuk kedalam mansion keluarga Park.

"Jira sudah berapa kali papa bilang?"

Taehyung mengintrupsi kelakuan putrinya yang terlampau aktif tersebut.

Jira tertunduk lesu, ia merasa bersalah.

"Calm down baby, jika kamu jatuh yang sakit siapa?" Tanya Taehyung sambil menggaet telunjuk putrinya.

"Jira papa."

"You know." Taehyung khawatir karena putrinya itu ceroboh dan mudah sekali terluka.

Bukan galak, melarang ini itu. Tapi Jira sendiri paham jika perilakunya sering kali membahayakan dirinya sendiri.

Maka saat Taehyung sedikit meninggikan oktafnya. Maka Jira tak akan membantah sama sekali.

Mereka di sambut hangat oleh Sujin ibu Jimin dan Juga Jimin sendiri.

"Hay baby!" Panggil Jimin.

Jira menghambur kearah Jimin. Menunggu sang kepala keluarga pulang lalu makan malam bersama.

©Rhiechie Riie

W I D O WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang