012

1.3K 179 2
                                    

Auranya menggelap, meski dihadapkan dengan putrinya yang tengah ketakutan lantaran sudah salah menerima bantuan dari pria yang bisa dikatakan dewasa.

"Apa rasa-rasanya papa sudah tak lagi berarti untuk mu Jira?"

"No papa. But I'm sorry Jira sudah mengenal Oppa ini makanya Jira mau pulang bersama."

Bahkan putrinya sudah pandai membantahnya. Seberapa lama dia berinteraksi dengan pemuda itu.

"Jadi?"

"Maaf papa." Lirih gadis cilik tersebut.

"Jangan marahi dia, aku yang sepenuhnya salah disini~

"Saya tidak sedang bertanya pada anda."

Taehyung memotong ucapan Jeongguk. Menelan ludahnya dengan kasar. Melihat tatapan tajam dari sorot elang itu Jeongguk tau.

Kim Taehyung tak dapat di gugat sekarang.

"Jadi Jira?"

"Jira janji tidak akan ikut siapapun pergi jika itu tidak kehendak papa." Ucap gadis itu.

"Good girl, sekarang masuk bersihkan dirimu lalu istirahat."

Pengasuh Jira sudah berasa mau mati kehabisan nafas saat tuannya tengah marah seperti ini.

Menarik gadis cilik itu untuk pergi ke kamarnya. Meninggalkan tempat suram yang mungkin saja akan mencekik lehernya saking tegangnya.

Jeongguk itu dominan, tapi tidak tau kenapa seolah jika ia akan tunduk di bawah Taehyung.

Selain karena dia lebih tua, dia juga memiliki aura dominan yang lebih pekat. Meski kenyataannya Taehyung adalah seorang submissive.

"Silahkan pergi." Ucap Taehyung datar.

"Tapi Jira~

"Jira putri saya, dia tau saya apa dan bagaimana dia menghadapi saya. Anda orang asing boleh saya tegaskan dan kesampingkan sekalipun Jira mengenal anda. Anda tak punya hak membawa putri saya." Tegas Taehyung.

Jeongguk hanya terdiam bungkam. Karna memang benar, Jira bukan sepupu atau bahkan putrinya. Hak Taehyung melarang putrinya ikut dengannya juga ia benarkan.

Taehyung berpikir rasional naluriah sebagai orang tua Jira. Bagaimana jika Jira diculik?

Bagaimana jika Jira di lecehkan atau lebih buruk lagi. Taehyung tak mau menanggung hal tersebut bukan.

Jeongguk sadar betul, dan menerima sikap tegas dan sarkas Taehyung karena ini memang salahnya.

"Maafkan aku tuan Taehyung. Tapi tolong jangan salah kan Jira. Saya yang patut menerima kemarahan anda. Maafkan saya."

Kesan pertama pertemuan mereka adalah buruk. Jeongguk kecewa dengan dirinya sendiri yang gagal.

Apa lagi image nya sekarang hancur. Lalu bagaimana ia bisa dekat dengan Taehyung jika begini caranya.

Sial! Umpatnya dalam hati.

" Kalau begitu keluar dan jangan pernah menemui putri saya lagi." Dingin dan datar

Jeongguk pasrah untuk sekarang.

Lain kali. Pikirnya.

©Rhiechie Riie

W I D O WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang