Hai readers setia pembaca Amala. Sebelum mulai membaca part ini alangkah baiknya untuk follow penulisnya dulu yuk.
Penulis : eista_
Part-part terakhir menuju episode akhir ini cukup sulit ya readers, Aku harus ekstra mikir banget buat ngasih ending yang bagus buat kalian. Jadi kalau upnya cukup lama mohon dimaklumi. Xixixi. .Amala duduk bersandar dipinggir ranjang, kedua tangannya berada didepan perut sambil tersenyum dengan rasa tak percaya. Benarkah sekarang dia sedang mengandung anak dari Marvis ? Satu tangannya terus mengusap-usap perut yang belum membesar dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Bahagia. Tentu saja, wanita mana yang tidak bahagia saat mendapati dirinya hamil. Tidak lama lagi keluarganya akan bertambah dan Amala sangat menantikan hal itu.
Pintu kamar mandi ruangan itu terbuka, Marvis keluar dengan setelan kemejanya menuju kearah istrinya bersandar.
"Mau ku pakaikan dasinya." Tawar Amala.
Hari ini adalah hari terakhirnya menginap dirumah sakit dan sore nanti dia sudah diperbolehkan untuk pulang. Setelahnya wanita itu hanya perlu melakukan pemeriksaan rutin setiap satu bulan sekali.
"Tentu saja sweetie."
Marvis memilih duduk di ranjang rumah sakit menyamakan tingginya dengan Amala tapi tetap saja lebih tinggi pria itu.
Marvis terus memperhatikan istrinya, matanya tak dapat teralihkan dari bibir kecil yang menggoda itu. "Apa semua wanita saat hamil akan terlihat sangat cantik ?" Tanya Marvis.
"Mungkin tidak, hanya aku wanita yang paling cantik saat hamil."
Ucapan percaya diri yang dilontarkan Amala membuat Marvis tertawa. Tapi sepertinya memang benar, hanya Amala yang paling cantik.
"Selain cantik kamu juga bertambah gemuk."
Amala memegang kedua pipinya, melepaskan tangannya dari dasi yang sudah terpasang rapi pada kemeja Marvis.
"Apa iya? aku baru beberapa hari dirumah sakit dan aku bertambah gemuk. Sepertinya aku harus mengurangi makanku."
Marvis menyentuh tangan wanita itu dan menurunkannya. "Kamu takut bertambah gemuk."
Amala mengangguk. "Bukankah semua wanita yang hamil akan bertambah gemuk." Ujar Marvis.
"Aku bukan takut gemuk, yang aku takutkan saat aku gemuk dan tidak sexy lagi kamu akan mencari wanita lain."
Marvis menyentil jidat Amala. "Pemikiran macam apa itu. You're the only woman I want."
"Kamu yakin ?"
"Iya, jika tidak aku mungkin sudah meninggalkanmu sejak dulu."
"Perkataanmu jahat sekali."
Marvis merengkuh wanita itu hingga masuk kedalam dekapannya. "Aku hanya bercanda sweetie . Aku mencintaimu." Kalimat itu mengalun dari sela bibirnya. Membuat nafasnya yang panas berhembus ditelinga Amala.
"Hanya kamu satu-satunya wanita yang aku inginkan, jangan pernah ragukan cintaku lagi. Hanya kamu satu-satunya wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anakku nantinya. Aku ingin bersamamu sampai maut yang memisahkan kita nantinya. Jadi please jangan pernah berfikir untuk meninggalkan aku lagi. Aku tidak bisa hidup tanpamu."
Mendengar perkataan Marvis yang begitu lembut membuat wanita itu jadi menitihkan air mata. "Aku berjanji tidak akan meninggalkan kamu Marvis."
Sesaat kemudian wanita itu merasakan sesuatu yang empuk menyentuh bibirnya. Marvis sedang menc!umnya, bukan ciuman kasar yang mengebu-gebu melainkan ciuman yang lembut seolah tak ingin melukai bibir Amala.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALA Istri Kontrak Sang CEO
General FictionAMALA hanyalah wanita biasa hingga takdir merubah hidupnya . Amala rela menjadi wanita malam untuk menyelamatkan nyawa anaknya . Apapun akan dia lalukan untuk satu satunya harta yang dia miliki,walaupun Amala harus menjual dirinya sendiri . Misya Ar...