023

1.4K 156 5
                                    

"Taehyung!"

Dari atas tepatnya dari dalam heli tersebut ada Jeongguk di sana. Meski terdengar samar karena bisingnya suara heli tersebut Taehyung mendengar suara tersebut.

Semua melongok ke atas melihat siapa gerangan yang mengacaukan kondisi tegang ini.

Jungkook mengarahkan heli nya menuju bawah tak perduli di sana banyak orang yang jelas-jelas dulu dipihaknya.

Taehyung dengan sigap mengeluarkan alat komunikasi mendadaknya. "Jeongguk jangan mendekat!" Peringat Taehyung.

Dan pesan itu di terima oleh alat komunikasi dalam heli tersebut

Jeongguk meraihnya lalu ikut berteriak.

"Tae! Jangan macam-macam!" Peringat Jeongguk.

Taehyung hanya tersenyum saat dirinya mengarahkan pisau miliknya tepat diurat leher Jun Pyo yang semakin berontak tak ingin mati.

Namjoon hendak berlari disusul Seokjin dan beberapa anggota kepolisian lainnya.

"Maaf!"

Bles!!!

Darah merembes dari leher Jun Pyo yang langsung tewas seketika. Dan untuk yang terakhir kalinya. Taehyung menurun kan egonya.

Mengucapkan sesuatu sebelum~

"Jeongguk! Aku mencintaimu!"

Taehyung menarik mayat Jun Pyo terjun dari tebing curam menuju laut lepas.

"TAEHYUNG!!!!!!" Pekik Jeongguk.

Tebing itu cukup curam dan terjal. Bahkan kontur di bawahnya terlihat tidak tenang dengan ombak besar menerjang tebing.

Taehyung masih sempat tersenyum sebelum tubuhnya menghantam air asin di bawahnya.

Hari itu, adalah hari memilukan untuk seorang Jeongguk. Ia tak bisa berbuat banyak untuk luka kekasihnya tersebut.

1 Minggu dilakukan pencarian mayat keduanya. Namun hanya mayat Jun Pyo saja yang di temukan sudah kaku di hari ke empat mengapung di dalam air.

Sedangkan Taehyung masih tidak di temukan. Bahkan Jeongguk hampir mencarinya seharian penuh tanpa istirahat sedikitpun.

"Oppa, sudahlah."

Jira mencoba menghentikan Jeongguk. Pria itu sudah cukup berantakan, kumis dan janggutnya yang nampak memanjang tak terukur karena sibuk mencari Taehyung.

Rambutnya yang kini memanjang terlihat kusut tak terurus. Sungguh Jeongguk hancur saat ini.

"Jira, maafkan Oppa!"

Jira menggeleng, melihat tangis pilu Jeongguk. Gadis cilik yang di paksa dewasa sebelum waktunya itu nampak meluk leher Jeongguk mengusap sayang.

"Kita pulang ya, biarkan papa bahagia bersama nenek kakek dan ayah." Ucapnya.

Jeongguk hanya mengangguk saja. Ia sudah harus merelakan cintanya. Sebagai gantinya ia mendapatkan Jira. Gadis cilik cantik korban dari keegoisan manusia serakah nan tamak.

Ia lahir tanpa mendapat hak untuk bicara bahwa ia ingin hidup tenang dan bahagia. Dan Jeongguk juga menjadi salah satunya.

Ia menyesal tak bisa mencegah Taehyung. Namun ia akan berusaha membesarkan Jira dengan kasih sayang.

"Kita pulang!"











































"Kim Taehyung memang bersalah, tapi di balik tujuannya ia juga ingin menegakkan sebuah keadilan. Untuk keluarganya yang di bantai. Juga untuk mengungkap apa tujuan ke lima korban yang ternyata melakukan akusisi kepemerintahan dan menjatuhkan Presiden Pyon."

