Chapter 12
Dengan keberaniannya, Felix mencium Changbin tepat dibibirnya. Itu hanya ciuman sederhana, dimana hati Changbin langsung menghangat dibuatnya.
Hal sederhana itu membuat Changbin merasa dia memiliki harapan untuk memperbaiki hubungannya dengan Felix.
"Dipikiranku, semua suara yang ada di kepalaku terus mengatakan untuk mengutuk mu juga mengutuk diriku sendiri. Rasanya sulit sekali mencoba untuk baik-baik saja. Aku ingin melupakan semuanya, tapi aku tidak bisa. Aku kecewa dengan mu, tapi aku jauh lebih kecewa dengan diriku sendiri. Ini seperti perang yang tidak ada habisnya. Saat itu seharusnya aku mencoba lebih keras saat memberontak, aku ini laki-laki dan seharusnya bisa melindungi diriku sendiri, tapi kau tau hyung....saat itu terjadi, aku cuma bisa ketakutan dan bingung. Selalu saja muncul pertanyaan 'kenapa?', itu benar-benar menakutkan dan membingungkan, lebih lagi...
Kau tau, saat orang yang kau taruh kepercayaan, orang yang kau sayangi, orang yang juga kau cintai hanya bisa melihat kearahmu dalam keadaan tidak sadar. Itu menyakitkan. Aku berpikir, apa aku ini mengerikan untuk mu, sehingga kamu hanya bisa melihatku ketika tidak sadar? Lalu kenapa juga harus menyakitiku? Tidak mungkin ada orang yang akan tetap baik-baik saja ketika hal itu terjadi. Aku merasa seperti barang untukmu. Kemudian aku menyalahkan diriku, apa ini semua karena salahku? Bagaimana jika aku tidak ada? Aku juga berpikir, ini bukan salah siapapun, hanya waktu dan keadaan saja yang tidak tepat. Tentu saja itu bukan salahmu ketika kamu hanya dibutakan oleh alkohol, tapi tetap saja menakutkan.
Hyunjin dan Jisung terus mengatakan itu tetap salahmu, aku juga ingin mengatakan hal yang sama, tapi aku juga berpikir bukan salahmu. Saat itu aku ingin sekali pergi dan mencoba melupakan semua, namun aku juga tau dampak yang akan diterima oleh skz. Ini seperti terkurung oleh kesalahan yang tidak aku lakukan. Lalu malam itu kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan padaku, lalu meminta maaf padaku, aku hanya berpikir 'apa kamu mau membuatnya lebih mudah, dan cepat menyelesaikannya?' atau berpikir 'apa kamu tau bagaimana perasaanku? Aku disini terluka, apa kamu tau bagaimana rasanya?' seharusnya kamu berpura-pura saja tidak melakukan apapun padaku, dan aku akan terus mencoba melupakannya. Seharusnya kamu tidak sadar. Kemudian sekarang kamu datang lagi padaku. Sejenak aku berpikir 'siapa yang melukaimu? Apa kamu datang padaku karena kamu terluka dan merasa bersalah' hyung... Sampai detik inipun masih terasa sulit dan menyakitkan"
Changbin hanya diam sambil sesekali menggelengkan kepalanya jika ada pernyataan Felix yang tidak dia setujui. Dia akan menunggu sampai Felix menyelesaikan semua pemikiran yang sudah dia pendam.
"Seharusnya kamu tidak bilang kalau kamu mencintaiku. Tidak perlu hyung. Cukup aku saja yang punya perasaan padamu, pada semuanya? Kenapa kalian terus mengatakan cinta padaku? Tidak boleh begitu. Seharusnya tidak boleh ada yang memiliki perasaan itu padaku. Biarkan aku menyimpan semua perasaanku sendiri. Aku tidak sebaik itu yang hanya bisa mencintai 1 orang saja. Pada kesempatan ini aku tanya padamu hyung, bisakah aku pergi? Biarkan ciuman tadi jadi salam perpisahan untukku ya? Mari lupakan semuanya. Aku memaafkan mu, kamu juga tolong maafkan aku. Maaf karena aku kurang ajar sudah mempunyai perasaan itu padamu dan semuanya"
Changbin memeluk erat tubuh Felix. Seolah takut laki-laki didepannya akan pergi atau menghilang kapan saja.
Changbin tidak tau sudah berapa banyak air mata yang dikeluarkan oleh Felix, atau berapa lama laki-laki bertubuh kurus itu menangis. Menyimpan kesakitannya sendiri. Tertawa dan bertingkah seolah semuanya baik-baik saja.
"Kenapa kamu menyalahkan perasaanmu? Kenapa tidak menyalahkan aku? Aku yang membuatmu terluka. Aku yang membuatmu berpikir untuk pergi. Kenapa harus kamu yang salah? Cinta yang kamu punya itu polos, memang seperti itulah seharusnya perasaan cinta. Kenapa kamu ingin pergi? Seharusnya kamu bertanggung jawab atas perasaan ini. Felix, bisakah kamu juga melihat kearah ku bukan dengan tatapan yang seolah terus menyalahkan dirimu sendiri? Tolong lihat aku juga dengan cinta, lihat aku seperti kamu bangga mencintai bajingan sepertiku. Kenapa kamu takut untuk jatuh cinta padaku? Pada akhirnya manusia brengsek ini tidak pantas untuk mu kan? Felix, bisakah kamu melihat perasaanku padamu? Kumohon, tolong coba rasakan perasaanku padamu. Bagaimana aku sungguh jatuh padamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE | FELIX x SKZ
FanfictionFelix bertanya dalam hati, apakah dia pantas di cintai? Lalu, apa itu cinta? Chan dan Jeongin dengan hasrat memonopoli. Lee Know dan Seungmin dengan hasrat memiliki. Changbin dengan hasrat memperbaiki. Hyunjin dengan hasrat melindungi. Jisung dengan...