Chap 6
Changbin bergerak gelisah ditempat tidurnya. Matanya sudah berat, apalagi jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Ingin sekali terlelap tidur dengan pulas, hanya saja dia merasa takut.
Beberapa hari belakangan dia selalu dihantui oleh mimpi yang hampir sama. Memang tidak setiap hari, hanya saja mimpi itu rutin menghampirinya.
Di mimpinya dia selalu melihat dirinya dan Felix hanya berdua saja di kamar Felix. Dia menghampiri Felix dan memojokkannya.
Dia tidak tau apa yang Felix katakan saat itu karena semua suara terasa seperti di mute. Yang selalu dia ingat jelas adalah bagaimana Felix mulai meronta saat dirinya dengan paksa membuka kemeja yang Felix kenakan.
Dia melihat dengan jelas Felix mulai gemetar ketakutan dan mulai menangis, namun dengan kurang ajarnya dia justru menjelajahi tubuh Felix. Menciumi ceruk lehernya, telinganya, dan bahkan menggerayangi dada, perut dan bahu Felix.
Tidak hanya itu, dia juga membuat tanda kemerahan di leher jenjang Felix bahkan berani bermain dengan celana yang Felix gunakan dan mulai menurunkannya. Jika saat itu dia yang berpikiran waras dapat hadir ditengah-tengah dirinya dan Felix, maka dia bersumpah akan menghajar habis-habisan dirinya yang bajingan itu.
Didalam mimpinya dia berpikir, kemana perginya semua member. Kenapa tidak ada yang tahu jeritan dan tangis Felix sehingga tidak ada yang membantunya. Dia mulai memohon didalam mimpi, setidaknya biarkan satu orang saja datang untuk menghajarnya dan menjauhkan Felix dari tubuhnya yang bergerak bringas dan kurang ajar layaknya binatang yang gelap akan birahi.
Setiap kali dia melihat Felix menangis dan gemetar ketakutan, dia ingin sekali bangun dari tidurnya. Dia tidak mau melihat wajah Felix yang terluka dan takut padanya.
Changbin mulai frustasi, dia memutuskan untuk tidak pergi tidur dibanding harus memaksakan tidur dan berakhir dengan kepala yang berdenyut.
Changbin bangkit dari tempat tidur dan pergi ke dapur untuk sekedar mengambil minuman beralkohol dari dalam kulkas. Minuman itu sengaja dia simpan untuk dalam keadaan tertentu, seperti saat ini contohnya.
Chan sebenarnya sudah melarang Changbin melakukan itu karena takut Changbin terlalu mabuk dan bertindak macam-macam. Namun Changbin berusaha meyakinkan Chan bahwa itu tidak akan terjadi. Dia berjanji hanya akan minum sedikit dan tidak akan membuatnya terlalu mabuk.
Chan mengizinkan dan melarang semua member -minus Changbin- menyentuh minuman itu, terutama untuk Jeongin.
Dia pergi kearah dapur dan terkejut melihat Felix sedang memegang dua cup ramen, sibuk memilih rasa mana yang akan dia makan. "Kau belum tidur?"
Felix terkejut mendengar suara Changbin, dia menengok sekilas dan hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum setelah itu kembali fokus dengan cup ramennya.
"Hyung sendiri?"
Changbin tidak langsung menjawab karena dia merasa tidak enak mengatakan akan minum alkohol di depan Felix. "Sulit tidur. Aku membutuhkan sesuatu"
"Ingin ramen juga?" Tawar Felix tanpa menatap Changbin sedikitpun.
"Tidak, terimakasih lix, aku akan minum alkohol. Aku akan minum di balkon jika kau keberatan"
Felix menatap Changbin dengan was-was ketika Changbin menyebut 'alkohol'. Dia cepat-cepat memasukkan kedua cup ramen yang ada ditangannya kedalam lemari dan berjalan menjauhi dapur.
Changbin melihat keanehan itu segera menangkap pergelangan tangan Felix. "Hey, ada apa? Kenapa tidak jadi membuat ramen?"
Felix membalikan tubuhnya dan menatap Changbin ragu. Dia tidak mungkin terang-terangan mengatakan bahwa dia takut pada Changbin jika sudah mulai bersentuhan dengan alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE | FELIX x SKZ
FanficFelix bertanya dalam hati, apakah dia pantas di cintai? Lalu, apa itu cinta? Chan dan Jeongin dengan hasrat memonopoli. Lee Know dan Seungmin dengan hasrat memiliki. Changbin dengan hasrat memperbaiki. Hyunjin dengan hasrat melindungi. Jisung dengan...