Sudah hampir 4 bulan kasus Taehyung berjalan. Dan semakin banyak pula hal-hal terungkap setelah Taehyung berhasil membuat kekacauan di negara tersebut.

Jeongguk, Jimin dan juga Yoongi lolos. Meski sempat menjadi DPO. Taehyung tak ayal menjadi berita paling panas hampir setengah tahun dengan banyak nya misteri yang belum atau bahkan tidak di terangkan ke media.

Pro dan kontra atas kasus ini begitu asik untuk di bicarakan. Jira di sembunyikan dari awak media. Berakhir Jeongguk memanipulasi data si kecil.

Waktu pun berlalu cepat Taehyung dengan berita nya masih sering di singgung.

Jira yang sudah menginjak umur 10 tahun. Remaja cantik dengan marga Jeon yang ia sandang. Bukan membuang marga sang ayah Lin atau papa nya Kim.

Jeongguk membuat itu agar mudah melakukan segala urusan si anak seperti mendaftar sekolah atau juga hal lainnya.








"Daddy bangun!"

Panggil si cantik.

"Emmh, ya sayang? Ada apa?"

Dengan ogah ogahan Jeongguk bangun. Tolong, dia baru saja tidur 2 jam setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Jeongguk meneruskan persahaan Taehyung. Sebagai ganti Jira sebelum anak itu tumbuh menjadi cantik dan semakin dewasa.

Meski sekarang ia sudah kelewat dewasa menurut Jeongguk. Terkadang ia bingung harus bersikap seperti apa.

Ia mau Jira memanfaatkan masa kecilnya dengan penuh kebahagiaan. Namun saat di tanya jawabannya membuat Jeongguk terharu.

"Aku ingin menjadi mama, dan juga ayah. Mereka figur yang membuat ku bisa bertahan sampai saat ini. Orang lain bisa bicara jika mama adalah sosok jahat yang hanya bisa membalas dendam dengan membunuh mereka. Tapi bagi ku mama itu paling keren. Dia menolak saat ku panggil mama. Karena ia laki-laki. Lucu kan,tapi aku nurut aja. Katanya mama mau terlihat keren saat nanti bertemu ayah. Mama mencintai ayah teramat besar. Dan sekarang mama mencintai Daddy begitu pun aku. Dad, makasih sudah menjadi bagian hidup kami berdua. Aku yakin bahwa jiwa ayah ada di dalam tubuh Daddy. Begitu pula cinta Ayah tumbuh dalam jiwa Daddy hingga di pertemu kan dengan kami. Meski sedikit terlambat karena mama sudah tidak bisa mundur lagi. Dan aku juga berterima kasih pada Daddy yang mau mengurusku sekarang. I love you Dad!"

Jira menarik Jeongguk untuk bangun lalu mengecup bagian pipi Daddy dengan tulang rahang tegas yang selalu menjadi tempat menciumnya.

No, ini bukan sesi anak tiri mencintai ayahnya. Tapi perasaan Jira murni bahwa Jeongguk adalah reinkarnasi dari sang ayah. Dan ia menyayangi Jeongguk seperti ayahnya. Meski tak pernah merasakan kasih sayangnya.

"Daddy janji mau bawa Jira ke Lotte World!" Pekiknya

Oh, Jeongguk baru ingat lalu tersenyum lembut. "Tunggu, Daddy mandi setelah itu kita kesana call?!"

"Call!!"

Keduanya bahagia, meski terkadang teringat dengan sosok manis dan cantik taehyung di sekitar mereka.

Jeongguk tak mau menjadi melankolis dan mengenang semua nya dalam hatinya. Begitu pula Jira.

Sebagai keluarga, Jira beruntung memiliki Jeongguk. Dan Jeongguk bahagia memiliki Jira, satu satunya yang tersisa dari diri Taehyung yang ia punya.

Hidup bahagia bersama. Sampai saat nanti Jeongguk melepaskan gadisnya untuk pria yang di cintainya.

End

W I D O WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang