Sebelum tidur, Jisung merenungkan perkataan Minho diruang TV. Sampai saat ini dia masih belum jujur pada Felix tentang perasaan yang dia punya, itu karena dia selalu takut kalau Felix mungkin tidak memiliki perasaan yang sama padanya.
Namun dari apa yang Minho ucapkan sebelumnya, dia jadi berharap kalau perasaannya juga berbalas. Selama mengenal Felix dia selalu mencoba memahami perasaan laki-laki bersuara rendah itu.
Dia juga mencoba memahami bagaimana perasaan yang sesungguhnya, apa dia hanya penasaran, sekedar suka atau hanya ingin merasa dekat. Sampai dia menemukan jawaban, bahwa dia dengan yakin mencintai laki-laki itu. Perasaan ingin dicintai sampai perasaan ingin melindungi muncul.
Tapi dia juga harus sadar bahwa cinta laki-laki itu tidak bisa dia miliki seutuhnya. Dia bertanya pada dirinya apakah dia sanggup menerima itu, melihat bahwa dia orang yang egois. Dia hanya tidak ingin merasa lelah dan berhenti di tengah jalan nantinya, karena itu akan semakin menyakiti Felix.
"Apa kau ada masalah atau ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Felix dari kursi gamingnya.
"Huh?" Han yang tidak siap, hanya membalas seadanya.
"Kamu hanya memperhatikan atap tanpa melakukan apapun sejak beberapa menit lalu. Jadi kupikir mungkin ada yang menganggu pikiranmu?"
Jisung mendudukan tubuhnya sambil menyender pada kepala ranjang.
"Ya, kurang lebih seperti itu"
"Ingin membaginya denganku?"
Jisung mencoba memberanikan diri untuk mengutarakan isi kepalanya. "Felix apa kamu mencintaiku?"
"What?"
"Tidak cinta ya?" Jisung berpura-pura menggunakan nada kecewa, membuat Felix jadi kebingungan.
"Bukan begitu, tapi kenapa menanyai itu?"
"Karena aku ingin meyakinkan diri bahwa orang yang aku suka juga suka padaku"
Felix hanya diam. Dia bingung ingin mengatakan apa. Sejujurnya saat kembali ke dorm Felix mencuri dengar perkataan Minho pada member lain, membuatnya juga ikut kepikiran dengan kata-kata itu.
Lalu sekarang Jisung bertanya tiba-tiba membuatnya tidak siap. Lagi-lagi rasa takut mulai muncul. Dia membenci kebiasaannya yang satu itu, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Itu sifat alaminya.
"Kalau begitu aku kembalikan pertanyaannya padamu. Apa kamu mencintaiku?"
"Kenapa malah jadi aku yang ditanya?"
"Karena aku sudah tau jawabanku sendiri, dan aku sudah yakin kalau aku jatuh cinta padamu. Sebaliknya, ku pikir kamu masih bingung dengan perasaan itu"
"Seperti yang pernah Minho hyung katakan padaku. Dia tidak mau dicintai dalam ketakutan dan kebingungan, aku pun juga begitu. Aku tidak mau kamu justru takut dan tidak yakin dengan perasaanmu, karena aku tidak mau merasa sakit ditengah jalan. Aku akan bilang. Kamu bebas memiliki perasaan seperti apa padaku, aku tidak akan memaksanya karena kamu juga tau bagaimana perasaanku. Tetapi aku tidak mau ini menjadi hubungan yang sia-sia. Jadi jika kamu belum yakin, jangan memulainya lebih dulu, karena kita akan berakhir menyakiti satu sama lain" Kata Felix lagi. Entah kenapa ada sedikit kekecewaan disana.
Jisung tau jelas bahwa bukan hanya dia yang juga merasa takut dan bingung, Felix juga begitu, apalagi bukan cuma satu hati saja yang dia cintai. Sangat sulit berada diposisinya. Dia tidak mungkin bisa memilih.
"Ini bukan seperti aku tidak yakin dengan perasaanku, tapi aku tidak yakin apakah aku bisa menahan egoku atau tidak. Mencintaimu itu sama dengan harus rela berbagi. Kau tau aku terkadang suka menjadi sangat egois, aku takut kalau nantinya aku terlalu memaksa dan berakhir menyakitimu. Ini lebih kepada bukan aku takut jatuh cinta padamu, tapi aku takut dengan diriku sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE | FELIX x SKZ
Hayran KurguFelix bertanya dalam hati, apakah dia pantas di cintai? Lalu, apa itu cinta? Chan dan Jeongin dengan hasrat memonopoli. Lee Know dan Seungmin dengan hasrat memiliki. Changbin dengan hasrat memperbaiki. Hyunjin dengan hasrat melindungi. Jisung dengan...