'Bip Bip Bip Bip'
Felix membuka kedua matanya perlahan. Dering ponsel yang cukup bising terlalu mengganggunya hingga sulit untuk di abaikan. Tangannya meraba ponsel disampingnya dan melihat ID pemanggil.
"Chenle?"
"LIX... Kau masih libur kan hari ini?"
"Ya. Ada apa?"
"Aku sudah kembali ke Korea hari ini. Pagi tadi aku mengirim paket ke tempat mu. Aku harap kamu suka isinya hehehe"
"Memang apa isinya?"
"Lihat saja nanti"
"Ngomong-ngomong, kamu mengirimkan paket untukku, kenapa tidak memberikan langsung? Hey, kau masih libur juga kan?"
"Aku masih libur sampai besok tapi hari ini dan besok keluarga ku mau menghabiskan waktu di Korea jadi tidak bisa memberikannya langsung. Oh, apa kau mau ikut acara keluarga ku?"
"Bagaimana mungkin, dasar. Baiklah ku tunggu paketnya dan terimakasih"
"Sama-sama. Ah, aku harus pergi. Sampai jumpa kalau begitu"
"Sampai jumpa"
Felix merenggangkan otot tubuhnya dan tersadar bahwa ada yang memeluknya sejak tadi. Dia melihat kearah tangan berurat yang melingkar di pinggangnya dan terkejut karena itu bukan tangan Chan, melainkan Seungmin.
Sangat aneh menurutnya karena Seungmin tidak pernah memeluknya saat tidur karena menurutnya Seungmin agak risih dengan skinship. Jadi ini mungkin yang pertama sejak mereka tinggal bersama bahkan sejak sebelum debut.
Felix mencoba melepaskan pelukan Seungmin perlahan setelah itu pergi mandi. Tidak tau sudah berapa lama waktu yang dia habiskan di kamar mandi pagi ini. Rasanya nyaman sekali berendam dengan air hangat ketika pagi hari, apalagi dia sengaja menyalakan lilin aroma terapi pemberian Chan. Harumnya lilin, hangatnya air yang merendam tubuhnya serta pagi yang tenang sangat sempurna.
Dia bahkan tidak cepat menyelesaikan mandi karena harus menerima paket dari Chenle. Toh, member lain bisa menggantikannya menerima paket.
Felix memejamkan matanya dan berniat terus seperti itu sampai beberapa saat kedepan. Lagi-lagi pikiran gelapnya datang dan memenuhi kepalanya.
Dia teringat kembali saat dimana dia melukai dirinya untuk pertama kali. Itu saat hari ulang tahunnya ketika semua member mulai terlelap karena kelelahan merayakan pesta ulang tahunnya.
Sensasi goresan pertama yang mengerikan untuknya. Dia bahkan langsung merasakan takut yang luar biasa. Pertanyaan 'mengapa aku melakukannya' terus bermunculan disertai dengan pikiran lain yang menyuruhnya untuk melakukannya lagi.
Dia menggores lagi di tempat yang sama. Membuat luka pertama semakin terbuka. Ukuran luka yang cukup besar membuat bekasnya tidak mau hilang sampai sekarang. Berbeda dengan luka lain yang dia torehkan di tubuhnya.
Kalau dipikir kembali, untuk apa dia merasa begitu membutuhkan orang lain untuk memahaminya. Dia bahkan paham konsekuensi yang di dapat dengan menginjakan kaki di Korea. Dia tidak sepolos itu juga sampai tidak mengerti betapa kejamnya dunia industri hiburan.
Persaingan antar individu, tekanan untuk terus menjadi lebih baik lagi dan lagi, mengikuti arahan bahkan kepribadian yang bukan identitasnya. Bahkan ketika dia dapat memahami dan menyesuaikan itu semua dan meraih impiannya untuk debut, semua tekanan yang entah seperti apa bentuknya terus menyulitkannya.
Pikiran semu tentang betapa palsunya orang-orang di sekitarnya, membuatnya ingin menyerah tetapi dia ingat kalau itu semua akan menjadi beban yang lebih berat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IS LOVE | FELIX x SKZ
FanfictionFelix bertanya dalam hati, apakah dia pantas di cintai? Lalu, apa itu cinta? Chan dan Jeongin dengan hasrat memonopoli. Lee Know dan Seungmin dengan hasrat memiliki. Changbin dengan hasrat memperbaiki. Hyunjin dengan hasrat melindungi. Jisung dengan...