Suasana nampak tegang, meja bundar di rumah besar itu sudah hening hampir 15 menit semenjak si tokoh utama datang.
Ia terus memancarkan aura membunuh sejak datang."Saya tidak tau anda bisa duduk dengan santai begitu Jeon Sehun."
Kalimat pertama yang keluar dari mulut manis Kim Taehyung.
"Tae~
"Shhh." Taehyung menutup bibirnya dengan telunjuk lentiknya. "Saya belum selesai bertanya."
Sehun mematung, ia kenal dengan si manis ini. Sosoknya memang lebih cantik dari terakhir saat sehari sebelum tragedi itu terjadi.
Pantas saja jika putranya langsung jatuh hati. Tidak mengherankan.
Begitu pula Luhan yang nampak ingin sekali memeluk tubuh yang di balut dengan setelan jas warna hijau lumut sama sekali tidak memancarkan bahwa dia seorang Male pregnant seperti dirinya.
"Taehyung." Lirih Luhan.
"Halo nyonya Jeon." Sapa Taehyung.
Jeongguk hanya bisa berharap cemas dengan hari ini yang akan dilewati oleh banyak kejadian yang mungkin akan selalu di ingatnya.
Jimin dan Yoongi memang selalu berada di sampingnya setiap saat. Itu yang membuat Jeongguk khawatir. Taehyung adalah harta mereka.
Jika ayahnya berbuat hal di luar pikirannya. Maka tidak mungkin tidak terjadi pertumpahan darah.
"Anda tinggal bersama anak dan istrimu begitu bahagia. Sehun. Sungguh bahkan anda tidak ingat jika masih ada saya yang hidup di bawah rasa benci terhadap anda." Ucap Taehyung
"Bahkan mungkin anda sudah melupakan saya jika saja putra anda yang di panggil si jenius ini memberitau anda.Kan?" Lanjutnya.
"Bukan! Bukan Taehyung bukan begitu." Sehun nampak sekali ingin mengatakan sesuatu tapi terlalu sulit.
Dadanya bergemuruh jantungnya seolah akan berhenti. Matanya berair bukan Sehun sekali.
Dan aksi selanjutnya membuat semua nya terkejut minus Taehyung dan Yoongi.
Sehun bersujud.
"Ampuni aku Taehyung, aku benar-benar tak sengaja. Aku memang tak sengaja menyenggol mobil kalian waktu itu.
"Tapi saat di persidangan anda mengatakan jika mobil kami kecelakaan tunggal. Menyatakan dengan kesaksian palsu." Taehyung memangku tangannya.
Begitu melihat raut wajah terkejut luar biasa.
"Jangan anda berpikir saya tidak menyaksikan kesaksian anda di pengadilan saat itu." Ungkap Taehyung
"Taehyung kau~
Taehyung tersenyum entah apa maknanya.
"Saya bahkan melihat saat raut ketakutan anda saat berada di lokasi dan juga pembicaraan anda dengan Jong-in dan Shin Keparat itu." Lanjut Taehyung.
"Anda mengikuti perintah mereka karena takut masuk penjara dan di ancam oleh lima orang bajingan tengik itu kan?"
Cukup!
Cukup!
Ucapan Taehyung begitu telak dalam rungu Sehun dan Luhan. Semuanya memang benar terjadi seperti apa yang dikatakan Taehyung barusan.
"Berikan saya alasan kuat dan masuk akal untuk saya tidak membunuh anda beserta keluarga anda termasuk kau! Jeon Jeongguk."
Terkejut itu sudah pasti, siapa yang mau di bunuh? Siapa juga yang ingin membunuh.
Taehyung menyiapkan mental bajanya saat melihat wajah para manusia yang menghabisi keluarganya.
Ia bahkan bisa tersenyum saat melihat darah kotor yang mengalir dari bilah katana nya.
Menikmati setiap afeksi yang di keluarkan oleh para manusia keji yang berteriak meminta pengampunan padanya.
'Ibu, ayah, Lin Yi, kalian mendengar rengekan itu? Rengekan yang keluar dari Birai kalian saat menjemput maut kalian. Jeritan kesakitan saat kalian meregang nyawa kalian. Bukan kah ini sangat menyenangkan. Ya, aku gila, gila akan rasa yang dulu di afeksikan pada mereka. Dan lihat sekarang, giliran ku menikmati juga apa yang mereka rasakan saat mencabut nyawa kalian.'
"A-aku- beradda di posisi terjepit saat itu." Sehun kembali duduk di kursinya.
Menatap hazel yang terus memancarkan rasa ingin segera mengakhiri segalanya.
Dan tentu saja ketiga orang yang menunggu jawaban itu mempersilahkannya."Aku~
[Rhiechie Riie]
KAMU SEDANG MEMBACA
W I D O W
Action©RHICHIE RIIE @LouZeng_96 Aku seorang pembunuh Main Chara: Jeon Jeongguk x Kim Taehyung Top Jeongguk Bottom Tae