Jangan lupa vote and comment
Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .
"Turunkan aku." Wanita itu meronta saat Marvis dengan keukehnya menggendong Amala keluar dari mobil menuju kedalam rumah.
"Marvis, turunkan aku. Aku baik baik saja."
"Diam atau aku akan menjatuhkanmu sekarang juga." Jawab Marvis .
Amala memilih diam dan menenggelamkan kepalanya kedada bidang pria itu sembari menikmati harumnya feromon Marvis. Dengan perlahan Marvis menurunkan Amala di atas tempat tidur.
"Ini bukan kamarku." Sanggah Amala, saat wanita melihat sekelilingnya.
"Lalu kenapa?".
Marvis melepaskan jas dan kemejanya menyisakan, celana hitam kain dan kaos singlet miliknya.
Amala reflek menutup kedua matanya, walaupun mereka pernah tidur bersama tapi wanita itu masih saja malu saat melihat tubuh Marvis yang dipenuhi dengan otot itu.
"Hei apa yang kau lakukan." Tanya Marvis melihat tingkah Amala .
"Aku akan kembali kekamarku." Amala berjalan sembari menutup matanya. Hingga dia menabrak dada bidang Marvis dan terjatuh. Posisi Amala kini berada di bawah tubuh Marvis.
"Jangan halangi jalanku Marvis."
Saat Amala mulai beranjak Marvis mendorong wanita itu hingga terbaring, pria itu lalu merangkak di atas ranjangnya, dan perlahan berada di atas tubuh Amala.
"Apa yang ingin kau lakukan ?"
Amala tak dapat berkutik ,sedikit saja dia bergerak mungkin dapat membangunkan gairah Marvis. Sedangkan Marvis menatap keseluruh tubuh Amala dari atas kepala hingga leher jenjangnya.
"Dibagian mana pria tadi menyentuhmu ! ". Tanya Marvis masih memperhatikan Amala.
"Apa maksudmu. "
"Dibagian mana pria sialan itu menyentuhmu." Tanya Marvis lagi. "Disini." Marvis melumat bibir Amala. "Atau disini." Berpindah keleher Amala.
Lalu dia kembali membungkam mulut wanita itu dengan bibirnya. Setelah beberapa menit Marvis menghentikan kegiatannya memberikan Amala celah untuk bernafas ,wanita itu lalu mendorong Marvis menjauh darinya.
"Menyingkir dariku !".
Kenapa dengan Marvis ? Amala bertanya tanya, ciumannya menggebu-gebu dan kasar membuat Amala hampir saja mati karena kehabisan nafas. Marvis tak tinggal diam setelah Amala mendorongnya, dia menarik kedua kaki wanita itu hingga kembali berada dibawah tubuhnya.
Dengan cepat Marvis menyingkap dress wanita itu hingga memperlihatkan celana dalam dan paha mulus Amala.
"Aku menginginkanmu sekarang, bolehkah ? ". Suara berat Marvis bagaikan Mantra bagi Amala. Tak dapat menolak karena sepenuhnya Amala adalah milik pria itu sekarang, toh dia juga sudah menikah dengan Marvis.
Amala mengangguk sembari memejamkan matanya menikmati sentuhan sentuhan Marvis di area sensitifnya. Amala mengeluh kenikmatan yang marvis berikan beberapa kali hingga terbitnya sang fajar.
Amala duduk di pinggir ranjang dengan berbalut kimono sutra pemberian Marvis, matanya tak pernah lepas menatap Marvis yang masih tertidur pulas di sampingnya.
Pria itu sungguh menawan dengan lekukan otot otot ditubuhnya dan juga bulu bulu halus yang tumbuh disekitar dagunya .
"Pagi . . " Setelah selesai dengan aktivitas mereka yang melelahkan Amala mencium kening Marvis membangunkan pria itu perlahan . Namum Marvis masih tidak bergerak dari posisi awalnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALA Istri Kontrak Sang CEO
Ficción GeneralAMALA hanyalah wanita biasa hingga takdir merubah hidupnya . Amala rela menjadi wanita malam untuk menyelamatkan nyawa anaknya . Apapun akan dia lalukan untuk satu satunya harta yang dia miliki,walaupun Amala harus menjual dirinya sendiri . Misya Ar...