Udah update lagi nih buat nemenin liburan kalian. Biar nggak pada penasaran karena part kemarin digantungin Author.
"T_tadaa ketemu."
Pria itu menarik rambut Amala secara paksa dan membenturkan kepalanya kedinding.
"Ahhhhh. . ." Teriaknya.
Panggilan diponselnya masih tersambung, Marvis dapat mendengar dengan jelas teriakan istrinya.
Genggaman tangannya yang tak kuat membuat ponsel itu terlempar. Andrew menginjak ponsel itu dengan kakinya dan membuat sambungan telepon itu terputus.
"Jalang yang sungguh merepotkan." Bisik Andrew tepat disamping telinga Amala.
Dia menendang Amala hingga wanita itu tak sadarkan diri dan pingsan. "Harusnya kamu tetap diam dan jangan kabur jika tak ingin membuatku emosi."
***
Sebuah mobil Mercedes Benz AMG GT, melaju dengan kecepatan tinggi dibawah rintiknya air hujan membelah ibukota. Raut wajah Marvis seakan seperti predator yang siap untuk memburu mangsanya.
Setelah mendapatkan telepon dari istrinya beberapa menit yang lalu, dia menyuruh Varen untuk melacak lokasi istrinya.
"Saya sudah menemukan lokasinya tuan." Ucap Varen dari teleponnya. "Titik koordinatnya akan saya kirimkan langsung keponsel anda."
"Bagus Varen."
"Lokasinya ada disebuah gedung terbengkalai yang ada di pinggir dermaga."
"Baik aku mengerti, segera susul aku bersama beberapa polisi."
"Baik tuan."
Dan setelah berhasil menemukannya Marvis terus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia berulang kali menghubungi ponsel istrinya tapi ponsel itu sudah tidak aktif lagi.
Tetapi dia bersyukur lokasi istrinya dapat ditemukan dengan mudah karena kecanggihan teknologi sekarang. Dengan emosi dan juga rasa cemas dia menambah kecepatan mobilnya.
Beberapa kali mobil itu menyalib mobil yang sedang melintas, tak jarang dia juga mendapatkan umpatan dari mobil-mobil yang dia salib.
"Oh shittt. . Jika sampai terjadi sesuatu dengan istri dan anakku, aku tidak akan mengampuni bajingan itu."
Saat tiba diperempatan jalan dia sudah tidak peduli dengan semua lalu lintas yang ada, yang dia pikirkan sekarang adalah keselamatan istri dan anaknya.
Tatapannya semakin tajam saat dia sampai disebuah gedung tua yang terbengkalai. Alih alih menghentikan mobilnya, Marvis menabrak gerbang itu dengan kecepatan tinggi.
Brakkk. . .
Beberapa pria yang berjaga di depan gedung itu kaget dan berusaha menghentikan laju mobil Marvis. Tak mau kalah Marvis mengambil senjata api berjenis revolver yang dia sembunyikan dimobilnya dan menembaki mereka lewat celah jendela mobilnya yang terbuka.
Dorr. .
Dorrr. . .
Dorrrrrrr. . .
Setelah semua penghalang tidak ada lagi dia turun dari mobil dan masuk dari pintu utama gedung itu, pria itu mencari istrinya di lantai dasar dan tidak menemukannya. Marvis naik kelantai kedua, keadaan lantai dua lumayan gelap sedikit menggangu penglihatannya. Dia melihat sekitaran dengan remang-remang.
Samar samar dia melihat Amala yang sedang terikat di sebuah tiang penyangga gedung dengan keadaan istrinya yang sungguh buruk. Luka lebam, goresan luka dan juga bercak darah dimana-mana, membuat pria itu geram. Tangan dan kaki istrinya jua diikat serta mulut yang terbungkus lakban.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALA Istri Kontrak Sang CEO
General FictionAMALA hanyalah wanita biasa hingga takdir merubah hidupnya . Amala rela menjadi wanita malam untuk menyelamatkan nyawa anaknya . Apapun akan dia lalukan untuk satu satunya harta yang dia miliki,walaupun Amala harus menjual dirinya sendiri . Misya Ar...