Chapter 28
Disinilah mereka berada sekarang. Duduk melingkar dengan tatapan mata menghadap ke arah Felix hingga membuat Felix tegang. Padahal dia sendiri yang meminta semuanya berkumpul setelah makan malam karena ada yang ingin dia sampaikan.
Bukannya bagaimana, tetapi di tatap oleh semua member dengan tatapan serius dan menunggu membuatnya gugup. Rasanya semua kata-kata yang sudah dia persiapkan terus berputar dan tercampur hingga membuatnya pusing.
Manajer yang sempat masuk ke apartemen -menyamar menjadi dorm- mereka, harus rela pamit begitu saja setelah meletakkan makanan ringan serta daging di dapur. Dia terkejut ketika melihat Felix di tatap dan di kelilingi oleh member lain, terlihat seperti domba yang berada di tengah-tengah kawanan serigala. Tidak, ini seperti anak ayam yang tersesat di hutan liar.
Baru saja dia masuk dan mengucapkan salam, dirinya langsung di hadiahi tatapan maut oleh Changbin, Minho dan Chan. "Ayolah, walaupun aku lebih tinggi, tetapi mereka lebih menyeramkan" Pikirnya, lalu pergi.
Kembali kepada Felix yang di tatap dengan tatapan serius, juga memuja oleh semua member. Hyunjin dan Han bahkan beberapa kali sempat lupa untuk bernafas. Mereka terlalu tidak kuat melihat wajah malu-malu Felix.
Lupakan tentang bagaimana Hyunjin bahkan pernah melihat tubuh polos Felix, dia masih tidak terbiasa dengan hal semacam itu. Felix memang memakai pakaian lengkap dan tertutup, tapi wajah memerahnya membuat Hyunjin sempat berimajinasi liar. Berulang kali dia mengatakan bahwa pikiran liar yang tiba-tiba muncul bukan karena salahnya, tetapi itu semua efek karena dia tidak memakai kalung salib yang biasa dia gunakan. Kalung kebanggannya itu dia tinggal dirumah orang tuanya.
Roh jahat yang tidak tau apapun jadi kena imbasnya karena Hyunjin berpikir dia sedang kerasukan, sehingga pikirannya sangat kotor.
Sedangkan Jisung tidak kuat dengan hal-hal yang imut. Kalau dipikir lagi, Felix entah kenapa terlihat semakin imut akhir-akhir ini. Efek rambut mulletnya membuat kesan manis di wajahnya lebih terpancar, apalagi kalau Felix menggunakan pakaian yang kebesaran, membuatnya harus mencubit tangannya sendiri agar sadar dari lamunan yang tidak lurus.
Kenyataannya memang mereka tidak lurus. Mari abaikan.
Seungmin yang duduk di sebelah kiri Felix menyadari ketegangan laki-laki bersuara deep voice itu, jadi dia tersenyum hangat dan mengusap pelan rambut Felix. Kini gantian dia yang di tatap oleh semuanya -minus Felix-. Tentu saja tatapan yang diberikan padanya adalah tatapan yang menggambarkan permusuhan.
Untungnya, Seungmin adalah Seungmin. Pria berpendirian dan bermental kuat. Walau tetap saja, tatapan hyung line begitu menyulitkannya untuk mempertahankan senyum ramahnya pada Felix.
"J-jadi aku-..."
"YA LIX?" Ujar semuanya kompak, bahkan maknae pun lupa menggunakan kata hyung untuk memanggil laki-laki berfreckles itu.
Karena suasana semakin tegang, mari kita putar balik ke kejadian beberapa saat lalu. Sebelum Felix di kerubuti oleh satu pack serigala liar.
-Flashback On-
Setelah selesai makan siang bersama dengan seluruh member. Felix memilih untuk membereskan kamarnya. Karena hari ini tidak ada jadwal, jadi dia ingin mengisi waktu luang dengan mengganti bedcover dan sarung bantalnya.
Saat sibuk mengeluarkan bantal dari sarung, tangannya tidak sengaja menabrak tumpukan buku di lemari samping tempat tidur. Hal itu menyebabkan seluruh buku berjatuhan ke lantai.
Felix mendesah karena lelah dengan kecerobohannya. Lalu dia tersadar dengan sesuatu hal, saat salah satu buku pribadinya terbuka.
Walaupun dia ceroboh, Felix bukan orang yang mudah melupakan sesuatu yang penting. Salah satunya berhubungan dengan buku di genggamannya saat ini. Buku dengan sampul kulit hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE | FELIX x SKZ
FanfictionFelix bertanya dalam hati, apakah dia pantas di cintai? Lalu, apa itu cinta? Chan dan Jeongin dengan hasrat memonopoli. Lee Know dan Seungmin dengan hasrat memiliki. Changbin dengan hasrat memperbaiki. Hyunjin dengan hasrat melindungi. Jisung dengan...