Romeo memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, entah karena apa ia bisa kesetanan seperti sekarang. Kiara yang ada di sampingnya pun berteriak kencang kala Romeo nekat menyalip beberapa mobil di depan mereka tapi ada truk yang sedang melaju kencang berlawanan.
"Romeo, hati-hati."
Namun suara itu tidak dihiraukan oleh Romeo, ia masih tetap saja fokus pada kemudi hingga lampu merah yang ada di depan menyala, tapi Romeo malah tetap menginjak gas.
"Romeo!!!"
Sampai saat ini, Romeo masih teringat pada daftar yang sempat ia baca. Deretan daftar keinginan yang Arini tulis, seakan-akan dia memang akan pergi.
Minum kopi sambil duduk berjam-jam membaca novel.
Menginap di hotel bintang lima, di gedung paling atas dan duduk di tepian balkon sambil memandangi sunset.
Pergi ke pasar malam, naik kemidi putar, sambil menikmati arum manis.
Adalah tiga teratas dari daftar yang sedang Arini tulis. Baris pertama dan kedua adalah tulisan yang sudah ia coret. Sebuah benang merah yang langsung dapat membuat Romeo mengerti kalau dua alasan itu lah yang membuat Arini menghilang sampai dua hari.
Lalu sekarang ...?
Ketika telefon itu ditutup, Romeo pun tahu kalau saat ini Arini sedang berada di pasar malam.
Tapi ... bersama dengan Zaki ...?
Tentu saja hal itu tidak sesuai dengan rencana kan?
Romeo menarik napas panjang ketika ia sampai di pasar malam tempat di mana dulu Aluna pernah bercerita kepadanya. Lagi-lagi, Romeo tidak menghiraukan Kiara, kemudian berlari berusaha untuk mencari Arini.
"Romeo, tunggu aku."
Tapi Kiara kalah cepat, Romeo telah berhasil menembus keramaian orang, menoleh ke kanan dan ke kiri tapi Arini tidak berhasil ditemukan juga. Romeo mengangkat kepalanya pada kemudi putar yang ada di atas, tapi dari semua pengunjung yang naik wahana itu, Arini tetap tidak ada.
Tidak ada yang tahu kenapa Romeo bisa sefrustrasi seperti sekarang ini. Hingga tiba-tiba, saat Romeo berbalik, ia seperti melihat Arini sedang duduk di sebuah ayunan.
"Arini ...?"
Ya, ternyata memang benar dia adalah Arini. Sedang bermain ayunan seperti anak kecil, lalu di sampingnya ada ...
"Zaki?"
Romeo kemudian berjalan mendekat, entah kenapa ada rasa panas yang tiba-tiba terbakar di dalam dadanya hingga ia langsung berdiri tepat di depan mereka. Membuat Zaki dan Arini mendongak kaget setengah tidak percaya.
"Romeo?"
Ucap mereka hampir bersamaan. Sementara Kiara juga langsung datang dan ikut berdiri di samping Romeo.
Seperti de Javu.
Mereka pernah melakukan ini sebelumnya. Arini bersama Zaki, kemudian bertemu Romeo sedang bersama Kiara.
Arini yang masih tampak syok kemudian berdiri. "Romeo ...? Kenapa kau ada di sini ...?"
"Bukan kah seharusnya aku yang bertanya padamu kenapa kau di sini?"
Zaki yang melihat itu pun mengerutkan kening. "Sejak kapan kau perduli padanya?"
"Sejak kapan kau mencampuri urusan rumah tanggaku?" Emosi Romeo kembali tersulut.
"Emm, aku ... aku tadi tidak sengaja bertemu dengan Zaki di sini," ucap Arini kemudian. Ia tidak tahu apakah penjelasannya dapat diterima atau tidak.
"Ralat. Atau aku yang memang sengaja mengikutimu. Lebih tepatnya, aku tidak sengaja melihatmu naik taksi sendirian hingga aku tidak tega. Lalu, aku diam-diam mengikutimu."
![](https://img.wattpad.com/cover/242890711-288-k54820.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARINI'S WEDDING
عاطفيةKetika Arini dipaksa untuk menggantikan posisi kakaknya untuk Romeo. Lalu ketika Romeo terpaksa menikahi Arini, yang benar-benar sangat membuatnya benci. Dan ketika dua hati terpaksa bersatu, mungkin kah mereka akan berdamai dengan waktu?