Chapter 23
Hari ke tiga perayaan Chuseok. Chan dan Felix menghabiskan waktu bersama. Kalau tahun lalu mereka pergi ke dog cafe atau game center bernuansa VR, kali ini mereka hanya jalan-jalan santai menyusuri sungai Han.
Keduanya mengenakan pakaian santai serba hitam, masker yang menutupi setengah wajah serta topi agar mereka tidak kerepotan merapihkan rambut terus menerus. Angin berhembus kencang saat malam hari.
"Lihat, banyak sekali pasangan disana" Felix menunjuk pasangan-pasangan yang berada dibawah, tepat disamping aliran sungai. Mengarahkan kamera yang dia bawa ke arah sungai.
"Ini adalah healing time. Healing time untuk pasangan"
"Oh, pasangan hari ini juga Lix and Chan"
"Hojus couple"
Hanya karena ucapan singkat Felix, membuatnya berdetak lagi. Cukup simple membuatnya berbunga-bunga, hanya dengan ucapan sederhana Felix maka dia akan langsung bahagia.
Seperti anak remaja yang baru merasakan jatuh cinta. Tidak apa-apa, Chan sendiri senang dengan hal itu.
Keduanya terus melangkah, sesekali berhenti untuk mengambil foto bersama. Dia bisa lihat Felix merasa nyaman saat ini. Tatapan adik kecil Australia merangkap orang yang di cintainya, sedang menatap jauh ke depan sana. Melihat langit malam dengan matanya yang cantik.
Sama sepertinya, Felix juga mudah sekali bahagia. Contohnya hanya dengan melihat taburan bintang dan bulan yang terang, dia sudah terbuai begitu saja. Diam-diam dia mengabadikan foto Felix untuk menjadi koleksi pribadinya, tentu dia akan egois dan tidak akan memposting foto itu, tidak bahkan untuk Stay sekalipun.
"Hyung, maaf ya mungkin ini membosankan pergi denganku" Felix menyimpan kameranya.
"Ap-apa? Membosankan apanya?"
"Aku selalu tidak bisa merekomendasikan tempat dan mengambil keputusan. Selalu hyung yang memikirkannya"
"Dasar, kupikir kenapa bilang begitu. Kau tau, seperti ini juga baik. Seperti yang kubilang sebelumnya. Ini healing time. Momen seperti inilah yang aku sukai. Ini tenang dan membuatku nyaman. Seolah semua beban dan masalah hilang begitu saja. Terimakasih sudah mau menerima ajakan ku. Aku senang kita bisa memiliki waktu bersama setelah sekian lama, maksudnya bukan sekedar bertemu di dorm dan sebagainya, hahaha"
Felix yakin pipinya memerah saat ini. Kata-kata Chan membuatnya malu juga senang.
'Sekali lagi, kalaupun kamu berbohong. Aku tetap senang mendengarnya. Malam ini juga, biar aku terbuai dengan kebohongan. Chan hyung, kamu dan semua kebohongan mu itu terasa manis untukku juga mematikan seperti racun. Anehnya aku suka walau terasa sakit' batinnya.
"Aku ingin pergi kebawah sana dan menyusun batu. Aku sebenarnya tidak percaya dengan hal-hal semacam itu, tapi sepertinya asik juga"
"Menyusun batu?"
"Ya, menyusun dari batu berukuran besar sampai kecil lalu membuat permohonan doa"
"Yasudah ayo kebawah hyung"
"Eh? Kau tidak keberatan?"
"Tidak, ayo"
Chan sendiri tidak tahu apa permohonan yang ingin dia sampaikan pada Pencipta diatas sana. Mungkin kebahagiaan atau damai. Apapun itu, ketika mereka sudah turun kebawah dan kedua tangan Chan menyentuh beberapa batu dan menyusunnya. Semua permohonan yang dia utarakan bukan untuk dirinya, melainkan laki-laki disampingnya.
Sudah banyak kesedihan dan kesakitan yang Felix lalui. Kebanyakan karena pola pikirnya. Chan tidak mempersalahkan itu, dia tau setiap orang memiliki pola pikir dan cara pandang masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE | FELIX x SKZ
أدب الهواةFelix bertanya dalam hati, apakah dia pantas di cintai? Lalu, apa itu cinta? Chan dan Jeongin dengan hasrat memonopoli. Lee Know dan Seungmin dengan hasrat memiliki. Changbin dengan hasrat memperbaiki. Hyunjin dengan hasrat melindungi. Jisung dengan...