021

1.1K 153 4
                                    

Jeongguk berlarian dari sebidang lahan parkir kantor besar di hadapannya. Ia melihat Taehyung yang keluar dengan banyak bodyguard mendampinginya.

Disana juga ada Jira, gadis cilik itu hampir sama rautnya dengan sang papa. Jeongguk menyesal! Sungguh! Ia benci tidak di pertemukan dengan dua orang itu lebih cepat.

"Taehyung!" Panggil Jeongguk.

Taehyung menoleh ke sumber suara, oh. Si Jeon. Ia malas sekali kalau hanya akan mendengar ocehannya. Para bodyguardnya nampak bersiap namun Jeongguk memilih abai dan Taehyung tidak bereaksi apapun.

"Taehyung aku mohon berhentilah!" Pinta Jeongguk.

"Tidak ada alasan aku harus berhenti Jeon " sahut Taehyung datar.

"Ada!!! Lihat gadis di bawah mu itu!" Teriak Jeongguk.

"Papa, boleh aku minta sesuatu sebelum misi papa yang terakhir?" Jira tiba-tiba saja berucap.

Taehyung hanya diam saja, tapi tak menolak dengar permintaan putrinya itu.

"Jika papa, tidak selamat kali ini apa Jira boleh tinggal dengan Oppa Jeongguk?" Pinta Jira.

Taehyung memalingkan muka, tidak! Dia tidak boleh terlihat lemah sekarang!
Dendam mu harus terbalaskan Taehyung.

"Tentu, jika papa tidak selamat. Jadi anak baik ya." Ujar Taehyung lalu mengusap rambut panjang milik putrinya.

"Tapi aku mohon kembalilah dengan selamat papa, lebih bagus kan papa sama Oppa Jeong bersama." Ujar si cantik.

Taehyung memejamkan mata, sedangkan Jeongguk bingung dengan apa yang di ucapkan si cantik itu.

"Papa masih mencintai Ayah sayang. Jadi maaf sekalipun papa kembali dengan nyawa papa. Papa akan tetap memilih sendiri." Sahut Taehyung.

Jira sedikit kecewa, tapi memang ia tak bisa memaksa papanya tersebut. Cinta papanya pada sang ayah memang terlampau dalam.

But we never know ?

"Jeong, aku titip putri ku!" Jira di dorong secara perlahan oleh Taehyung.

Berat, tapi ini sudah keputusannya. Punggung kecil itu berjalan perlahan sambil sesekali melihat ke arah sang papa.

"Papa!" Panggil Jira.

"Wae?"

"I really love you!" Pekiknya.

Taehyung tersenyum lalu melakukan flying kiss pada putrinya itu.

"Me too my world!"

"Taehyung! Jangan pergi!" Cegah Jeongguk.

Taehyung kembali tersenyum."Aku tak pernah percaya bahwa akan adanya reinkarnasi Jeong, tapi pertama kali melihat mu, aku seperti di bawa ke masa lalu. Masa lalu ku bersama Lin Yi. Kau begitu mirip dengannya. Keras kepala, angkuh, tidak mau kalah dan ulet. Tapi di balik itu kau punya sifat baik. Dan sekilas melihat mu membuat ku jadi mengingat seluruh kesakitan ku. Melihat tubuh nya yang tercerai berai seperti itu.

Jeongguk, aku tak mau membohongi diri ku sendiri bahwa aku ragu. Tapi keraguan itu lenyap aku siap untuk mati untuk yang kesekian kalinya. Terimakasih sudah muncul di hadapan ku. Aku merindukannya sampai gila, berharap bisa segera menyusulnya. Maaf sudah berbuat jahat pada mu tapi aku tak punya pilihan. Hidup dengan ku tak akan pernah mengenal kata masa depan. Masa depan mu adalah Jira. Besarkan dia layaknya aku membesarkannya dengan penuh kasih sayang selama ini. Titip Jira ya!"

Ucap Taehyung panjang lebar di akhiri dengan kecupan singkat di sudut bibir Jeongguk.

Namun Jeongguk seolah tak rela menarik tengkuk Taehyung menyesap sari di bibir indah itu, mungkin untuk pertama kalinya dan mungkin juga untuk yang terakhir kalinya.

