003

1.7K 208 2
                                    

"Hati-hati, jangan jadi gadis nakal. Menurut pada guru ok." Taehyung mengecup puncak kepala putrinya.

"Nee, papa. Nanti jemput Jira kan?" Tanya anak tersebut.

"Pulang jam berapa?" Taehyung berjongkok menyamakan tinggi dengan putrinya.

"Seperti kemarin, jam 1 karena Oppa Oppa masih berada di sekolah Jira sampai besok." Jelas Jira.

"Baiklah, tapi nanti papa ada urusan kantor. Jam 1 tidak bisa jemput. Di jemput paman Yoongi mau? Nanti Jira bisa istirahat di rumah Nenek Min." Tawar Taehyung.

"Tapi papa nanti jemput kan?" Jira seperti tak ikhlas berpisah dengan papa nya.

"Tentu, kalau urusan papa selesai papa akan langsung jemput kamu. Cha segera masuk. Nanti terlambat." Taehyung melambaikan tangan saat putrinya menghilang di balik gerbang sekolah.

Begitu banyak pasang mata melihat aksi gentle dari sosok Taehyung yang sedikit tidaknya menjadi idola para orang tua sekolah tersebut.

Kedekatan Jira dengan sang papa menurut mereka amat manis. Jarang sekali seorang papa mau mengantar anaknya sekolah.

Dimana para papa pasti lebih sibuk dengan pekerjaan mereka.

Mobil Taehyung melesat bebarengan dengan datangnya Jeongguk ke sekolah. Meski fokus Taehyung tak teralihkan tapi Jeongguk menangkap netra sewarna madu itu melihatnya sekilas.

Obsidian dengan Hazel berpapasan. Mungkin jika di animasi akan ada efek seperti aliran listrik menyengat sebagai penghubung tatapan keduanya.

Meski hanya Jeongguk saja yang merasa. Namun ia puas, hari ini bisa bertemu dengan seorang pria yang mengusik tidurnya semalam.

.

"Sudah menghubungi Jeongguk?" Tanya Namjoon.

Hoseok berdiri menyerahkan data kelompok yang di bentuk untuk kasus pembunuhan kemarin serta penculikan kepala keluarga Shin.

"Jeongguk masih sibuk dalam penelitian kampusnya pak." Jawab Hoseok.

"Tapi dia bisa kan?" Namjoon membuka data para anggota tim.

"Kepastiannya nanti Jeongguk akan mengabari kita pak." Jawab Hoseok.

Namjoon hanya mengangguk, kenapa harus Jeongguk?

Jeon Jeongguk, putra dari Jeon Sehun dengan sang istri bernama Jeon Luhan. Pemuda jenius yang terlahir mungkin sebagai keajaiban yang bila di persentase kan hanya satu banding satu juta orang yang memiliki otak secerdas dia.

Karakternya begitu menarik, ia tak tertarik masuk ke akademi kepolisian meski punya bakat sebagai Hacker meski ia tak mempelajarinya secara khusus.

Anak tersebut lebih suka hidup bebas tanpa tekanan bahkan enggan mengelola perusahaan sang ayah yang notabene merupakan pengusaha besar di Korea.

Jeongguk, membicarakan pemuda dengan segudang prestasi itu tak akan ada habisnya.

Namjoon menerima panggilan dari si empu yang baru saja ia pikirkan.

"Panjang umur eh."

R H I C H I E R I I E

W I D O WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang