Chap 2 📝
Jisung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto tulisan di buku Felix. Katakan dia brengsek karena sudah dengan lancang menyentuh 'rahasia' milik orang lain, apalagi sampai memperlihatkan pada orang-orang.
Tapi dia juga serba salah. Dia takut kalau benar itu Diary milik Felix dan tulisan itu adalah curahan hatinya, bukan kah itu menakutkan?
Yang menjadi fokus Jisung adalah kata 'pergi' di tulisan itu. Jisung takut Felix berpikir dan berbuat macam-macam. Dia tidak akan rela. Jujur saja, entah bagaimana dan kapan datangnya, Jisung merasa memiliki perasaan spesial untuk teman satu grupnya itu, tetapi dia tidak sadar perasaan apa itu.
Jisung melirik kearah Chan ketika Chan dan Changbin membaca tulisan di foto. Terlihat jelas Chan menahan emosi. Wajahnya terlihat tegang. Sedangkan Changbin entah kenapa tatapannya terlihat sedih.
"Bisa jelaskan kenapa kau mempunyai foto tulisan dibuku Felix?" Tanya Chan penuh dengan aura menyelidik.
Jisung tau leadernya menahan emosi dan mencoba bertanya baik-baik padanya. Mau tidak mau Jisung menceritakan semuanya. Apa yang terjadi sebelum dia kembali ke studio 3Racha.
"Diantara semuanya, akulah yang paling lama menjadi teman satu kamarnya, setelah itu baru Chan hyung. Maaf kalau aku baru mengatakannya sekarang, tetapi.... Sejujurnya aku pernah memergoki Felix menangis tengah malam. Itu terjadi beberapa kali. Aku tau Felix adalah orang yang sangat sensitif, aku mencari tau apakah ada berita buruk tentangnya atau apapun yang mungkin menyakiti hatinya, namun tidak pernah ada artikel seperti itu. Jadi kupikir mungkin dia memiliki masalah keluarga, jadi aku hanya diam saja dan tidak menceritakan pada kalian atau hanya sekedar diskusi pada Chan hyung" Changbin memecahkan keheningan yang terjadi beberapa saat setelah Jisung bercerita.
"Bin...kau tau Felix sensitif dan mudah terluka, tapi apa kau tau...kau selalu terlihat seperti menghindarinya. Karena kau yang paling lama satu kamar dengannya, bisa saja dia ingin berbagi hal denganmu, dimulai dengan cara mendekatimu, tetapi kau benar-benar seperti menghindarinya"
Entah Chan sadar atau tidak tetapi nada yang dia gunakan seperti sedang menyindir sekaligus memarahi Changbin. Changbin sendiri sadar kalau Chan sedang marah padanya. Apalagi senyum meremehkan di wajah Chan memperjelas semuanya.
"Kau tidak risih atau membencinya kan, hyung?" Tanya Jisung penasaran. Sejujurnya dia juga sadar dengan sikap Changbin terhadap Felix.
Changbin langsung menatap tajam ke arah Jisung, "Aku tidak pernah dan tidak akan pernah risih apalagi benci padanya".
"Jujur hyung, seperti yang Chan hyung katakan, terkadang aku merasa seperti kau menghindarinya. Jika bukan karena risih atau benci, lalu apa?"
"Aku mempunyai alasanku sendiri. Aku tidak bisa mengatakannya jadi ku harap kalian mengerti. Tapi aku berani bersumpah pada kalian, kalau aku benar-benar tidak risih apalagi benci padanya. Maksudku, kenapa aku harus risih dan membencinya?"
"Karena mungkin kau tidak suka selalu di pasangkan dengannya oleh Stay? Aku pernah membahas ini pada kalian sebelumnya, tapi aku tidak tau apakah saat itu kalian paham maksudku dan jujur padaku ketika kita membahas berita tentang Stray Kids yang disangkut pautkan mendukung lgbtq, intinya adalah.... Changbin, kau...bukan seorang homophobic, kan?"
"Huh?"
"Bagaimana mengatakannya ya. Kupikir kau mungkin takut atau tidak suka jika harus dipasangkan dengan Felix? Seperti nama ChangLix yang diberikan Stay pada kalian? Aku memantau ini diam-diam, terutama di twitter dan instagram. Sepertinya kalian salah satu pasangan favorit di grup kita, kemudian aku menyimpulkan apa jangan-jangan sikapmu yang terkadang menghindarinya itu karena mungkin takut dinilai benar-benar memiliki hubungan 'spesial' dengan Felix?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE | FELIX x SKZ
FanficFelix bertanya dalam hati, apakah dia pantas di cintai? Lalu, apa itu cinta? Chan dan Jeongin dengan hasrat memonopoli. Lee Know dan Seungmin dengan hasrat memiliki. Changbin dengan hasrat memperbaiki. Hyunjin dengan hasrat melindungi. Jisung dengan...