"Saranghae!" Bisik Jeongguk.

Menempelkan dahi mereka dengan hidung yang bersentuhan. Jira hanya bisa menunduk melihat itu.

Ia hanya bisa berandai andai memiliki papa dan ayah yang lengkap. Meski bukan kandung Jira menginginkannya.

Dan ketika ia menemukan ayah yang ia impikan pria yang begitu mirip dengan mendiang ayahnya. Jira punya secercah harapan tapi sayang ia tak punya kesempatan untuk bermimpi terlalu jauh mengingat bagaimana dendam sang papa.

"Nado."

Setelahnya Taehyung bergegas masuk dalam mobilnya untuk segera pergi ke bandara tujuannya adalah Jeju.

.

"Lepas sialan!" Pekik Jun Pyo

"Inginnya sih gitu, tapi sahabat ku tidak." Ujar Jimin.

"Sialan! Kalian awas ku habisi kalian nanti!" Jun Pyo terus berontak.

Jimin dan Yoongi sudah berada di lokasi.  Tempatnya cukup indah untuk tempat mengeksekusi mati.

Tebing terjal dengan lautan luas menghampar di depannya. Ia masih memikirkan cara agar sahabatnya itu berubah pikiran.

"Nggak usah mikirin Taehyung. Kita tak bisa lagi mencegah setelah semua terlanjur terjadi." Ujar Yoongi.

Jimin mengerti, tapi ia tersenyum kecil setelahnya.

"Kau tau? Teman mu itu membuat Taehyung ku kembali merasakan jatuh cinta lagi Yoon." Ucap Jimin tiba-tiba.

"Apa maksudmu?" Yoongi bingung.

"Jeongguk, bukan hanya dari segi fisik, karakter dan sifatnya begitu mirip dengan Lin."

Yoongi hanya mengedikan bahunya. "Aku kenal Jeongguk lama, tapi baru ngeh saat aku memasangkan foto Lin dengan nya. Dan saat itu kaget sekali. Pantas saja Jira langsung saja dekat waktu itu."

"Aku ingin Taehyung bahagia,bisakah kita mengakhiri semuanya Yoon?" Tanya Jimin

"Entahlah Jim, kuharap bisa. Tapi kenyataannya memang sulit. Aku juga melihat bagaimana papa ku mereka habisi."

Keduanya terdiam, tak tau lagi harus membicarakan apa. Sedangkan pihak lain tengah menyusun rencana.

"Kosongkan bandara segera, kita sergap dia setelah sampai."

.

Taehyung turun dari jet pribadinya. Ia melihat sekitar, sepi. Lalu tersenyum sinis.

Kakinya menginjak daratan Jeju dengan tenang. Padahal dirinya tengah di targetkan sekarang.

Ia menekan ponselnya yang sudah mode data lagi. "Keluar Joonie,aku tau kau sudah mengosongkan bandara. Mau menyambut ku eh?"

Body guard milik Taehyung langsung saja bersiap siaga. Tak ada yang tau jika mereka mengenakan Laras panjang sebagai alat pertahanan mereka.

Dua buah helikopter turun, beberapa mobil polisi juga mendekat. Namjoon dan Seokjin keluar dari salah satu mobil tersebut.

"Menyerahlah Kim!" Pekik Namjoon.

"Kau juga Kim bodoh!" Kekeh Taehyung.

Tak ada raut cemas atau tegang dari diri Taehyung. Membuat banyak anggota polisi mengalami tanda tanya besar dalam pikiran mereka.

Psikopat?

Nggak, Taehyung bukan psikopat, tapi hampir mendekati. Sialnya cantik sekali. Banyak yang mengagumi paras cantiknya.

Bahkan banyak yang kaget pasal berita kemarin tentang pengakuannya sebagai CEO.

Taehyung maju, tak ada yang berani mencegat karena bodyguarnya yang lumayan banyak serta Laras panjang mereka yang siap membombardir mereka.

Melewati namjoonyang tak gentar dengan tatapan mematikan Taehyung.

"Hati-hati ayahmu kan sedang sekarat. Jika kau mati disini maka ayah mu pasti mati juga karena syok." Bisik taehyung lalu berlalu.

"Sialan!!!!"

TBC

Rhie🥀

W I D O WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang