WIL? 19

444 51 7
                                    

Chap 19

Felix sering membaca bahwa orang-orang berkomentar mengenai kemampuan rapp dan bernyanyinya. Mereka memang memujinya tapi jauh didalam lubuk hatinya dia merasa semua pujian itu adalah palsu.

Semua kata-kata manis yang dia dapatkan seolah hanya sekedar kata untuk membuatnya senang. Felix yang dulu tidak paham dengan itu, tetapi dia pada akhirnya merasa bahwa dirinya terlalu bodoh untuk mempercayai semuanya.

Buktinya, Felix masih sering membaca beberapa komentar yang mengatakan bahwa dia payah dalam rap dan bernyanyi. Banyak dari mereka membandingkan dia dengan member lain.

Felix tidak marah jika dia bandingkan dengan member lain. Dia sadar dengan kemampuan dirinya sendiri yang berada dibawah member lain. Namun sejujurnya dia juga tidak bisa berbohong kalau dia tidak baik-baik saja dengan itu semua, bahkan ada yang menyuruhnya pergi meninggalkan grup.

Dia down, tentu saja. Lebih dari itu dia kecewa karena ketika dia ingin pergi, seolah ada sesuatu yang membuatnya untuk tetap bertahan. Seharusnya dia lebih berani lagi. Jika dia tetap bertahan maka dirinya akan terus dijadikan bahan olok-olokan.

Suatu ketika dia pernah tidak sengaja membuka suatu link dimana isinya terdapat banyak hinaan mengenai dirinya.

"Kenapa dia selalu mencoba melakukan hal yang tidak dia kuasai? Jujur saja dia membuatku muak" -anonim1.

"Kurasa fansnya pun sadar dia tidak berbakat. Untuk apa pura-pura terus menerus"-anonim2.

"Dia sudah debut cukup lama, tetapi kemampuan bahasa koreanya masih sangat buruk" -anonim3.

"Aku kasian pada 3racha, pasti sulit membuat lagu untuk tim ketika mereka harus tetap berusaha adil dan memberikan part untuknya" -anonim4.

"Lebih dari itu aku jijik ketika dia mencoba terlalu dekat dengan member. Apalagi Changbin, Jisung dan Seungmin, tidakkah dia sadar mereka risih dengannya" -anonim5

"Kudengar dia populer dikalangan komunitas lgbt. Banyak yang bilang bahwa dia biseksual lalu memilih Changbin sebagai tipe ideal jika itu adalah laki-laki. Pergilah, hentikan fantasi liarmu. Kau pikir Changbin mau denganmu?" -anonim6.

"Hey, jadilah dewasa atas sikapmu. Tidakkah kamu lihat Bangchan kesulitan menghadapi mu. Hargai dia dan jadilah baik. Tolong, kamu jauhi juga Hyunjin. Dia biasku. Aku tidak suka dia berdekatan denganmu, kamu mencuri perhatiannya dari kami. Apa-apaan" -anonim7.

"Aku yakin sikap manisnya hanya tipuan. Dia yang asli itu dingin dan sombong, kan?" -anonim8.

"Dia selalu mendapat pujian dari staff dan kebanyakan staff laki-laki. Apakah dia sengaja menjadi anak manja yang merayu banyak orang? JYP, ada apa dengan mu membawa anak ini kembali?" -anonim9.

Dan masih banyak lagi komentar-komentar jahat yang ditujukan untuknya.

Dia sudah sering membaca hal-hal serupa. Awalnya komentar-komentar jahat itu lenyap namun belakangan ini datang lagi dan membuatnya menjadi sensitif.

Terutama mengenai skinship, dia jadi jarang sekali untuk mencoba skinship dengan member. Terutama Changbin. Dia bahkan tidak menanggapi skinship dari leadernya ataupun Hyunjin.

Felix bahkan terlihat pura-pura tidak sadar ketika Jisung mencoba untuk skhinship dengannya. Atau bahkan mengurangi kegiatannya bermain dengan Jeongin didepan layar.

Dia melakukan senatural mungkin, berharap semua membernya tidak sadar dengan semua hal itu. Dia hanya tidak ingin di tanya-tanya, melelahkan untuk menanggapi semuanya.

Berharap agar semua orang tidak mencampuri urusannya di luar urusan pekerjaan. Toh, dia juga masih bisa bersikap profesional dan mencoba sebaik mungkin agar tidak merepotkan member atau staf.

WHAT IS LOVE | FELIX x SKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang