Hai temen temen readers yang sudah setia membaca Amala. Author update lagi nih buat nemenin weekend kalian. Jangan luoa Follow author sebelum membaca ya. Untuk mendapatkan informasi update terbaru .
Penuli:eista_
Dari balik dinding kaca, wanita itu melihat putrinya. Hampir lima jam lebih Misya menjalani operasi dan kini kondisinya masih kritis. Tapi wanita itu bersyukur karena semua berjalan dengan lancar seperti yang dia harapkan. Dia tak sendiri ada Marvis disampingnya, tangan kanan pria itu merangkul pundak istrinya yang membuat Amala tak segan untuk menyenderkan kepalanya pada Marvis."Mau sampai kapan kamu terus berdiri disini?."
"Operasinya sudah selesai beberapa jam yang lalu namun kenapa dia masih belum sadar?." Tanya Amala pada suaminya.
"Aku tahu sayang tapi kamu juga harus memikirkan kondisimu." Ujar Marvis. "Percayalah padaku sayang dia akan baik baik saja." Bujuknya dengan suara penuh penekanan.
Amala mencoba tenang dan menuruti perkataan Marvis, wanita itu memang mudah sekali dibujuk oleh pria yang dia cintai. Hanya dengan kata-kata singkat dan sentuhan begitu saja dia sudah luluh.
Marvis menautkan jarinya pada sela-sela jari istrinya "Ayo Sweetie."
Amala menahannya "Disini saja." Tunjuknya pada kursi yang ada didekat koridor.
Tetapi Marvis menolak "Kamu harus makan." Karena pria itu ingin mengajak istrinya pergi ke salah satu restoran untuk mengisi perut mereka.
"Aku tidak lapar."
Marvis kembali menghembuskan nafas kasar lalu dia merogoh saku celananya mencari telpon, dia menelpon asistennya Varen untuk mengantarkan makanan kerumah sakit. Tak lama setelah itu Varen datang dengan membawa beberapa bungkus makanan. Namun Amala sama sekali tak menyentuhnya.
Hening...
Itulah saat ini yang terjadi dikoridor rumah sakit. Tak lama kemudian dokter Farhan datang bersama satu suster untuk mengecek keadaan Misya. Selama pengecekan berlangsung, Amala selalu berdoa untuk keselamatan putrinya, hanya Misya yang dia punya didunia ini jadi dia berharap tuhan tidak mengambil Misya sebelum dirinya.
"Kondisinya sudah stabil." Kata dokter Farhan yang baru saja keluar. "Kita akan memindahkannya ke kamar rawat inap sekarang."
Wanita itu menghembuskan nafas lega, lalu memeluk Marvis. "Syukurlah."
***
Seminggu setelah operasi keadaan putrinya semakin membaik hari demi hari, Misya bahkan bisa berjalan sendiri tanpa bantuan kursi roda .Dokter Farhan mengijinkan Misya untuk pemulihan dirumah asalkan dia harus pergi kerumah sakit seminggu sekali untuk melakukan kontrol jantung.
Hari ini Amala datang kerumah sakit untuk mengemasi barang barang putrinya. Setelah memastikan semuanya tidak ada yang tertinggal, dia lalu memakaikan jaket pada putrinya dan tak lupa syal agar putrinya tetap dalam kondisi yang hangat.
"Ayo sayang."
Mereka berdua berjalan didepan dan Varen Asisten Marvis berjalan mengekor dibelakang mereka, semua barang barangnya ada ditangan Varen.
Tak berselang lama terdengar suara mobil suaminya. Marvis turun dari mobil dan membukakan pintu untuk istrinya, disanalah semua mata melihat kearah mereka. Ketampanan dan keromantisan suaminya mengundang banyak perhatian. Amala duduk disampingnya sedang Misya duduk di belakang kursi penumpang. Varen asistennya kembali kekantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALA Istri Kontrak Sang CEO
General FictionAMALA hanyalah wanita biasa hingga takdir merubah hidupnya . Amala rela menjadi wanita malam untuk menyelamatkan nyawa anaknya . Apapun akan dia lalukan untuk satu satunya harta yang dia miliki,walaupun Amala harus menjual dirinya sendiri . Misya Ar...