WIL? 22

327 40 9
                                    

Chap 22

Di hadapan kedua orang tuanya, Changbin bungkam. Siapapun pasti panik jika berada di posisinya.

"Jadi...kamu dan Felix memiliki hubungan speperti itu?"

Changbin menatap frustasi kearah ayah dan ibunya. Dia bingung harus bagaimana. Ketakutannya adalah jika kedua orang tuanya menolak hubungannya dengan Felix.

Bukannya tanpa alasan, Changbin khawatir ketika ayah dan ibunya melarang Changbin memiliki perasaan lebih pada Felix, kedua orang tuanya akan mengucapkan kata kasar dengan kencang. Makin parah jika Felix sampai dibentak secara langsung.

Jujur Changbin tidak rela jika orang tuanya melarang dirinya memiliki perasaan spesial dengan Felix. Perasaan Cinta yang terasa sangat penuh untuknya.

"Ya. Aku mencintainya. Aku tau kalian kecewa padaku" Dari tatapannya Changbin seolah memberitahu betapa tulusnya perasaan yang dia miliki untuk Felix. "Dia adalah orang yang dapat dengan yakin aku sebut sebagai cintacinta. Ayah ibu, kalian kecewa denganku? Tidak masalah. Aku pikir cepat atau lambat sebaiknya ayah dan ibu tau"

(Btw, maaf kalo disini aku gak gunain 'eomma' atau 'appa' karna aku lebih nyaman gunain 'ayah-ibu).

"Sejak kapan kamu memiliki perasaan itu? Sejak kapan kamu sadar akan perasaanmu?"

"Sejak masa pradebut"

"Kenapa bisa jatuh cinta padanya, Changbin?"

"Dia itu.. Aku tidak tau, tapi dia membuatku ingin lebih jauh mengenalnya. Membuatku ingin berdekatan dengannya. Dia baik dan murni. Tingkahnya seperti anak kecil yang polos, namun dia bersikap dewasa dan menyenangkan. Dia berbakat dan hebat" Changbin mengalihkan perhatiannya ke arah lantai sambil tersenyum ketika memikirkan Felix.

"Ketika dia mengerjap itu lucu dan menggemaskan. Sesederhana itu sampai membuatku jatuh cinta. Itu bukan sekedar perasaan tertarik, bagaimanapun jika itu hanya tingkah lucu atau bakat, semua member juga seperti itu. Tetapi dia spesial dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Aku jatuh cinta terus menerus padanya. Aku membuat kesalahan ini dan itu, tetapi dia berada disana untuk memaafkanku. Dia sangat baik sampai terkadang aku sendiri takut untuk jatuh cinta padanya, tetapi perasaan jatuh cinta ini membuatku senang" Sambungnya.

Hening sesaat lalu terdengar tawa ringan dari ayah dan ibunya membuat Changbin kebingungan.

"Anak kita sudah besar. Bu, ayah tidak tau dia bisa berbicara semanis itu" Ayahnya menatap istrinya sambil menaik turunkan alis.

"Benar. Tapi ibu kecewa juga. Kenapa bocah ini baru bilang sekarang padahal sudah jatuh cinta sejak lama. Sudah diterima memangnya?" Ibu Changbin menatapnya dengan pandangan seolah meremehkan dirinya. Tentu saja hanya candaan saja sayangnya pertanyaan itu sangat tepat sasaran.

"Ak-aku tidak tau juga dengan hubungan kami. Tapi... Kenapa ayah dan ibu tidak marah? Maksudku... Aku kan... Ku pikir ini hal tidak biasa dan aib untuk ayah dan ibu"

"Aib apanya? Umur kami memang sudah tua, tapi pikiran kami tidak kuno. Jangan meremehkan kami anak muda. Kami ini orang tua modern dengan pola pikir terbuka. Lagipula ini bukan serial drama dimana orang tua menentang hubungan anaknya hanya karena anaknya memiliki ketertarikan berbeda"

"Banyak-banyak membaca buku dan membuat literasi dengan pikiran jauh kedepan anak muda. Masa penulis lagu sepertimu kalah dengan orang tua seperti kami" Ayah dan Ibu Changbin bergantian menggoda anaknya.

"Ngomong-ngomong, apa maksudmu dengan tidak tau dengan hubungan kalian? Kau belum menyatakan perasaan padanya?"

"Sudah, bu. Hanya saja bodohnya aku tidak melangkah lebih jauh sehingga tidak ada status dengan hubungan kami. Dia tau aku mencintainya, aku juga tau bagaimana perasaannya. Tapi...aku harus menyembuhkan luka yang sudah ku lakukan lebih dulu baru aku bisa dengan layak meresmikan hubungan kami"

WHAT IS LOVE | FELIX x SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang