WIL? 10

707 81 8
                                    

Chapter 10

Felix bingung harus berbuat apa saat ini. Berbohong didepan Chan sama saja dengan melakukan kesalahan fatal. Tidak ada yang bisa berbohong didepannya.

"H-hyung..... "

Felix tidak melanjutkan kalimatnya. Dia terlalu takut saat ini. Dia tidak menceritakan yang terjadi pada Chan. Dia tidak mau bermain-main dengan emosi laki-laki didepannya. Dia takut semuanya semakin buruk dan dapat merusak grupnya.

Felix bahkan berpikir, tidak apa-apa jika semua yang buruk hanya terjadi padanya. Asal tidak memperburuk ikatan didalam grup. Bahkan jika Felix harus mengorbankan perasaanya, dia rela.

"Felix.. Kamu itu milikku. Aku tidak suka ada yang merusakmu"

Felix justru terisak. Tangannya mencengkram bahu Chan kuat. Menahan sekuat mungkin agar suara tangisannya tidak terdengar sampai keluar kamar.

"Hyunjin tidak melakukan apapun, hyung"

Chan menatap nyalang kearah Felix. Dia marah karena Felix menyembunyikan sesuatu darinya. Dia tidak suka kalau Felix tampak tidak percaya padanya apalagi ketika Felix berbohong padanya.

Kenyataan bahwa Changbin sudah menyentuh Felix saja sudah memuakan untuknya. Ditambah maknae yang diam-diam menaruh pemikiran dewasa pada Felix. Jangan lupakan bahwa dia sadar Minho, Seungmin dan Jisung juga tertarik pada Felix.

"Felix...aku ini siapa untukmu?"

Felix menatap Chan dengan tatapannya yang berair. "Hyung..."

"Apa kamu tidak sepercaya itu padaku? Apa selama ini aku orang lain untukmu? Apa selama ini hanya aku saja yang menganggapmu 'rumah' untukku pulang? Ini menyakitkan, Felix"

"Bukan begitu, hyung. Hanya saja...hyung, aku takut pikiranmu berubah terhadapku setelah tau semuanya"

"Ketika kamu tau seberapa 'brengseknya' aku dengan semua pikiran gilaku tentangmu, apa pikiranmu berubah terhadapku?"

Felix hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban. Air matanya mulai menetes begitu saja.

"Aku ingin menjadi orang yang selalu ada untukmu. Aku tidak akan meninggalkanmu, kau ingat?"

Felix mengangguk, kemudian membangkitkan tubuhnya dan duduk di kasur Chan. Chan pun ikut duduk dihadapan Felix sambil menggenggam telapak tangannya.

"Aku tidak tau banyak mengenai IN, karena aku tidak tau apa-apa kalau bukan Hyunjin sendiri yang bilang kalau aku adalah fantasi liarnya. H-hyunjin... Apa yang Hyunjin lakukan, awalnya hanya karena dia ingin melindungiku. Aku tau dia tidak ingin melakukan macam-macam. Maksudku... Hyunjin hanya emosi? Dia orang yang sangat baik hyung, walau terkadang dia juga menakutkan. Tapi dia disisiku dan menerimaku walau dia tau aku-....maaf aku tidak bisa memberitahumu untuk yang itu" Felix berusaha menahan tangisnya agar suaranya jelas dan tidak bergetar.

"Hyunjin melindungi mu dari apa? Apa aku juga tidak bisa melindungimu?"

"Hyu-.... " Felix ingin melanjutkan kata-katanya, hanya saja panic attacknya muncul menyerangnya.

Nafasnya mulai memburu. Dia mencengkram kedua bahunya dengan tangannya, seolah seperti memeluk dirinya sendiri. Rasanya sesak dan seperti tercekik. Rasa terintimidasi membuatnya kambuh. Dia butuh sesuatu.

Dia butuh Hyunjin yang tau tentang sisi lainnya ini. Dia mencoba untuk bangkit dari kasur untuk menemui Hyunjin. Bahkan tangannya seperti mencoba menggapai sesuatu sambil terus meracau "Hyunjin, tolong aku"

Chan panik melihat Felix yang berantakan didepannya. Dia menggenggam tangan Felix erat. Mencoba mengarahkan wajah Felix dan membuat Felix untuk fokus kepadanya.

WHAT IS LOVE | FELIX x SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang