W I D O W

002

Ini sudah pukul 1 dini hari, pemuda bersurai gelap itu belum bisa memejamkan matanya.

"Kenapa wajahnya tak mau pergi?" Monolog nya.

Ia berguling kanan kiri mencari letak nyaman. Namun tak kunjung bertemu dengan alam mimpinya.

Jeongguk mengingat betapa papa dari Jira tadi begitu menawan. Bukan hanya cantik, kulit Tan nya begitu eksotis mata nya begitu lembut namun tajam di waktu bersamaan.

"Aishh...kenapa dengan ku huh."

Mau tak mau ia terus memaksa memejamkan matanya. Ia tak mau besok terlambat karna ada seminar pagi-pagi.

.

"Target di temukan."

"Tangkap lalu segera bawa ke markas."

"Baik tuan "

.

Taehyung menghampiri tubuh putrinya yang sudah terlelap. Betapa ia amat mencintai dan juga sayang pada malaikat kecilnya tersebut.

Diusap perlahan Surai alami yang sewarna dengan miliknya. Begitu lembut, putrinya amat cantik.

"Maaf kan papa, papa akan balaskan semua pada orang yang sudah tega membunuh kakek nenek dan juga ayah sayang." Bisiknya.

Sedikit terusik, namun tak sampai bangun. Sekedar mengecup dahi putrinya sebentar lalu melenggang pergi entah kemana.

.

"Pak, ada laporan jika di distrik Myeongdong keluarga Shin mengabarkan bahwa kepala keluarganya menghilang sejak semalam."

"Keluarga Shin? Pengusaha batu alam yang tersohor itu?" Namjoon menyelidiki kasus pembunuhan pria paruh baya di stasiun kemarin di buat terkejut.

"Benar, sejak kemarin malam kepala keluarga itu pergi. Menghubungi mereka sekitar pagi tadi lalu tidak ada kontak lagi sampai sekarang. Dan waktu sang anak menghubungi kantor sekertarisnya bilang jika Tuan Shin tidak masuk kantor selama 2 hari." Jelas Hoseok.

Namjoon mengusap dagunya berpikir keras. Akhir-akhir ini kasus penculikan banyak terjadi. Ditambah pembunuhan yang membuat warga resah dan takut untuk beraktifitas.

Cepat atau lambat ia harus segera menemukan pelakunya. Teror ini begitu menakuti masyarakat tentu saja.

"Buat tim khusus untuk menyelidiki kasus ini. Aku butuh Jeongguk besok panggil kan dia kesini." Titah Namjoon

"Siap laksanakan pak!" Hoseok memberi hormat lalu pergi.

"W, siapa dirimu sebenarnya?"

.

R H I C H I RIIE